TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Bayi di Samarinda Digorok oleh Ibunya Usai Dilahirkan

Sang ibu nekat menggorok bayinya lantaran hamil di luar nikah dan takut ketahuan orangtuanya

Pexels/Daniel Duarte

Perempuan berusia 16 tahun di Samarinda, Kalimantan Timur, diketahui menggorok leher bayinya usai dilahirkan. Bayi tersebut digorok menggunakan pisau cukur alis lantaran sang ibu takut ketahuan hamil di luar nikah oleh orangtuanya.

Kapolresta Samarinda, Kombes Ary Fadli, menyebutkan tindakan sadis tersebut tepatnya terjadi di Kecamatan Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa (12/9/2023) pukul 03.30 WITA.

Bayi tersebut diketahui digorok oleh ibunya menggunakan pisau cukur alis yang mengakibatkan luka-luka di bagian lehernya.

Di bawah ini Popmama.comtelah merangkum sejumlah informasi terkait bayi di Samarinda digorok oleh ibunya usai dilahirkan.

1. Perempuan berusia 16 tahun itu diam-diam melahirkan bayinya di kamar mandi

Freepik/freepik

Perempuan yang masih menginjak remaja tersebut awalnya mengalami sakit perut, lalu ia pergi menuju kamar mandi. Ketika berada di dalam kamar mandi, perempuan itu justru melahirkan sang bayi yang dikandungnya.

“Awalnya wanita ini sakit perut, terus saat ke kamar mandi ternyata dia melahirkan di kamar mandi,” terang Kombes Ary.

2. Sang Ibu mencoba membunuh bayinya menggunakan pisau cukur alis

Blibli.com

Setelah melahirkan bayinya, perempuan remaja itu panik hingga mencoba membunuh bayinya menggunakan pisau cukur alis. Aksi tersebut dilakukan karena ia takut ketahuan hamil di luar nikah oleh orangtuanya.

“Karena takut ketahuan orangtuanya, ia coba melukai bayinya yang baru lahir itu di kamar mandi menggunakan pisau cukur alis,” kata Ary.

3. Orangtua pelaku berhasil menyelamatkan bayi tersebut usai mendengar tangisannya

Pexels/Michael Morse

Kombes Ary turut menyebutkan bahwa tangisan sang bayi kala itu terdengar oleh orangtua pelaku. Selanjutnya, orangtua pelaku pun menyelamatkan bayi tersebut lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdoel Moeis.

“Pada saat itu nangis (bayinya) kedengaran sama ibunya (orangtua perempuan 16 tahun itu) terus diambil bayinya,” tutur Ary.

4. Pihak kepolisian menetapkan sang Ibu beserta kekasihnya sebagai tersangka

Freepik/wirestock

Pihak kepolisian telah menetapkan perempuan berusia 16 tahun di Samarinda itu sebagai tersangka usai menggorok leher bayi hasil hubungan gelap dengan kekasihnya. Tak hanya itu, kekasihnya yang berinisial MI (18 tahun) turut ditetapkan sebagai tersangka setelah dilaporkan oleh orangtua pelaku percobaan pembunuhan.

“Ya betul, tadi malam (orangtua perempuan) sudah melapor,” kata Ary.

“Ibu bayi sama pacarnya kita tetapkan tersangka, pacarnya kita kenakan pasal pencabulan anak di bawah umur. Untuk ibu bayi pasal penganiayaan,” sambungnya.

5. Orangtua pelaku sedari awal tidak menyadari anak perempuannya hamil

Freepik/shurkin_son

Berdasarkan pemeriksaan sementara, MI bersama kekasihnya itu diketahui telah menjalin hubungan sejak bulan Juli 2022 lalu. Perempuan itu kemudian hamil di luar nikah hingga melahirkan, tetapi orangtuanya tidak mengetahui kondisi sang Anak yang sedang hamil.

“Ya itu yang agak janggal, semalam kami mintai keterangan orangtua yang melahirkan bayi. Mereka tidak menyadari sama sekali kalau anaknya ini hamil,” ungkap Ary.

6. Meski sempat mengalami luka di leher, kondisi bayi dikabarkan telah membaik

Freepik/KamranAydinov

Aksi bayi digorok oleh ibunya setelah dilahirkan itu mulanya mengakibatkan leher bayi mengalami luka-luka. Namun, kondisi bayi yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit sudah dikabarkan membaik dan stabil.

“Kalau kondisi bayi sehat stabil, denyut jantungnya stabil. Tadi jam 11 kami ke rumah sakit lagi, lukanya tidak sampai dalam karena hanya kulit luar saja tidak sampai ke pembuluh darah Arterinya,” jelas Ary.

Itu tadi rangkuman terkait kronologi bayi di Samarinda digorok oleh ibunya usai dilahirkan. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest