Bayi Gumoh Lewat Hidung, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Kenapa bisa keluar lewat hidung, ya, Ma?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjadi orangtua tentu bukanlah tanggung jawab yang mudah, ya, Ma. Ada banyak tahapan yang harus diperhatikan saat si Kecil masih bayi, balita, hingga remaja.
Tak jarang ketika masih bayi, si Kecil mengalami gumoh. Gumoh bisa terjadi ketika kembalinya isi lambung ke bagian kerongkongan dan dikeluarkan lewat mulut menjadi gumoh atau muntah. Keadaan ini sering ditemukan pada bayi dan gumoh pun bisa terjadi melalui hidung karena dipicu oleh cegukan atau bersin.
Untuk Mama yang ingin mengetahui penyebab bayi gumoh lewat hidung, tak perlu khawatir karena Popmama.com akan merangkumnya.
Intip juga cara mengatasinya bayi gumoh dari hidung.
1. Bayi gumoh lewat hidung disebut kondisi yang tidak normal
Gumoh tidak hanya bisa keluar dari mulut si Kecil saja, namun gumoh keluar dari hidung. Kondisi ini bisa menjadi sesuatu yang tidak normal bila disertai dengan tangisan dan bayi yang tampak kesakitan.
Perlu diketahui gumoh yang tidak normal akan ditandai dengan keluarnya banyak cairan pada bagian tertentu, bahkan bisa dimuntahkan melalui di area-area yang tidak lazim.
Sebelum muntah, si Kecil biasanya akan terlihat kesakitan dan wajah akan tampak memerah karena ada peningkatan tekanan dari dalam saluran cerna hingga memicu keluarnya cairan yang dimuntahkan.
Terkadang cairan yang dimuntahkan akan menyembur keluar, sehingga memicu si Kecil menangis dan rewel karena terasa sakit.
2. Kenali faktor pemicu bayi gumoh lewat hidung
Gumoh pada bayi memang umum terjadi dan tentunya memberikan ketidaknyamanan apalagi jika harus keluar melalui hidung. Perlu Mama ketahui bahwa bayi gumoh lewat hidung bisa disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
- Mengalami keracunan makanan,
- Adanya infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit,
- Terjadi peningkatan asam lambung sehingga memicu refluks,
- Mengalami stenosis pilorus karena memengaruhi pembukaan antara lambung dan usus kecil pada bayi. Jika sudah begini, maka menyebabkan makanan tidak bisa lewat dan dicerna dengan mudah,
- Mengalami alergi terhadap susu.
Dilansir dari American Academy of Pediatrics, sebenarnya hanya 2-3 persen bayi yang menunjukkan reaksi alergi saat menyusui.
Selain itu, Mama harus menyadari bahwa gumoh bisa terjadi ketika si Kecil terlalu kekenyangan saat diberikan makanan. Untuk mengatasi kondisi ini, porsi makan yang diberikan wajib dalam porsi yang sesuai mengingat sistem pencernaannya masih belum berfungsi secara optimal.
Jika bayi terlalu sering gumoh, maka tidak akan baik untuk kondisi kesehatan karena dapat menghambat berat badannya bertambah.
3. Cara mengurangi kemungkinan bayi gumoh melalui hidung
Pada bayi yang terlihat sehat serta pertumbuhannya baik tanpa gejala komplikasi khusus, apabila terjadi gumoh tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Namun, saat anak mama yang sering mengalami gumoh disertai dengan masalah ASI seperti menolak, maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter spesialis anak.
Umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan secara fisik dan jika diperlukan pemeriksaan USG pun dilakukan agar mengetahui kondisi perut si Kecil.
Beberapa hal yang bisa dilakukan agar meminimalisir terjadinya gumoh, seperti:
- Berusaha menepuk-nepuk lembut punggung bayi ketika sedang menggendongnya dengan tegak. Tujuannya agar si Kecil memiliki waktu untuk bersendawa, sehingga udara yang masuk bersama cairan dapat terbantu untuk keluar.
- Membiasakan untuk memberikan ASI dengan porsi yang cukup, setidaknya menyusui dalam porsi sedikit namun sering. Tujuannya agar cairan yang masuk tidak melebihi kapasitas lambung bayi.
- Ketika bayi selesai diberi ASI, usahakan untuk tidak langsung membaringkannya. Mama perlu menggendong si Kecil kurang lebih 30 menit untuk memberikan waktu agar cairan yang dikonsumsinya bisa turun dengan sempurna menuju pencernaan.
Itulah beberapa informasi di atas yang dapat memberikan pengetahuan baru mengenai bayi gumoh melalui hidung.
Semoga setelah membacanya bisa bermanfaat, ya, Ma!
Baca juga:
- Ada Darah pada Gumoh Bayi, Berbahayakah?
- Bolehkah Bayi Disusui setelah Gumoh? Cek Dulu Faktanya, Ma
- Si Bayi Gumoh atau Muntah? Ini Bedanya, Ma