10 Penyebab Rambut Bayi Rontok dan Cara Mengatasinya
Kenali penyebab rambut bayi rontok agar Mama mudah mengatasinya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa dari Mama mungkin merasa khawatir saat mengetahui rambut bayi rontok. Kondisi ini ternyata normal dialami oleh bayi di usia 6 bulan pertama kehidupannya. Biasanya, bayi akan mengalami kerontokan rambut saat usianya menginjak 3 bulan.
American Academy of Pediatrics (AAP) menyebutkan bahwa kebanyakan rambut bayi rontok sebagian atau bahkan semuanya dalam beberapa bulan awal kehidupannya. Di kemudian hari, rambut bayi akan tumbuh kembali secara bertahap.
Meskipun demikian, Mama perlu mengetahui apakah penyebab kerontokan tersebut termasuk normal atau justru menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
Berikut ini Popmama.comtelah merangkum sejumlah penyebab rambut bayi rontok beserta cara mengatasinya. Simak, ya, Ma!
1. Penurunan kadar hormon
Penurunan kadar hormon adalah penyebab rambut bayi rontok yang sering terjadi. Menurut ahli kesehatan di Oregon Health and Science University, sebagian besar rambut bayi rontok di usia 6 bulan pertamanya serta akan memuncak di bulan ke-3.
Hal ini menjadi salah satu kondisi yang normal. Penurunan kadar hormon tertentu pada si Kecil setelah kelahirannya memang bisa menyebabkan kerontokan rambut. Umumnya, rambut bayi yang rontok akan tumbuh kembali di usia 3 hingga 7 bulan.
2. Tekanan dan gesekan berlebih
Adanya tekanan dan gesekan berlebih juga bisa menjadi penyebab rambut bayi rontok. Faktor yang menentukan waktu serta pola pertumbuhan rambut di antaranya adalah dari jenis kelamin, genetik, suku, metode kelahiran, dan nutrisi bayi.
Rambut bayi yang tampak botak di area tertentu, seperti belakang atau samping kepala, disebabkan oleh tekanan dan gesekan yang terus-menerus dengan alas tidur di bawahnya. Setelah si Kecil bisa duduk sendiri, biasanya rambut di bagian tersebut akan tumbuh kembali.
3. Cradle Cap
Cradle cap ditandai oleh kulit kepala bayi yang dipenuhi bercak-bercak kasar, bersisik, berminyak, atau terlihat seperti ketombe yang mengeras. Banyak dari ahli kesehatan menduga penyebab cradle cap berasal dari infeksi jamur.
Selain itu, kondisi ini juga bisa terjadi karena perubahan hormonal sehingga kulit kepala lebih banyak memproduksi minyak. Gangguan kulit kepala cradle cap dikatakan tidak menyakitkan, gatal, menular, atau menyebabkan kerontokan yang sangat parah.
Sebagian besar kasus cradle cap bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Akan tetapi, ada beberapa kasus yang bertahan lebih lama hingga beberapa bulan.
4. Kurap
Penyebab rambut bayi rontok lainnya bisa jadi dikarenakan oleh jamur seperti kurap (tinea capitis). Kurap yang menyebabkan rambut rontok biasanya turut disertai dengan ruam merah, bersisik, dan bentuk luka seperti cincin di kulit kepala.
Namun, kurap umumnya tidak menginfeksi anak-anak di bawah dua tahun. Tapi, penyakit ini bisa menular melalui barang-barang seperti menggunakan sisir rambut bersama atau menyebar melalui topi yang dipakai bergantian.
5. Telogen Effluvium
Pada dasarnya, bayi lahir dengan seluruh folikel rambut yang dimilikinya. Folikel rambut ini merupakan bagian dari kulit yang menjadi tempat tumbuhnya helaian rambut.
Beberapa bayi lahir dengan folikel rambut yang berada pada fase istirahat atau fase telogen, sedangkan sebagian bayi lainnya lahir dengan folikel rambut pada fase tumbuh atau fase anagen.
Faktor tertentu seperti persalinan bisa membuat stres bagi semua orang, tak terkecuali si Kecil juga bisa mengalami stres. Dampak dari stres ini kemudian bisa menyebabkan telogen effluvium dan rambut rontok pada bayi.
6. Alopecia areata
Alopecia areata merupakan gangguan kulit yang ditandai dengan bintik-bintik kebotakan di kepala. Kondisi ini tidak bersifat menular atau mengancam jiwa. Biasanya, alopecia areata disebabkan oleh cacat sistem kekebalan tubuh sehingga membuatnya menyerang sel-sel rambut yang sehat.
