Foto Viral Seorang Mama Buktikan Betapa Indahnya Perjalanan Menyusui
Perjalanan penuh emosi yang tentu akan sangat dirindukan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menyusui merupakan salah satu hal yang tak terlupakan setelah melahirkan. Perjalanan selama 2 tahun itu melewati banyak kenangan.
Tak heran jika Mama akan bergitu merasa kehilangan saat si Kecil mulai disapih. Bukan hanya karena mereka sudah makin besar, namun perjalanan menyusui itu yang benar-benar tak mudah dilupakan.
Seorang Mama bernama Maya Vorderstrasse membagikan foto perbandingan antara dirinya saat pertama kali menyusui dan terakhir kali menyusui. Perbedaan ekspresinya sungguh mengingatkan Mama lainnya mengenai perjuangan menyusui.
Tak heran jika fotonya ini jadi viral dan banyak dibincangkan warganet. Setidaknya ada 51 ribu yang menyukai foto itu dan ada 4 ribu komen dalam postingan tersebut.
Disusun Popmama.com dari Instagram Maya, ia membagikan curahan hatinya mengenai perjalanan menyusui buah hatinya:
1. Perbandingan foto yang mencolok
Seperti dilihat dari akun Instagramnya @mayavonderstrasse, betapa kontrasnya emosi seorang Mama saat pertama dan terakhir kali menyusui.
Saat pertama kali menyusui terlihat sekali betapa bahagianya ia bisa akhirnya menyusui si Kecil. Di foto sebelah, terlihat juga bagaimana Maya menangis harus pada saat terakhir kali ia menyusui anaknya.
Ia menulis, "Kala pertama dan terakhir kali saya menyusui Hazel kesayanganku. Saya tidak tahu bahwa seseorang bisa begitu bangga dan sedih di waktu yang sama. Saat ini saya merasa emosional dan sangat sedih."
2. Sang fotografer ikut menangis
Seperti yang dituliskan dalam akun Instagramnya, sang Suami yang bernama Tim lah yang menjadi fotografernya. Saat memotret sang Istri menyusui si Kecil untuk yang terakhir kalinya, tak terasa ia ikut menangis.
Maya menyebutkan, tangisan suaminya tak seperti tangisan yang pernah ia lihat sebelumnya. Sungguh seperti menangis dari hati.
Layaknya sang Papa yang juga mengetahui detil perjalanan Mama bersama buah hati, tentu ia akan merasakan perasaan yang sama. Merasakan bagaimana sedih dan terharunya saat menyapih anak.
3. Menyapih bersama sang Papa
Maya juga menceritakan kisahnya menyapih Hazel. Si Kecil langsung pisah kamar dengan orangtuanya. Tidak lagi tidur bersama Maya dan Tim, namun bersama kakak perempuannya.
Sedangkan untuk membuatnya tidur, atau membuatnya kembali tidur jika terbangun pada malam hari, itu jadi tugas sang Papa. Mereka membelikan Hazel tempat tidur baru agar ia bersemangat untuk pisah kamar.
Mereka juga menggunakan beragam cara pengalih perhatian jika Hazel mulai kembali minta menyusu. Camilan dan snack jadi pilihan yang paling menarik bagi Hazel.
Maya sendiri mengakui bahwa ia ingin sekali bisa menidurkan Hazel. Namun dalam masa sapih, ia tidak bisa melakukannya. Jika Hazel sudah terbiasa dengan sapih, ia ingin sekali bisa bertugas mengajak tidur anak bungsunya itu.
4. Sebuah momen yang berharga
Maya berkata pada Tim, suaminya, ia telah melakukan yang terbaik menurutnya. Sedangkan Tim membalas bahwa Maya telah benar-benar melakukan yang terbaik baik bagi Hazel dan Maya sendiri. Karena Maya benar-benar memberikan segalanya untuk Hazel. Bukankah semua Mama seperti itu?
Ia merasa sangat bersyukur dengan keluarga yang mendukung penuh. Serta suami yang dahulu memaksanya untuk mengabadikan momen itu. Baik saat pertama kali menyusui, maupun saat terakhir kali menyusui si Kecil.
Sungguh menyusui itu sebuah perjalanan emosional untuk para Mama. Proses pendewasaan baik untuk si Kecil dan juga untuk Mama. Maka dari itu, nikmatilah prosesnya, karena 2 tahun akan terasa sangat cepat berlalu, Ma.