TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bolehkah Bayi Tidur Menggunakan Bantal Orang Dewasa?

Bayi tidur dengan bantal orang dewasa berisiko mengalami kematian mendadak

Freepik

Banyak orangtua yang masih menggunakan bantal sebagai alas kepala untuk bayi yang baru lahir. Namun, sebenarnya Mama tidak perlu terburu-buru memberikan bantal kepada si Kecil, terutama jika tujuannya adalah untuk mencegah kepala peang atau membentuk kepala yang bulat sempurna.

Membiasakan bayi tidur dengan bantal orang dewasa sejak dini, ternyata bisa berakibat fatal. Alih-alih memberikan kenyamanan, bantal tersebut justru dapat membahayakan keselamatan bayi.

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, Popmama.com telah merangkum informasi terkait bolehkah bayi tidur menggunakan bantal orang dewasa. Yuk, simak faktanya.

Bolehkah Bayi Tidur Menggunakan Bantal Orang Dewasa?

Freepik

Bayi baru lahir hingga usia 6 bulan umumnya memiliki kebutuhan tidur yang lebih lama dari orang dewasa. Terkadang untuk menunjang kenyamanan bayi saat tidur, tidak sedikit orangtua yang memberikan bantal pada si Kecil.

Faktanya, memberikan bantal terlebih bantal orang dewasa pada bayi usia 0-6 bulan sangat tidak dianjurkan. Penggunaan bantal dewasa untuk bayi dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan dan keselamatan yang serius. 

Bahkan bayi yang tidur menggunakan bantal bisa berisiko tinggi mengalami SIDS atau Sudden Infant Death Syndrome, kondisi bayi mengalami kematian mendadak. Sayangnya, masih banyak orangtua yang belum menyadari hal ini. 

Bahaya Bayi Tidur Menggunakan Bantal

Freepik

Sebenarnya, bayi yang baru lahir hingga berusia 6 bulan tidak membutuhkan bantal untuk tidur. Menggunakan bantal pada bayi baru lahir justru dapat meningkatkan risiko terjadinya sindrom kematian mendadak (SIDS). Berikut beberapa bahaya bayi tidur menggunakan bantal:

  • Seperti yang disebutkan sebelumnya, bantal orang dewasa dapat meningkatkan risiko SIDS, karena bisa menyebabkan bayi tersedak muntahannya sendiri dan menyulitkan mereka bernapas.
  • Bantal orang dewasa terlalu besar dan empuk untuk bayi. Bayi yang tidur dengan bantal orang dewasa berisiko tercekik oleh bantal tersebut, terutama jika mereka belum memiliki kontrol kepala yang baik.
  • Bantal orang dewasa cenderung lebih tebal dan lebih hangat, yang dapat menyebabkan bayi mengalami overheating. Bayi lebih rentan terhadap panas berlebih, yang juga merupakan faktor risiko untuk SIDS.
  • Bantal yang terlalu empuk atau terlalu tinggi dapat menyebabkan bayi mengalami ketidaknyamanan saat tidur, yang bisa menyebabkan gangguan tidur dan bahkan kejang otot.
  • Tidur dengan bantal yang terlalu tebal dan empuk dapat menekan kepala bayi yang masih lunak, sehingga berisiko menyebabkan kelainan bentuk kepala seperti plagiocephaly atau sindrom kepala peang.

Kapan Bayi Boleh Tidur Menggunakan Bantal?

Freepik

Menurut rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bayi sebaiknya tidak menggunakan bantal saat tidur hingga usia setidaknya 12 bulan atau 1 tahun. 

Bahkan setelah bayi berusia 12 bulan, penggunaan bantal harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan menggunakan bantal yang dirancang khusus untuk bayi agar sesuai dengan kebutuhan dan keselamatan mereka.

Jika ingin memperkenalkan bantal kepada bayi atau anak, disarankan untuk menggunakan bantal yang dirancang khusus untuk mereka, bukan bantal yang biasa digunakan oleh orang dewasa. Hal ini penting karena bantal khusus bayi atau anak dapat memberikan dukungan yang tepat dan mengurangi risiko tercekik.

Selain mempertimbangkan usia anak, orangtua juga dapat mengamati tanda-tanda lain yang menunjukkan bahwa anak sudah siap untuk menggunakan bantal saat tidur. Misalnya, anak mungkin menunjukkan perilaku berusaha untuk tidur lebih nyaman di atas tempat tidur yang datar, atau mereka mungkin secara aktif meminta untuk menggunakan bantal sebagai bagian dari rutinitas tidur mereka.

Tips Memilih Bantal untuk Bayi Usia Satu Tahun

Freepik/javi_indy

Melansir laman kesehatan WebMD, memilih bantal untuk bayi berusia satu tahun memerlukan perhatian khusus untuk memastikan keamanan dan kenyamanan mereka.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu mama dalam memilih bantal yang tepat:

  • Pastikan bantal dirancang khusus untuk bayi, dengan ukuran yang sesuai dan bahan yang aman. Bantal bayi biasanya lebih kecil dan lebih datar dibandingkan bantal dewasa.
  • Pilih bantal yang terbuat dari bahan hipoalergenik untuk mencegah alergi dan iritasi kulit. Bahan seperti katun organik atau serat bambu sering kali menjadi pilihan yang baik.
  • Bantal yang terlalu lembut dapat meningkatkan risiko tercekik. Pilih bantal yang memiliki kepadatan sedang untuk mendukung kepala dan leher bayi dengan baik.
  • Bantal harus memiliki ketebalan yang sesuai, tidak terlalu tebal sehingga dapat menyebabkan leher bayi tertekuk dengan posisi yang tidak alami.
  • Pastikan bantal memiliki label keselamatan yang menunjukkan bahwa produk tersebut telah diuji dan memenuhi standar keselamatan untuk bayi.
  • Pilih bantal yang memiliki sarung yang bisa dilepas dan dicuci. Ini penting untuk menjaga kebersihan dan menghindari penumpukan debu serta alergen.
  • Membaca ulasan dari orangtua lain yang telah menggunakan produk tersebut dapat memberikan wawasan tambahan mengenai kenyamanan dan keamanan bantal.

Demikianlah ulasan mengenai bolehkah bayi tidur menggunakan bantal orang dewasa. Semoga informasi di atas bermanfaat dan menambah pengetahuan, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest