5 Daftar Pertimbangan sebelum Menerima Pengasuh Bayi Bekerja
Tidak semua kandidat yang berpengalaman bisa cocok dengan si Kecil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memilih pengasuh untuk bayi bukanlah hal yang mudah dan sederhana. Mama perlu tahu banyak hal sebelum yakin dengan orang tersebut. Karenanya perlu ada wawancara khusus agar Mama bisa lebih mengenal kandidat pengasuh ini.
Setelah menjalani proses wawancara, Mama masih perlu bertanya kembali pada diri sendiri, apakah dia benar-benar orang yang tepat. Ada beberapa bahan pertimbangan sebelum Mama menerima calon pengasuh si Kecil yang sudah Mama wawancara sebelumnya.
Berikut ini Popmama.com merangkum daftar pertimbangan untuk Mama sebelum menerima pengasuh bayi untuk buah hati mama:
1. Apakah dia berinteraksi baik dengan si Kecil?
Ketika Mama melakukan wawancara dengan calon pengasuh bayi, berikan waktu luang untuk dia berinteraksi dengan si Kecil. Di momen tersebut, Mama bisa sepintas menilai, apakah dia terlihat sabar, perhatian, dan penyayang.
Biarkan dia menggendong si Kecil. Perhatikan apakah dia nyaman menggendong dan bermain dengan si Kecil. Jika saat sedang bersama dengan calon pengasuhnya itu ternyata dia menangis, atau tampak tidak tertarik, bukan berarti dia gagal.
Bayi mungkin cemas jika berada di tangan orang yang masih asing baginya. Dari momen si Kecil menangis itu, yang paling penting adalah bagaimana calon pengasuh bayi mama menangani situasi tersebut. Mama bisa melihat seberapa cekatan dia.
2. Apakah dia mengajukan pertanyaan yang sesuai?
Saat wawancara dengan kandidat pengasuh bayi, di akhir sesi tentu Mama memberinya kesempatan untuk mengajukan pertanyaan bukan? Nah, pertanyaan yang dia sampaikan itulah yang jadi salah satu cara untuk mengukur apakah dia cocok untuk keluarga mama atau tidak.
Misalnya, jika dia mengajukan lebih banyak pertanyaan tentang dirinya, seperti tentang kapan dan apa yang akan mereka dapat untuk makan siang dan semacamnya, itu adalah indikator kalau dia bukan orang yang tepat.
Seorang calon pengasuh bayi seharusnya menanyakan seputar tanggung jawab dia atas si Kecil. Namun jika dia tidak punya pertanyaan atau komentar, mungkin dia lebih tertarik pada pekerjaan apa saja, daripada posisi spesifik yang Mama butuhkan. Atau mungkin saja dia memang bukan orang yang komunikatif.
3. Apakah Mama merasa punya chemistry dengannya?
Tidak harus menjadi sahabat, Mama dan pengasuh si Bayi tetap perlu menjalin kedekatan. Kalian akan sering ngobrol hal-hal yang berpotensi sensitif menyangkut si Bayi, karenanya calon pengasuh bayi harus merasa nyaman juga dengan Mama, seperti dia nyaman dekat dengan si Bayi.
Jika dia merasa nyaman bicara dengan Mama, maka akan mudah untuk diajak ngobrol. Dia juga tidak akan ragu berbagi cerita tentang pertumbuhan dan juga masalah yang terjadi pada si Kecil, seperti misalnya tentang bagaimana kelucuan bayi mama. Pastikan dia berani lapor pada Mama kalau si Kecil sempat sakit atau cidera selama tak ada Mama.
4. Apakah dia bisa berkomunikasi dengan baik?
Waspadalah jika di hari interview calon pengasuh sudah menunjukkan cara berkomunikasi yang buruk. Selalu melihat ponselnya, tidak melakukan kontak mata, atau tidak setuju dengan aturan yang Mama buat, merupakan tanda bahaya.
Kebalikannya, jika dia tersenyum saat berbicara dengan Mama dan si Kecil, dan Mama bisa merasakan kehangatannya saat berkomunikasi, ini jadi petunjuk verbal dan nonverbal bahwa Mama sudah menemukan orang yang tepat. Ini juga bisa mencerminkan bahwa dia orang yang berpengalaman.
5. Apakah dia tampak bisa diandalkan?
Terlambat datang saat hari wawancara merupakan indikator bahwa kemungkinan besar akan ada kesulitan bagi dia untuk patuh dengan jadwal yang Mama buat. Kecuali dengan alasan yang urgent dan masuk akal, keterlambatan adalah hal yang tak bisa ditoleransi.
Nah, setelah melewati semua pertimbangan tersebut, dan Mama merasa sudah cocok dengan calon pengasuh bayi mama tersebut, sekarang waktunya menjadwalkan masa percobaan. Mama bisa memberinya bayaran harian, untuk uji coba merawat si Kecil selama satu atau dua minggu.
Rentang waktu tersebut seharusnya cukup untuk membuat Mama dan Papa melihat bagaimana dia bekerja. Pastikan saja salah satu dari kalian ada di sekitarnya, agar bisa mengukur lagi apakah si calon pengasuh ini sudah sesuai harapan.
Di masa uji coba tersebut, coba berikan padanya beberapa saran, dan lihat seberapa baik dia mendengarkan, melakukan, atau justru memberikan saran yang lebih baik. Setelah Mama dan Papa sudah benar-benar merasa nyaman, selepas masa uji coba, kalian bisa langsung menerimanya bekerja.
Itulah lima pertimbangan untuk memilih pengasuh bayi. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- 10 Cara Pengasuhan Positif untuk Meningkatkan Disiplin pada Anak
- 10 Panduan Pengasuhan Digital yang Aman, Ajarkan Anak Tanggung Jawab
- 7 Peran Papa dalam Pengasuhan Anak yang Tak Kalah Penting dari Mama