Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tali pusar bayi adalah salah satu bagian tubuh seperti selang panjang yang lahir bersama bayi. Selang inilah yang membantu bayi mendapatkan makanannya selama berada di dalam perut mama.
Setelah dilahirkan, dokter kandungan biasanya akan menawari Papa untuk memotong tali pusar bayi. Jika bersedia, maka Papa bisa melakukannya dan jika tidak, maka dokter kandungan yang akan memotong tali pusar tersebut.
Courtney Barnes, seorang dokter kandungan, menyatakan bahwa menunda pemotongan tali pusar bayi memiliki banyak manfaat. Maksudnya bagaimana, ya? Selama apa penundaan tersebut?
Nah, kali ini Popmama.com akan membagikan informasi lengkap tentang tali pusar bayi tidak boleh langsung dipotong. Agar tidak ketinggalan informasinya, jangan lewatkan artikel yang satu ini, ya!
Mengenal Apa Itu Delayed Cord Clamping atau Menunda Pemotongan Tali Pusar Bayi
Selama masa kehamilan, tali pusar menghubungkan plasenta dan janin untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen dari ibu hamil ke janin. Setelah bayi lahir, tali pusar ikut keluar bersamanya dan masih menempel pada plasenta.
Pada praktiknya, sebagian besar dokter langsung memotong tali pusar langsung setelah bayi lahir. Padahal, tali pusar sebaiknya tidak langsung atau diberikan jeda sebelum akhirnya dipotong alias delayed cord clamping.
Sebelum memotong tali pusar, sebaiknya dokter memberikan waktu agar darah dan nutrisi pada plasenta mengalir dengan maksimal ke bayi. Sebab setelah tali pusar di potong, maka bayi hanya mendapat oksigen dari paru-paru dan makanan dari ASI saja.
Manfaat Menunda Pemotongan Tali Pusar Bayi
Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari menunda pemotongan tali pusar bayi yang perlu Mama ketahui:
- Mengurangi risiko anemia pada bayi. Menunda pemotongan tali pusar bayi sama dengan memberikan waktu agar darah berpindah dari plasenta ke tubuh bayi. Sebab, setelah tali pusar dipotong, maka otomatis bayi akan bernapas menggunakan paru-paru dan menyerap nutrisi dari ASI saja.
- Menurangi risiko penyakit serius pada bayi prematur. Bayi prematur biasanya akan butuh tranfusi darah dan menunda pemotongan tali pusar bisa menangani hal tersebut. Selain itu, risiko bayi mengidap masalah pada sistem pencernaan dan pendarahan di otak juga berkurang dengan dilakukannya penundaan ini.
Selain manfaat di atas, ada beberapa catatan juga sebagai bahan pertimbangan saat akan menunda pemotongan tali pusar pada bayi baru lahir:
- Bisa dilakukan pada bayi yang lahir dengan operasi caesar. Prosedur ini tetap bisa dilakukan sehingga bayi mendapatkan manfaat dari menunda pemotongan tali pusar. Namun, kondisi bayi harus dipastikan tetap hangat, mengingat ruang operasi biasanya sangat dingin.
- Prosedur yang sangat aman dilakukan pada ibu dan bayi yang sehat. Risiko utama pada prosedur ini adalah kemungkinan bayi kuning. Sehingga, dokter juga harus memonitor bayi, sehingga jika terjadi perubahan pada bilirubin, bayi bisa sesegera mungkin ditangani.
Apa Semua Bayi Bisa Ditunda Pemotongan Tali Pusarnya?
Sayangnya, menunda pemotongan tali pusar tidak bisa dilakukan pada semua bayi. Sebab, ada beberapa catatan kesehatan mama dan bayi yang perlu diperhatikan sebelum melakukannya. Pemotongan tali pusar tidak bisa ditunda apabila ibu hamil memiliki plasenta abnormal, terjadi pendarahan, atau bayi ternyata harus mendapatkan perawatan medis segera.
Jadi, meskipun menunda pemotongan tali pusar ternyata punya manfaat yang baik untuk bayi, tapi Mama tetap harus mendiskusikannya dengan dokter yang membantu persalinan terlebih dahulu. Diskusi ini bisa dilakukan saat kontrol di minggu-minggu terakhir sebelum HPL.
Nah, itu dia tadi penjelasan dan manfaat di balik kenapa tali pusar bayi tidak boleh langsung dipotong. Jika kondisi Mama dan bayi dalam keadaan sehat, maka tali pusar bayi bisa tidak langsung dipotong dan menunggu hingga darah dari plasenta mengalir ke tubuh bayi, ya.
Baca juga:
- 5 Keistimewaan Bayi yang Terlilit Tali Pusar, Percaya?
- Bagaimana Cara Merawat Tali Pusar Bayi Baru Lahir?
- Jangan Anggap Remeh, Ini Tanda dan Penyebab Infeksi Tali Pusar Bayi