Bayi Prematur Meninggal Usai Dijadikan Konten Klinik di Tasikmalaya
Bayi sempat dimandikan dan dibuat konten oleh klinik di Tasikmalaya tanpa seizin pihak keluarga
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belakangan ini, tengah ramai di media sosial mengenai bayi yang lahir dengan berat badan 1,5 kg meninggal dunia usai dibuat konten newborn photoshoot oleh pihak klinik.
Kabar ini dibagikan oleh salah satu pihak keluarga korban di Instagram-nya yang bernama @nadiaanastasyasilvera sejak Jumat, (17/11/2023). Pemilik akun yang merupakan kakak dari ayah korban memviralkan bahwa korban meninggal akibat kelalaian pihak klinik.
Alih-alih mendapatkan perawatan intensif, bayi yang lahir dengan berat badan rendah tersebut justru dimandikan oleh pihak klinik. Bahkan, pihak klinik juga melakukan newborn photoshoot tanpa izin dari keluarga.
Lebih lengkapnya, berikut Popmama.com rangkum informasi terkait bayi prematur meninggal usai dijadikan konten oleh klinik di Tasikmalaya.
1. Bayi dengan berat 1,5 kg meninggal usai pihak klinik lakukan photoshoot tanpa izin
Pihak keluarga pasangan Erlangga Surya (23) dan Nisa Armila (23), warga Leuwimalang, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, meminta keadilan usai bayinya yang baru lahir meninggal dunia karena kelalaian pihak klinik Alifa yang menangani proses persalinannya.
Seperti yang terlihat, bayi mungil ini tampak dibalut dengan kain dan topi, kemudian dijadikan konten newborn photoshoot. Padahal, seharusnya bayi malang ini mendapatkan perawatan yang intensif karena lahir dengan berat hanya 1,5 kg.
Rupanya, bidan di klinik tersebut melakukan photoshoot tanpa izin dari orangtua maupun keluarga korban.
“Bayi 1,5 kg kalian beginikan tanpa ada izin dari pihak keluarga, tanpa ada pemberitahuan dari pihak keluarga. Yang harusnya ini bayi di inkubator dan diberikan perawatan yang intensif malah kalian buat review dan konten. Dimana hati nurani kalian????????? Ini manusia loh bukan binatang!!! klinik Alifa,” tulis pengguna Instagram bernama Nadia Anastasya Silvera, selaku kakak dari ayah korban.
2. Bidan juga sempat memandikan korban dalam waktu yang lama
Tak hanya dijadikan konten newborn photoshoot, bidan juga sempat memandikan bayi pada pagi hari usai dilahirkan. Ayah korban sempat curiga karena bayinya dimandikan dalam waktu yang cukup lama, yaitu dari pukul 7 hingga 8.30 WIB.
Erlangga Surya khawatir bayinya dijadikan bahan praktik oleh bidan. Pasalnya, saat istrinya melahirkan juga sempat dijadikan bahan praktik untuk ditunjukkan kepada mahasiswa yang sedang praktik di klinik tersebut.
“Saya jadi curiga dan punya pikiran negatif bahwa anak saya dijadikan bahan praktek juga dalam hal memandikan bayi. Itu hanya pikiran negatif saya saja, karena istri saya pun dijadikan bahan praktek pada saat melahirkan,” tulis Erlangga saat membuat kronologi kematian bayinya.
3. Tak sampai satu hari, ibu dan bayinya dipulangkan ke rumah
Setelah bayinya dimandikan, Erlangga semakin heran karena istri dan anaknya sudah diperbolehkan pulang oleh bidan. Padahal, saat itu belum genap satu hari setelah sang istri melahirkan bayinya.
Melihat berat badan bayinya jauh di bawah normal, Erlangga juga khawatir akan kesehatan bayinya. Namun, bidan di klinik tersebut tetap memperbolehkan pasien pulang usai mengurus administrasi dan diminta untuk kontrol kembali setelah tiga hari.
Bahkan, pasien pulang tanpa diberikan berkas-berkas yang umumnya diberikan oleh pihak yang menangani persalinan.
4. Bayi tersebut sempat tak bisa minum ASI hingga meninggal dunia
Setelah dipulangkan ke rumah, sang bayi sempat tidak mendapatkan ASI sebab ASI dari ibunya tidak keluar.
Erlangga langsung menghubungi bidan dan disarankan untuk membeli susu formula penambah berat badan. Meskipun sudah diberikan susu formula, namun sang bayi tetap tidak ingin minum susu.
Hingga pada pukul 9 malam, Nisa Armila memanggil suaminya sambil menangis karena detak jantung bayinya berhenti. Saat dibawa ke klinik Alifa, pihak klinik mengatakan bahwa sang bayi sudah meninggal dunia.
Keluarga pun tidak diberi surat keterangan meninggal maupun penjelasan mengenai alasan mengapa bayi Nisa dan Erlangga bisa meregang nyawa.
5. Keluarga telah melaporkan klinik tersebut ke kepolisian
Untuk mendapatkan keadilan, pihak keluarga korban memutuskan untuk membawa kasus ini ke jalur hukum. Keluarga korban telah melaporkan klinik Alifa ke Polres Tasikmalaya Kota agar kasus ini bisa diusut polisi.
Demikian rangkuman mengenai bayi prematur meninggal usai dijadikan konten oleh klinik di Tasikmalaya. Mari kita doakan agar korban yang dirugikan mendapatkan keadilan, ya.
Baca juga:
- 5 Fakta Mengenai Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
- Jangan Sepelekan, Lakukan Ini jika Kenaikan Berat Badan Bayi Lambat!
- Pertumbuhan Bayi Usia 1 Minggu, Berapa Panjang dan Berat Normalnya?