5 Faktor yang Memperparah Dermatitis Atopik pada Bayi
Meski tergolong wajar, dermatitis atopik pada bayi tidak boleh diabaikan begitu saja, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dermatitis atopik atau eksim pada bayi sangat wajar ditemui di bulan awal kelahirannya. Kulit bayi dengan eksim hampir selalu kering, gatal, dan bertekstur kasar. Eksim bisa ada dimana saja, tapi lebih sering ditemui di pipi, serta persendian tangan dan kaki bayi.
Tidak semua bayi memiliki tanda-tanda eksim yang sama. Untuk bayi kulit cerah, eksim akan terlihat kemerahan. Jika kulitnya sawo matang, eksim akan terlihat keunguan, kecoklatan, atau sedikit berwarna abu-abu. Sementara untuk kulit gelap, eksim agak sulit terlihat.
Saat menemui tanda-tanda ini di kulit bayi, Mama tidak perlu khawatir. Sebagian besar eksim hilang dengan sendirinya di usia prasekolah dan apabila kambuh saat dewasa, tidak akan separah ketika masih bayi.
Meskipun eksim bisa hilang dengan sendirinya, Mama harus tetap waspada, ya. Beberapa hal ternyata bisa membuat eksim semakin parah.
Apa saja, ya? Berikut Popmama.com rangkumkan lima faktor yang memerparah dermatitis atopik pada bayi.
1. Kulit bayi yang kering
Kulit kering bisa membuat eksim semakin terasa gatal. Kelembaban udara yang rendah menjadi faktor utama penyebab kulit kering. Apalagi di musim hujan, udara di luar cenderung dingin, sementara di dalam rumah lebih hangat.
2. Kulit bayi teriritasi
Iritasi bisa muncul dari mana saja ya, Ma. Apalagi, kulit yang terkena eksim akan lebih sensitif dari pada bagian lainnya. Pemicu iritasi bisa berasal dari baju berbahan wol, polyester, parfum, atau bisa juga sabun mandi dan deterjen yang tidak dikhususkan untuk kulit sensitif.
3. Stres pada bayi
Seperti halnya orang dewasa, bayi juga bisa merasakan stres, Ma. Stres pada bayi bisa muncul dari perasaan tidak nyaman.
Misalnya, saat sedang mandi, kulit yang terkena eksim terasa perih karena terkena sabun yang tidak khusus untuk kulit sensitif. Hati-hati ya, Ma, karena hal tersebut bisa memerparah gejala eksimnya.
4. Suhu panas dan keringat
Karena suhu yang panas, bayi akan lebih mudah berkeringat. Jika bayi memiliki tanda awal eksim, suhu panas dan keringat bisa membuat gejalanya semakin memburuk.
Jadi, akan lebih baik jika Mama bisa mengatur suhu di sekitar bayi, atau memakaikan pakaian dengan bahan yang mudah menyerap keringat.
5. Pemicu alergi
Meskipun belum bisa dipastikan sepenuhnya secara medis, tapi beberapa ahli percaya bahwa tidak memberikan makanan pemicu alergi bisa mengontrol gejala eksim. Makanan tersebut seperti susu sapi, kacang-kacangan, atau telur.
Mama yang sedang masa menyusui juga harus menghindari makanan tersebut, ya. Karena nutrisi dari makanan mama akan tersalurkan ke bayi melalui proses menyusui.
Jika bayi memiliki gejala eksim, Mama bisa melakukan perawatan sederhana di rumah, seperti: memberikan pelembab, memandikan hati-hati dengan air hangat, gunakan sabun dan deterjen khusus untuk kulit sensitif, mengeringkan tubuh bayi dengan ditepuk perlahan menggunakan handuk, serta gunakan pakaian berbahan katun.
Itulah 5 faktor yang memperparah dermatitis atopik bayi. Semoga bermanfaat ya, Ma!
Baca juga:
- Jenis Salep Eksim untuk Atasi Kemerahan di Kulit
- Bukan Sekadar Gatal, Eksim pada Bayi Bisa Jadi Pertanda Asma
- 5 Tips Mencegah Gatal karena Eksim pada Malam hari