Benarkah Kepala Bayi Besar Tandanya Pintar? Ini Faktanya
Sebagian orang percaya bahwa ciri fisik pada seseorang berhubungan dengan tingkat intelegensinya
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ma, apakah si Kecil termasuk bayi yang memiliki lingkar kepala besar? Jika bayi mama memiliki ukuran kepala lebih besar dari bayi pada umumnya, ini bisa jadi dikarenakan beberapa hal.
Memang ada beberapa faktor yang menyebabkan kepala bayi terlihat besar. Ada yang disebabkan karena penyakit tertentu atau ada alasan lainnya yang bukan disebabkan oleh penyakit.
Sebagian orang, tak jarang memercayai bahwa ciri fisik pada seseorang berhubungan dengan tingkat intelegensinya. Hal ini termasuk dengan ciri fisik kepala yang membesar.
Lantas, benarkah kepala bayi besar tandanya pintar? Di bawah Popmama.com rangkum jawabannya untuk Mama.
Benarkah Kepala Bayi Besar Tandanya Pintar?
Jika membicarakan soal kecerdasan anak, sebenarnya ada banyak faktor yang memengaruhinya. Namun, tahukah Mama bahwa ada sebuah penelitian menarik yang mengaitkan antara kecerdasan dengan ukuran kepala?
Penelitian tersebut dipublikasikan oleh Journal of Molecular Psychiatry yang menunjukkan bahwa kemungkinan ada korelasi antara kecerdasan bayi dengan ukuran lingkar kepalanya.
Dalam penelitian itu ditemukan bahwa bayi yang lahir dengan ukuran kepala besar, cenderung akan lebih mandiri dan berpeluang mendapatkan gelar sarjana yang lebih tinggi ketika dewasa nanti.
Studi ini mengambil sampel data seperti darah, air liur, dan urine dari 100.000 orang inggris yang disimpan oleh UK Biobank. Partisipan penelitian diketahui berusia 37 hingga 73 tahun dengan mengamati berbagai hal seperti skor tes kognitif, volume intracranial otak, ukuran kepala saat bayi, dan lainnya.
Peneliti kemudian menyimpulkan kemungkinan bahwa bayi yang lahir dengan lingkar kepala besar, cenderung lebih pintar. Meskipun ini tak dapat dijadikan satu-satunya faktor penentu kecerdasan pada bayi.
Dilansir dari Inc. orang yang memiliki IQ tinggi memang rata-rata memiliki ukuran kepala yang besar, namun itu tak berarti menjadikan orang yang berkepala besar otomatis pintar. Begitu pula dengan seseorang yang memiliki ukuran kepala kecil, bukan berarti ia tidak pintar. Semua ini bergantung dari genetik, lingkungan, dan cara kita dalam menstimulasi kecerdasan itu sendiri.
Normalnya, bayi baru lahir memiliki lingkar kepala berukuran 32 - 37 cm untuk bayi laki-laki dan 31,5 - 36,2 cm untuk bayi perempuan. Jika bayi mama memiliki ukuran lingkar kepala lebih dari ini, tapi masih dalam batas normal, bisa jadi si Kecil termasuk salah satu anak yang pintar, lho.
Tanda-Tanda Bayi Cerdas
Kepala bayi mama yang besar memang tidak bisa dijadikan satu-satunya tolok ukur untuk melihat kecerdasannya.
Sebenarnya, ada banyak tanda-tanda spesifik lainnya yang mengindikasikan bahwa si Kecil tergolong anak yang cerdas sejak dini. Berikut ini adalah tanda-tandanya:
Memiliki fokus yang sangat baik: Bayi biasanya akan cepat bosan dan perhatiannya mudah teralihkan. Jika bayi mama mampu berfokus pada sesuatu (misalnya mainan) dalam waktu yang cukup lama, ini bisa mengindikasikan bahwa ia bayi yang cukup cerdas.
Cepat melewati milestone: Bayi yang cepat melewati tahapan milestone (tumbuh kembang) tertentu dibandingkan dengan teman-teman seusianya juga bisa mengindikasikan bahwa si Kecil termasuk anak yang pintar. Contohnya, bila si Kecil mulai bisa mengucapkan kata dengan jelas dibandingkan dengan anak lain yang seusia dengannya.
Suka memecahkan masalah: Dengan kemampuan fokus yang ekstrem, bayi cerdas dikaruniai keterampilan memecahkan masalah yang luar biasa. Mama bisa melihat caranya menyelesaikan masalah dengan menyimpan makanan favoritnya di lemari, si Kecil yang cerdas kemungkinan akan berhasil menemukan makanan tersebut dengan kepintarannya.
Menikmati kesendirian: Salah satu tanda bayi cerdas biasanya mereka senang bermain sendiri. Alih-alih bermain dengan teman sebayanya, bayi yang cerdas cenderung menikmati kesendirian.
Selalu waspada dan penasaran: Salah satu tanda awal bayi yang cerdas adalah tingkat kewaspadaannya yang tinggi. Selain itu, mereka juga dianugerahi dengan rasa penasaran terhadap sesuatu, sehingga biasanya bayi yang cerdas akan sering bereksplorasi terhadap lingkungan sekitarnya.
