Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganan Sembelit pada Bayi
Sembelit terasa menyiksa. Ini cara Mama bisa mengetahui gejalanya dan mengatasinya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada mitos, bayi yang mengejan saat buang air besar atau jarang buang air besar, sedang mengalami konstipasi atau sembelit.
Benarkah?
Banyak orangtua yang mempercayai mitos tersebut, tapi pernyataan di atas tidak 100 persen benar.
Sembelit pada bayi sangat jarang terjadi jika si Kecil meminum ASI, karena ASI memiliki nutrisi yang seimbang antara protein dan lemak yang membuat feses bayi menjadi lembut, meski dalam beberapa hari tidak BAB sekalipun.
Sembelit biasanya lebih mungkin terjadi pada bayi yang minum susu formula.
Bayi yang baru lahir dan disusui ASI eksklusif, biasanya memang akan BAB beberapa kali dalam sehari. Bahkan ada beberapa bayi yang selalu BAB setelah selesai menyusui.
Pola BAB setiap bayi berbeda-beda, meski anak mama hanya BAB sehari sekali atau 2 hari sekali hal tersebut masih sangat wajar, selama bentuk feses tidak keras dan warnanya pun normal.
Pada bayi yang baru saja lahir, feses yang normal biasanya berwarna hijau kehitaman. Kemudian setelah 2 hari biasanya akan berubah menjadi hijau kecokelatan.
Setelah Mama rutin memberikan ASI, di hari ketiga sampai kelima feses bayi akan berubah menjadi kuning terang. Teksturnya pun agak lebih sedikit padat, biasanya menggumpal tapi cenderung tidak terlalu padat.
Sedangkan, bayi yang tidak minum ASI, fesesnya berbeda dengan bayi yang minum ASI. Biasanya warna fesesnya bukan kuning terang, melainkan cokelat muda, hampir mirip dengan feses orang dewasa.
Teksturnya pun seperti pasta gigi dan berbau lebih menyengat dibanding bayi-bayi yang minum ASI. Normalnya, bayi yang minum susu formula akan BAB sehari sekali, tapi ada juga yang 2 hari sekali.
Kemudian, bayi memang biasanya mengejan saat sedang BAB, tapi ada bayi yang kentara saat mengejan ada juga yang tidak. Proses mengejan ini dikatakan normal karena mengejan adalah bagian dari proses penyesuaian bayi terhadap fungsi saluran cerna.
Jadi, yang seperti apa yang namanya sembelit?
Gejala Sembelit
Lalu bagaimana mengetahui apakah si Kecil terkena sembelit atau tidak?
Berikut gejala yang ditunjukan oleh bayi:
- Tekstur BAB yang keras dan kering hingga sulit dikeluarkan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bayi yang baru lahir hingga berumur beberapa minggu memiliki pola BAB yang berbeda-beda. Ada yang selalu BAB setelah selesai menyusu, ada yang sehari hanya satu kali, bahkan ada yang berhari-hari tidak BAB.
Yang perlu Mama fokuskan adalah bentuk feses si Kecil.
Apabila bentuk feses terlalu padat, keras, bahkan kering sehingga sulit dikeluarkan, dan bayi terlihat berusaha keras mengeluarkannya, ada kemungkinan ia terkena sembelit.
- Terdapat luka pada anus bayi, atau feses berdarah
Setelah si Kecil BAB dan Mama bersihkan, apabila terdapat luka pada anusnya, Mama perlu langsung membawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut.
- Bayi lebih gampang rewel dan marah
Jika bayi lebih gampang rewel, menangis, dan marah, meski Mama sudah berikan susu, dan berbagai cara lainnya, ada kemungkinan juga ia merasakan rasa tidak enak di bagian perut. Situs babycenter.com mengungkapkan ada kemungkinan, bayi merasa perutnya penuh karena BAB-nya tidak lancar.
Penyebab Sembelit
Sembelit pada bayi disebabkan oleh beberapa hal, sebagai berikut :
- Perubahan pada rutinitas si Kecil
Ketika jadwal perawatan si Kecil mengalami perubahan, sehingga merubah jadwal tidur dan menyusunya ada kemungkinan hal ini dapat menyebabkan sembelit.
