Bayi di Ogan Ilir Meninggal Usai Tumitnya Disuntik Bidan
Orangtua dari bayi tersebut merasa tak terima dan melaporkan bidan ke pihak berwajib
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehadiran bayi tentunya membawa sukacita yang luar biasa bagi keluarga. Namun, seorang ibu asal Ogan Ilir, Sumatera Selatan, justru harus mengalami hal sebaliknya.
Ibu bernama Asiah ini harus merasakan duka yang mendalam usai bayinya yang baru berusia tiga hari dinyatakan meninggal dunia.
Menurut informasi yang beredar, bayi Asiah meninggal dunia setelah disuntik oleh seorang bidan di desa pada pertengahan Agustus 2023 lalu.
Informasi selengkapnya mengenai bayi di Ogan Ilir meninggal usai tumitnya disuntik bidan bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
1. Kejadian bermula saat seorang bidan datang ke rumah Asiah dengan tujuan mengambil sampel darah
Awalnya, Asiah yang merupakan warga Dusun I Desa Belanti, Kecamatan Tanjung Raja, Ogan Ilir, melahirkan anak keempatnya dibantu oleh bidan tradisional pada 17 Agustus 2023. Asiah mengungkapkan bahwa bayi laki-lakinya yang diberi nama Muhammad Agustus lahir normal dan dalam kondisi sehat.
"Waktu itu saya lahiran anak keempat dengan dibantu bidan tradisional. Setelah lahir normal, alhamdulillah anak saya sehat," kata Asiah, dikutip dari @ogankomeringilir. info.
Sehari setelah melahirkan, Asiah mengaku didatangi seorang bidan desa yang tak diundang. Bidan tersebut mengaku berinisiatif ingin membantu kesehatan bayi Asiah dan mengambil sampel darah.
Asiah yakin bahwa bayinya sehat dan tak membutuhkan penanganan medis. Asiah dan keluarganya juga tak merasa curiga saat bidan menusukkan jarum suntik ke tumit kaki bayinya.
"Dua kali disuntik. Yang pertama tidak kena," tutur Asiah.
2. Satu hari setelahnya, bayi mengalami demam tinggi hingga meninggal dunia
Sesaat setelah disuntik, bayi Asiah tidak mengalami gejala apa pun dan kondisi kesehatannya sehat seperti biasa.
Namun, satu hari berikutnya, bayi Asiah tiba-tiba saja mengalami demam tinggi. Asiah pun langsung membawa bayinya ke Puskesmas Tanjung Raja.
Bayinya kemudian dirujuk ke RSUD Kayuagung untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Selama bayinya dirawat di rumah sakit, Asiah berharap kondisi putranya akan membaik. Namun, Asiah justru mendapat kabar pahit bahwa bayinya yang baru berusia tiga hari meninggal dunia.
Duka dan kesedihan yang amat dalam pun dirasakan Asiah dan keluarganya setelah kepergian bayinya.
3. Bidan menyatakan bahwa bayi Asiah meninggal karena salah makan
Setelah memakamkan bayinya, Asiah sempat mendatangi bidan yang menyuntik putranya untuk meminta pertanggungjawaban. Saat didatangi, sang bidan mengatakan bahwa bayi Asiah meninggal dunia karena salah makan.
“Kata bidan, anak saya itu makanannya salah. Padahal baru umur dua hari, cuma minum ASI. Dibilang kalau anak kami salah makan. Makanan apa? Anak kami cuma diberi ASI,” kata Asiah.
Asiah pun merasa tak terima dan memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. Kasi Humas Polres OI, Iptu Abdul Haris, mengatakan bahwa laporan Asiah sudah diterima Satreskrim Polres OI.
4. Bidan tersebut memberi klarifikasi bahwa ia melakukan pemeriksaan SHK pada bayi Asiah
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir, Hendra Kudeta mengaku telah memanggil bidan yang memberi tindakan pada bayi Asiah.
Saat dimintai keterangan, bidan berinisial YE tersebut mengungkapkan bahwa ia melakukan skrining hipotiroid kongenital (SHK) terhadap bayi Asiah yang baru lahir.
SHK sendiri merupakan salah satu program Kementerian Kesehatan RI yang dilaksanakan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia.
Pemeriksaan SHK dilakukan dengan pengambilan 2-3 tetes sampel darah pada tumit bayi yang berusia minimal 48 sampai 72 jam dan maksimal 2 minggu.
“Berdasarkan keterangan bidan tersebut, apa yang dilakukan sudah sesuai prosedur. Memang ada keluar darah dari tumit, tapi tidak banyak,” tutur Hendra.
5. Bayi diduga meninggal dunia karena mengalami aspirasi setelah makan pisang
Setelah melakukan penyelidikan, Hendra menyebut bahwa bayi tersebut meninggal dunia karena mengalami aspirasi. Aspirasi sendiri merupakan infeksi dan peradangan paru-paru akibat terdapat benda yang masuk ke dalam paru-paru.
"Kondisi bayinya kena aspirasi, sesak napas, itu setelah dicek di rumah sakit," sambung Hendra.
Berdasarkan pemeriksaan dokter penyakit dalam, bayi Asiah sempat mengeluarkan cairan dan gumpalan kuning dari dalam mulutnya. Diduga, bayi tersebut diberi makanan pisang sehingga mengalami sesak napas.
Demikian rangkuman informasi terkait bayi di Ogan Ilir meninggal usai tumitnya disuntik bidan. Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali, ya, Ma.
Baca juga:
- Bayi Usia 38 Hari Meninggal Usai Kaget Dengar Ledakan Petasan
- Dipaksa Makan Sinar Matahari, Bayi 1 Bulan Meninggal karena Kelaparan
- Bayi Berusia 51 Hari di Makassar Meninggal, Diduga akibat Salah Suntik