Memiliki berat badan lahir di atas rata-rata: Hasil penelitian yang dilakukan oleh Trine Flensborg-Madsen dan Erik Lykke Mortensen di University of Copenhagen, ditemukan korelasi antara berat badan bayi saat dilahirkan dengan IQ. Dari penelitian ini, ditemukan bahwa bayi dengan berat badan saat lahir di atas rata-rata cenderung memiliki IQ yang lebih tinggi.
Cara Mengasah Kecerdasan Bayi Sejak DIni
Baik itu bayi yang memiliki kepala berukuran besar maupun kecil, semuanya memiliki potensi untuk mengembangkan kecerdasannya masing-masing. Tuhan telah menganugerahkan otak bagi manusia untuk berpikir, sehingga tiap bayi rata-rata memiliki kesempatan yang sama untuk mengoptimalkan kecerdasannya.
Adapun berikut ini terdapat beberapa cara yang Mama bisa lakukan untuk menstimulasi kecerdasan pada si Kecil:
Melatih cara berkomunikasi: Sering mengajak si Kecil berkomunikasi secara verbal maupun visual dapat membantu meningkatkan kecerdasan pada bayi mama sejak dini. Seringlah ajak bicara si Kecil apa pun, sehingga ia terbiasa mendengarkan bahasa yang Mama ucapkan.
Berikan makanan bergizi dan kaya nutrisi: Ketika si Kecil sudah bisa mengonsumsi makanan selain ASI, Mama bisa memberikan makanan padat lainnya yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan lainnya.
Rangsang kemampuan si Kecil dengan mainan sederhana: Untuk merangsang keterampilan serta kemampuan kognitifnya, berikan si Kecil mainan yang sesuai dengan usianya. Mainan yang tepat akan membuatnya tertarik, merangsangnya, dan menjadi alat pendidikan yang sangat baik.
Membaca bersama sejak dini: Bacakan buku khusus untuk bayi setiap hari dapat membantu meningkatkan kecerdasannya lho, Ma. Pilih buku berwarna cerah dengan berbagai tekstur dan gambar sederhana yang menarik minat dan perhatian si Kecil agar ia fokus dengan apa yang Mama bacakan.
Mendorong si Kecil untuk bereksplorasi: Jangan ragu untuk mendorong si Kecil untuk bereksplorasi. Mama bisa mengenalkannya pada lingkungan yang baru dan asing, ini bagus untuk menstimulasi bayi agar peka terhadap lingkungan sekitarnya. Semakin banyak pengalaman yang Mama berikan kepada bayi mama, maka akan semakin banyak pula ia akan belajar.
Bagaimana Mengetahui Kepala Bayi Besar akibat Penyakit Tertentu?
Meskipun ada studi yang menunjukkan bahwa ukuran lingkar kepala bayi yang besar cenderung membuktikan bahwa bayi tersebut memiliki IQ yang tinggi di kemudian hari, namun ada juga alasan lain yang membuat kepala bayi tampak lebih besar dari ukuran normalnya.
Pertumbuhan kepala bayi yang tidak normal baik itu membesar maupun mengecil, ini dapat mengindikasikan bahwa si Kecil memiliki penyakit tertentu. Sebagai contoh, ukuran kepala bayi yang lebih besar dapat menandakan bahwa ia mengidap penyakit hidrosefalus.
Hidrosefalus pada bayi ditandai dengan lingkar kepala yang cepat membesar. Di samping itu, akan muncul benjolan yang terasa lunak di ubun-ubun kepala dan benjolan ini akan terus membesar. Selain perubahan pada ukuran kepala, gejala hidrosefalus juga ditandai dengan bayi yang rewel, mudah mengantuk, tidak mau menyusu, muntah, dan kejang.
Untuk mengetahui apakah lingkar kepala bayi normal atau tidak, dokter biasanya melakukan pemeriksaan lingkar kepala pada si Kecil setiap kali kontrol. Pemantauan ukuran lingkar kepala bayi memang disarankan oleh American Academy of Pediatrics agar dilakukan secara berkala sampai anak berusia 2 tahun.
Jika pertumbuhan kepala bayi tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan, dokter dapat segera mendiagnosisnya. Namun, biasanya, ukuran kepala bayi yang besar karena ia memiliki volume otak yang besar akan sangat berbeda dengan ciri-ciri bayi yang kepalanya membesar karena hidrosefalus. Ukuran kepala bayi yang cerdas umumnya memang lebih besar, namun tidak melebihi dari batas wajar.
Nah, itu tadi korelasi antara kepala bayi besar dengan kecerdasannya. Daripada sibuk memikirkan hal ini, akan lebih baik jika bayi mama diberikan stimulasi tertentu untuk mengasah kemampuan otaknya agar ia tumbuh optimal.
Baca juga:
- Bentuk Kepala Bayi Kerucut saat Baru Lahir, Apakah Normal?
- Lingkar Kepala Bayi Usia 0-12 Bulan yang Normal
- Perkembangan Lingkar Kepala Bayi dalam Kandungan, Pastikan Mama Tahu!