Ciri-Ciri Bayi Tidak Cocok Sufor, Ruam Kemerahan pada Bibir dan Wajah
Saat bayi mengalami gejala ini, sebaiknya segera beri penanganan sebelum membahayakan kesehatan, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Susu formula biasanya dijadikan sebagai alternatif jika terjadi hambatan dalam pemberian ASI, baik pada ibu maupun bayi. Namun, memperhatikan kondisi bayi saat memberinya susu formula atau sufor ternyata sangat penting, Ma.
Pasalnya, tidak semua produk susu formula cocok diberikan kepada bayi. Ketidakcocokan ini bisa terjadi karena bayi memiliki alergi terhadap susu formula atau intoleransi laktosa.
Alergi susu formula menjadi respons dari imun bayi yang kelebihan protein dari susu formula, sementara intoleransi laktosa menjadi reaksi dari tubuh yang tidak mampu mencerna laktosa atau gula alami dalam susu hewani.
Untuk mengetahui kondisi si Kecil, berikut Popmama.com rangkum penjelasan terkait ciri-ciri bayi tidak cocok sufor. Simak sampai akhir, yuk, Ma!
Ciri-Ciri Bayi Tidak Cocok Sufor
Gejala ketidakcocokan terhadap susu formula biasanya akan muncul dalam beberapa menit atau jam setelah waktu mengonsumsi. Ciri-ciri bayi tidak cocok sufor yang disebabkan oleh alergi dapat ditunjukkan dengan kondisi sebagai berikut:
- Masalah pencernaan pada bayi, seperti sakit perut, kolik, muntah, diare, konstipasi, atau keluarnya feses disertai darah.
- Reaksi terhadap kulit, seperti ruam kemerahan atau gatal pada bagian bibir, wajah, dan sekitar mata.
- Eksim yang tidak membaik dengan pengobatan
- Gangguan pernapasan yang ditandai dengan napas berbunyi, batuk, atau sesak napas.
- Reaksi anafilaksis (alergi berat) yang perlu segera ditangani secara medis.
Adapun ciri-ciri bayi tidak cocok sufor yang disebabkan oleh intoleransi laktosa dapat diketahui melalui beberapa gejala berikut ini:
- Diare
- Muntah
- kram perut
- kembung
Ciri-Ciri Feses Bayi yang Tidak Cocok Sufor
Ciri-ciri bayi yang tidak cocok sufor juga dapat dilihat dari karakteristik fesesnya, di antaranya sebagai berikut:
- Feses bertekstur encer
- Berwarna hijau atau gelap kehitaman
- Terdapat lendir
- Bertekstur keras
- Terkadang feses disertai darah
- Bau feses sangat menyengat
Cara Mengatasi Bayi Tidak Cocok Sufor
Bila mendapati ciri-ciri bayi tidak cocok sufor, Mama sebaiknya segera mengambil tindakan sebelum membahayakan kesehatan si Kecil. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketidakcocokan susu formula, yaitu:
1. Mengusahakan untuk merikan ASI eksklusif
Saat bayi mengalami ketidakcocokan dengan susu formula, Mama bisa mengusahakan untuk memberinya ASI eksklusif. Mama bisa berkonsultasi dengan konselor laktasi untuk mendapatkan solusi atas masalah menyusui yang Mama hadapi. Ingatlah bahwa untuk bayi berusia di bawah 6 bulan, ASI merupakan sumber nutrisi utama dan terbaik.
ASI memiliki beragam kandungan nutrisi, seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang diperlukan bayi untuk tumbuh kembangnya.
Ketika dalam masa pemberian ASI, Mama sebaiknya perlu berhati-hati mengonsumsi makanan tertentu. Sebab, makanan yang dikonsumsi Mama dapat memengaruhi kualitas ASI yang dihasilkan.
Kalau si Kecil alergi susu, artinya Mama harus menghindari makanan yang mengandung protein susu dan produk olahannya seperti keju ataupun yoghurt. Mama juga bisa mengonsumsi makanan atau minuman pelancar ASI untuk membantu menghasilkan ASI yang berlimpah.
2. Berikan susu formula dengan kandungan hipoalergenik
Jika kondisi Mama memang tidak memungkinkan untuk memberikan ASI kepada si Kecil, susu formula tetap boleh diberikan sebagai asupan nutrisi. Namun, bayi yang alergi susu sapi sebaiknya diberikan susu formula dengan kandungan hipoalergenik.
Susu formula hipoalergenik sudah diproses secara khusus sehingga risiko terhadap reaksi alergi cenderung lebih rendah dan si Kecil tetap bisa mendapatkan nutrisi dari susu. Dalam menentukan jenis susu formula yang tepat, Mama juga dapat berkonsultasi dengan dokter anak.
Efek Samping Gonta-ganti Sufor
Berganti-ganti susu formula ternyata tidak disarankan, Ma. Mengganti susu formula sebaiknya hanya dilakukan bila muncul ciri-ciri bayi tidak cocok dengan produk susu tertentu.
Efek samping berganti-ganti susu formula bisa membuat sistem pencernaan bayi menjadi kaget. Terlebih bila penggantian produk susu dilakukan secara tiba-tiba dengan cepat.
Bayi yang berganti susu formula mungkin saja mengalami gejala efek samping seperti perut kembung, kerap buang angin, ataupun diare. Untuk itu, Mama perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengganti susu formula.
Sebaiknya, penggantian produk susu untuk bayi dilakukan secara bertahap. Hal ini dikarenakan bayi perlu beradaptasi dengan kandungan susu formula yang baru, yakni biasanya berlangsung selama 7-14 hari lamanya.
Nah, itu tadi ciri-ciri bayi tidak cocok sufor yang penting Mama ketahui. Kalau si Kecil mengalami beberapa kondisi atau gejala yang telah disebutkan, ada baiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, ya, Ma!
Baca juga:
- Tips untuk Diperhatikan jika Bayi Harus Minum Susu Formula
- Ada Banyak Jenisnya, Kenali Berbagai Tipe Susu Formula Untuk Bayi
- Ini Dia 7 Merek Susu Formula untuk Bayi yang Baru Lahir