Selain itu, jika si Kecil pertama kali melakukan traveling, fisik lebih lelah dan suasana yang tidak nyaman sehingga membuat dia sulit tidur dan jadi tidak nyaman menyusu, hal ini juga dapat menyebabkan sembelit.
- Perubahan cuaca yang ekstrim
Perubahan cuaca yang sangat ekstrim, seperti panas tapi kemudian beberapa saat setelahnya hujan, dapat menjadi salah satu pemicu penyebab sembelit.
- Si Kecil sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu
Jika anak mama tengah mengonsumsi obat-obatan tertentu, ini pun dapat mengakibatkan konstipasi. Obat yang bisa menyebabkan konstipasi, antara lain: ibuprofen untuk mengatasi demam dan antihistamin atau beberapa obat penangkal alergi.
- Kekurangan serat
Apa yang Mama makan, biasanya akan berpengaruh pada si Kecil. Kemungkinan jika Mama kurang mengonsumsi makanan berserat, ia juga dapat lebih sulit BAB. Atau bagi bayi yang meminum susu formula, mungkin kandungan di dalam susu tersebut tidak mengandung banyak serat. Ada jenis susu formula yang mengandung serat prebiotik serupa dengan yang ditemukan pada ASI, yang jauh lebih baik bagi perutnya dan dapat mengurangi risiko terkena sembelit.
- Tidak cocok dengan susu formula yang sedang diminum
Jika si Kecil tidak cocok dengan susu formula yang sedang ia konsumsi, berarti ada beberapa kandungan di dalam susu formula tersebut yang membuatnya jadi sulit BAB, konsultasikan pada dokter anak Mama untuk mengganti susu formula dengan merk yang lain apabila hal ini terjadi.
- Perubahan pada menu makan
Ini biasa terjadi jika si Kecil sudah mulai memasuki masa MPASI. Perubahan menu, penyesuaian jadwal makan, transisi ke makanan padat, dapat menyebabkan konstipasi.
Cara Menangani Sembelit
Untuk mencegah sembelit pada bayi, ada beberapa hal yang dapat Mama lakukan untuk mengantisipasinya :
- Pilih susu formula yang tepat
Jika Mama memberikan susu formula bagi si Kecil, cobalah susu formula yang mengandung dua prebiotik. Formula ini menawarkan campuran prebiotik untuk meningkatkan kesehatan pencernaan dan melunakkan kotorannya.
- Konsumsi banyak serat
Supaya si Kecil tidak kekurangan serat, Mama perlu mengonsumsi lebih banyak serat supaya mencegahnya terkena sembelit. Bagi bayi yang baru saja MPASI, Mama juga bisa menambahkan serat di makanan padat yang akan ia makan.
- Ajak si Kecil untuk lebih banyak bergerak
Coba untuk lakukan senam ringan pada si Kecil supaya badannya lebih banyak bergerak. Jika bayi lebih banyak telentang, hal itu juga dapat memperlambat kerja pencernaannya.
- Beri pijat LOVE pada perut bayi
Pijatan ini akan membantu pencernaan si Kecil lancar. Ini caranya:
- Baringkan bayi di posisi terlentang.
- Pijat perut memakai dua atau tiga jari Mama dan gerakkan dengan membentuk huruf I-L-U dari arah bayi. Jika dari posisi Mama, maka huruf I-L-U -nya akan tampak terbalik.
- Urut bagian kiri bayi dari bawah iga ke bawah, membentuk huruf I.
- Urut melintang dari kanan bayi ke kiri bayi, kemudian turun ke bawah, membentuk huruf L.
- Urut dari kanan bawah bayi, naik ke kanan atas bayi, melengkung membentuk huruf U dan turun lagi ke kiri bayi. Semua gerakan berakhir di perut kiri bayi.
Biasanya, dalam waktu beberapa saat setelah pijat, bayi akan BAB!