Mengenal Dermatitis Atopik seperti yang Dialami Anak Denise Chariesta
Denise Chariesta sempat khawatir dengan kondisi yang dialami anaknya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selayaknya ibu baru pada umumnya, Denise Chariesta kerap membagikan momen-momen spesialnya bersama Jaden Bowen Yap, anak pertamanya. Beberapa waktu yang lalu, Denise mengatakan kalau Jaden sempat mengalami dermatitis atopik.
Menurut Denise, Jaden sempat mengalami demam dan juga rewel. Ia juga kerap menggaruk sampai luka walaupun kukunya pendek. Menurut dokter, dermatitis atopik yang dialami putranya itu menyebabkan Jaden mengalami alergi.
Apa itu dermatitis atopik pada bayi? Bagaimana ciri alergi yang perlu diperhatikan oleh orangtua?
Nah, berikut Popmama.com rangkumkan informasi tentang dermatitis atopik seperti yang dialami anak Denise Chariesta.
1. Jaden anak Denise Chariesta alami demam dan rewel
Pada unggahan yang dibagikan Denise melalui kanal YouTubenya, Jaden sering menggaruk tubuhnya hingga luka. Padahal, Denise sudah memotong kuku putranya itu hingga pendek.
Saat diperiksa, Denise sempat menjelaskan kalau putranya mengalami demam selama dua hari, sering menggaruk, dan juga rewel. Melansir Mayo Clinic, dermatitis atopik dapat berkembang menjadi asma dan juga demam.
2. Mengalami dermatitis atopik, ini kata dokter tentang alergi Jaden
Setelah menjelaskan sakit yang dialami Jaden, Denise juga menunjukkan bagian tubuh Jaden yang kerap digaruk. Menurut dokter, Jaden mengalami dermatitis atopik atau eksim, yaitu gangguan kulit yang kerap dialami bayi dan berpotensi menyebabkan alergi.
"Ini atopic dermatitis ini, ada eksimnya. Sama yang kita sebut alergi," ujar dokter saat membalikkan tubuh Jaden.
Melihat kondisi Jaden, dokter menyarankan Denise untuk tetap memberikan susu secara rutin dan mengolesi tubuh bayinya dengan salep khusus.
3. Dermatitis atopik, peradangan kulit yang dapat berkembang menjadi alergi
Dermatitis atopik pada bayi merupakan kondisi ketika kulit mengalami peradangan, sehingga tampak kemerahan, teriritasi, kasar, dan terkadang bersisik.
Kondisi ini bisa terjadi pada semua kalangan, termasuk bayi. Eksim pada bayi sering kali muncul di bagian tangan, kaki, punggung, dahi, dan pipi. Selain itu, gangguan peradangan kulit ini juga terkait dengan alergi lainnya.
4. Hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah dermatitis atopik
Walaupun kondisi ini akan membaik seiring bertambahnya usia anak, namun Mama tetap perlu memperhatikannya, ya. Terkadang gangguan kulit ini tidak menunjukkan gejala.
Namun, jika terjadi dalam kondisi yang buruk atau flare-up lakukan beberapa hal berikut:
- Pastikan kuku bayi pendek dengan mengikir atau memotong kukunya untuk mencegah luka.
- Jauhkan bayi dari faktor pemicu seperti kain berbahan wol, bulu hewan peliharaan, debu dan tungau. Selain itu hindari penggunaan sabun atau sampo yang mengandung bahan kimia.
- Mandi dengan air hangat, bukan air panas. Pastikan tubuh si Kecil kering setelah mandi dengan mengeringkannya menggunakan handuk lembut.
- Gunakan pelembap atau salep khusus anak setelah mandi.
- Gunakan pakaian berbahan lembut dan sejuk untuk anak.
5. Komplikasi yang mungkin terjadi jika bayi alami dermatitis atopik
Umumnya, untuk memastikan apa penyebab si Kecil mengalami dermatitis atopik dokter dapat melakukan beberapa tes. Sebut saja seperti pemeriksaan fisik, tes alergi, tes darah, hingga tes eliminasi makanan.
Jadi, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan lengkap pada bayi, ya, Ma. Pasalnya, jika tidak ditangani dengan baik bayi dapat mengalami beberapa komplikasi, seperti:
- Dermatitis kontak.
- Gangguan mata.
- Infeksi kulit.
- Asma.
- Gangguan tidur.
Nah, itulah tadi rangkuman informasi tentang dermatitis atopik seperti yang dialami anak Denise Chariesta. Apakah si Kecil Mama juga pernah mengalaminya?
Baca juga: