Kronologi Bayi 5 Bulan Meninggal karena Serangan Jantung di Legoland
Ketahui tanda bayi mengalami serangan jantung beserta penyebabnya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang bayi berusia lima bulan mengalami serangan jantung saat berada di taman bermain Legoland Windsor, Inggris, beberapa waktu yang lalu.
Sempat mendapat pertolongan pertama dari pihak taman bermain, juru bicara Legoland Windsor menyampaikan bahwa denyut jantung bayi tersebut akhirnya kembali normal saat ambulans tiba.
Setelah menerima perawatan di rumah sakit, beberapa hari kemudian bayi tersebut pun dikabarkan meninggal dunia. Polisi mengatakan bahwa hal ini terjadi akibat insiden kelalaian.
Sebenarnya, apa yang terjadi pada bayi tersebut? Apakah bayi bisa mengalami serangan jantung? Apa yang menjadi penyebabnya?
Nah, berikutPopmama.com rangkum informasi tentang bayi 5 bulan meninggal karena serangan jantung di Legoland. Simak di sini!
1. Kronologi bayi 5 bulan alami serangan jantung di Legoland
Seorang bayi yang tidak diketahui identitasnya mengalami serangan jantung saat berada di Legoland Windsor, Inggris. Menurut keterangan, bayi tersebut masih berusia lima bulan.
Kejadian ini berawal ketika Matt Burns yang menemani anak dan cucunya bermain melihat pasangan anaknya memberi tahu bahwa ada seorang perempuan meminta bantuan. Perempuan tersebut mengatakan kalau bayinya tidak bernapas, membiru, dan kehilangan denyut nadinya.
Mengetahui hal tersebut, ia dan tim paramedis segera melakukan CPR pada bayi tersebut selama sekitar 20 menit. Denyut nadi bayi tersebut kembali normal saat ambulans tiba. Walaupun sempat dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan, bayi tersebut meninggal beberapa hari kemudian.
Polisi sudah menangkap seorang perempuan berusia 27 tahun asal Witham, Essex, yang diduga melakukan penelantaran anak hingga mengakibatkan luka yang tidak perlu.
2. Apakah bayi bisa mengalami serangan jantung?
Berkaca dari kejadian ini, mungkin ada beberapa dari Mama yang bertanya-tanya apakah benar bayi bisa mengalami serangan jantung atau tidak. Melansir laman Joe Dimago Children's Hospital, dokter John Dentel, MD, mengatakan kalau hal ini benar bisa terjadi.
“Ya, serangan jantung bisa terjadi pada anak-anak, tapi sangat jarang terjadi,” jelas John Dentel, MD, ahli bedah jantung bawaan di Rumah Sakit Anak Joe DiMaggio.
Menurutnya, anak yang paling berisiko terkena serangan jantung adalah mereka yang terlahir dengan penyakit jantung bawaan.
3. Penyebab bayi alami serangan jantung
Melansir laman Bangkok Heart Hospital, terdapat beberapa penyebab bayi mengalami serangan jantung. Namun, dua penyebab yang terutama, yaitu:
- Penyakit jantung kongenital
Ini merupakan bawaan adalah kondisi cacat lahir pada janin yang terjadi akibat perkembangan embrio yang abnormal. Kondisi ini bisa terjadi pada 8 dari setiap 1000 bayi yang baru lahir.
- Penyakit jantung bawaan
Ini merupakan penyakit jantung yang didapat pada anak setelah lahir. Penyakit jantung yang umum didapat pada anak-anak meliputi rheumatic heart disease, penyakit Kawasaki, inflamasi otot jantung, masalah ritme jantung.
4. Tanda dan gejala penyakit jantung pada anak
Jika bayi mengalami penyakit jantung, hal ini tak hanya dapat berdampak pada proses tumbuh kembangnya tetapi juga berpotensi mengancam jiwa. Oleh sebab itu, kenali tanda dan gejala jika si Kecil mengalami penyakit jantung sejak dini.
Beberapa tanda-tanda potensi yang bisa diperhatikan jika bayi mengalami masalah jantung, seperti:
- Kesulitan menambah berat badan.
- Warna kebiruan pada bibir, lidah atau dasar kuku.
- Kesulitan saat diberi makan.
- Napas cepat atau cepat, atau kesulitan bernapas, bahkan saat istirahat.
- Mudah lelah saat makan.
- Berkeringat saat disusui.
5. Cara mendeteksi dini penyakit jantung bawaan pada bayi
Selain melakukan pemeriksaan sebelum menikah dan saat hamil, cara lainnya untuk mengetahui apakah bayi memiliki penyakit jantung bawaan atau tidak adalah dengan melakukan skrinning ketika bayi baru lahir.
Skrining bayi baru lahir untuk penyakit jantung bawaan kritis dilakukan dengan oksimetri denyut untuk memperkirakan jumlah oksigen pada darah bayi. Dokter Radityo Prakoso, Sp.JP (K), FIHA, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan bahwa oksimetri denyut ini dilakukan di tangan kanan dan kaki bayi.
Skrining akan dilakukan saat bayi berusia minimal 24 jam dan sebelum bayi diperbolehkan pulang dari fasilitas kesehatan. Orangtua juga perlu waspada ketika bayi baru lahir tidak menangis dan tampak kebiruan.
Nah, itulah tadi rangkuman informasi tentang bayi 5 bulan meninggal karena serangan jantung di Legoland. Semoga informasi ini bisa membantu Mama untuk lebih mengenal gejala penyakit jantung pada si Kecil, ya.
Baca juga:
8 Jenis Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi, Penting Diketahui Orangtua
Bayi Perempuan di Brebes Lahir dengan Dua Kepala dan Satu Jantung