Dalam jurnal Alopecia Areata in Infants and Newborns, penyakit ini dikatakan sangat jarang dialami pada anak yang berusia di bawah 6 bulan.
7. Trikotilomania
Gangguan trikotilomania biasanya ditandai oleh si Kecil yang terus-menerus menarik rambut sampai tercabut. Hal ini tentunya bisa menjadi penyebab rambut bayi menjadi rontok.
Namun, Mama tidak perlu khawatir sebab gangguan trikotilomania pada bayi biasanya dapat hilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia.
8. Bayi mengalami stres
Tidak hanya orang dewasa yang bisa mengalami stres, bayi ternyata juga bisa mengalaminya. Pada dasarnya, folikel rambut sangat sensitif dengan stres fisik maupun emosional.
Stres pada bayi biasanya berupa menangis terus-menerus, rewel, terlihat tanpa emosi, perubahan kebiasaan tidur, dan tidak ada kontak mata. Pemulihan dari kerontokan ini bisa menghabiskan waktu selama 6 hingga 8 bulan untuk menunggu seluruh rambut tumbuh kembali.
9. Kekurangan nutrisi
Bayi yang mengalami kekurangan nutrisi seperti vitamin, mineral, dan protein bisa menjadi penyebab rambut bayi rontok. Selain itu, kerontokan rambut pada bayi juga bisa menjadi pertanda kelainan pola makan seperti anoreksia, bulimia, serta efek samping dari pola makan vegetarian.
Nutrisi-nutrisi yang menyebabkan rambut rontok di antaranya meliputi besi, seng, niacin, biotin, protein, asam amino, atau kelebihan vitamin A. Mama bisa memeriksakan kepada dokter anak untuk meminta saran rencana makan yang sehat atau meresepkan suplemen.
10. Mengalami Hipotiroid
Rambut rontok bisa menjadi salah satu gejala hipotiroid. Tiroid merupakan kelenjar di leher yang berfungsi untuk melepaskan hormon dan membantu mengontrol metabolisme tubuh.
Pada bayi dengan gangguan hipotiroidisme, kelenjar di lehernya tidak mampu menghasilkan cukup hormon yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik.
Rambut bayi rontok yang disebabkan oleh hipotiroid bisa berhenti saat si Kecil dirawat dengan obat penambah hormon tiroid. Hal ini dapat menghabiskan waktu beberapa bulan hingga seluruh rambut bayi tumbuh kembali.
Cara Mengatasi Rambut Bayi Rontok
Rambut bayi rontok umumnya menjadi fase yang normal terjadi selama beberapa bulan pertama kelahirannya sehingga Mama tidak perlu terlalu khawatir. Akan tetapi, untuk meminimalisir kerontokan tersebut, Mama bisa melakukan beberapa cara berikut ini:
- Mengubah posisi kepala yang berbeda setiap kali bayi tidur untuk mengurangi tekanan dan gesekan pada satu sisinya.
- Rutin melakukan tummy time atau memposisikan si Kecil tengkurap supaya kepalanya tidak terus bergesekan dengan alas tidurnya.
- Apabila bayi mengalami cradle cap, Mama bisa menggosok kerak di kulit kepala si Kecil menggunakan jari atau sikat berbulu lembut secara perlahan.
- Gunakan sampo yang telah diformulasikan khusus untuk bayi.
- Jangan mengeramasi rambut bayi setiap hari, cukup 2 sampai 3 kali dalam seminggu.
- Pijat dengan lembut kulit kepala bayi saat menggunakan sampo.
- Pakai handuk yang lembut untuk mengeringkan rambut.
- Mengoleskan minyak rambut bayi dari bahan alami, seperti minyak kelapa atau minyak zaitun supaya dapat merangsang pertumbuhan rambut.
Nah, itu dia beberapa penyebab rambut bayi rontok beserta cara mengatasinya. Jika Mama mendapati rambut si Kecil rontok dalam jumlah yang banyak atau semakin parah, segera periksakan ke dokter anak supaya bisa mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga:
- Cara Membuat Minyak Kemiri untuk Rambut Bayi agar Lebat dan Sehat
- 8 Tips agar Rambut Bayi Cepat Tumbuh dalam Seminggu, Wajib Dicoba!
- 13 Rekomendasi Sampo Bayi Tidak Perih di Mata