Kenali Bentuk Kepala Bayi Normal Sesuai Usia
Perhatikan bentuk kepala bayi normal dan faktor penyebab perubahan bentuk kepala
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua tentu menginginkan bayinya lahir sehat dan sempurna, tanpa kekurangan apa pun. Namun, terkadang berbagai kekhawatiran bisa muncul, termasuk mengenai bentuk kepala bayi.
Tidak jarang orangtua merasa cemas ketika melihat bentuk kepala si Kecil yang mungkin dianggap tidak simetris atau ukurannya berbeda dari bayi lainnya.
Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk memahami seperti apa bentuk kepala bayi normal untuk mengurangi kekhawatiran atau mengambil langkah yang tepat jika dicurigai ada kejanggalan pada bentuk kepala bayi.
Berikut Popmama.com rangkum selengkapnya mengenai bentuk kepala bayi normal. Yuk, kita simak!
1. Bentuk kepala bayi normal usia tiga bulan
Dilansir dari Cranial Technologies, seperti inilah bentuk kepala bayi normal di usia tiga bulan. Di usia ini, orangtua tidak perlu khawatir mengenai perubahan bentuk kepala bayi.
Biasanya, kepala bayi memang dapat berubah bentuk setelah lahir dan dalam beberapa bulan pertama kehidupannya. Hal ini karena kepala bayi baru lahir masih lentur dan lembut, yang memungkinkan tengkorak lebih mudah bergerak melalui jalan lahir.
2. Bentuk kepala bayi normal usia enam bulan
Selanjutnya ada bentuk kepala bayi normal usia enam bulan. Mama bisa memerhatikan bentuk kepala bayi dari atas dan samping agar lebih jelas.
Fokuslah pada bagian belakang kepala dan dahi. Normalnya, jika dilihat dari samping, bagian belakang kepala melengkung dan kedua sisi kepala akan sama simetris dan proporsional.
3. Bentuk kepala bayi normal usia sembilan bulan
Berikutnya ada bentuk kepala bayi normal usia sembilan bulan. Di usia ini, pertumbuhan rambut bayi mungkin membuat Mama kesulitan memerhatikan bentuk kepala bayi.
Mama bisa memanfaatkan waktu mandi untuk melakukan pemeriksaan bentuk kepala bayi karena rambut bayi akan basah dan bentuk kepalanya dapat terlihat jelas.
Di usia 9-18 bulan, tengkorak bayi mulai terbentuk sepenuhnya. Namun, beberapa bayi mengalami positional plagiocephaly (Flat Head Syndrome), yaitu area datar di bagian belakang atau samping kepala.
Kondisi ini tidak memengaruhi perkembangan otak dan hanya merupakan masalah bentuk. Kondisi ini juga dapat menyebabkan berkurangnya rambut pada bagian yang rata.
4. Apa yang menyebabkan bentuk kepala bayi berubah-ubah?
Faktor pertama yang memengaruhi bentuk kepala bayi adalah proses persalinan, termasuk berapa lama persalinan berlangsung, tekanan yang dialami bayi saat melewati jalan lahir, serta apakah bayi dilahirkan secara normal atau melalui operasi caesar.
Sebelum berusia 2 tahun, tengkorak bayi terdiri dari beberapa tulang yang disatukan oleh jaringan yang kuat. Ruang di antara tulang-tulang tersebut disebut sutura.
Bayi juga lahir dengan bagian lunak di antara pelat tengkorak (fontanel). Fontanel paling terlihat di bagian atas kepala dan di bagian belakang kepala bayi.
Ruang ekstra ini membantu tulang tengkorak bergeser selama persalinan, sehingga kepala bayi dapat melalui jalan lahir. Fontanel juga menyediakan ruang bagi otak bayi untuk tumbuh.
Pada usia sekitar 2 tahun, tulang tengkorak bayi perlahan mulai menyatu, khususnya saat sutura berubah menjadi tulang yang kuat.
Sebelum berusia dua tahun, ada beberapa hal yang bisa membuat bentuk kepala bayi berubah menjadi datar, antara lain:
- Tidur telentang
- Sering tidur dengan kepala menoleh ke satu sisi
- Otot leher tegang sehingga bayi lebih sering menoleh ke satu arah
- Menghabiskan waktu yang cukup lama di car seat, stroller, atau baby bouncer
5. Faktor lain yang menyebabkan kepala bayi mengalami perubahan bentuk
Ada beberapa kondisi lain yang menyebabkan kepala bayi mengalami perubahan bentuk, termasuk craniosynostosis.
Craniosynostosis adalah kondisi bawaan yang menyebabkan tulang tengkorak menyatu terlalu dini.
Sutura yang menyatu sebelum waktunya dapat memengaruhi perkembangan otak dan menyebabkan komplikasi, antara lain:
- Perubahan bentuk kepala dan wajah secara permanen
- Peningkatan tekanan intrakranial (naiknya tekanan di dalam tengkorak yang dapat menyebabkan cedera otak)
- Masalah pernapasan
- Masalah neurologis
- Gangguan perkembangan
6. Bagaimana cara mengatasi bentuk kepala bayi yang tidak normal?
Jika Mama mencurigai bentuk kepala si Kecil tidak normal, maka jangan ragu untuk hubungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan fisik.
Jika bayi didiagnosis mengalami positional plagiocephaly, maka ada beberapa cara memposisikan bayi untuk mengatasinya. Misalnya:
- Ubah posisi bayi
Tidur telentang adalah posisi teraman bagi bayi saat tertidur. Mama bisa membantu mencegah kepala bayi datar di bagian belakang dengan mengubah posisi kepala bayi ke arah yang berlawanan secara berkala.
- Gendong bayi secara berkala
Saat bayi terbangun, gendonglah dengan posisi tegak untuk membantu mengurangi tekanan pada kepala.
Jangan terlalu lama meletakkan bayi di ayunan, baby bouncer, atau stroller. Mama juga bisa menggendong bayi dengan tangan yang berbeda setiap kali menyusu.
- Tummy time
Saat bayi terbangun, sering-seringlah mengajak bayi tummy time dengan posisi tengkurap. Pastikan bayi berada di permukaan yang keras selama tummy time.
Selain itu, pastikan bayi selalu dalam pengawasan saat tummy time untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti risiko bayi terjatuh atau terbentur.
Itu dia rangkuman mengenai bentuk kepala bayi normal. Semoga bisa membantu, ya, Ma!
Baca juga:
- Lingkar Kepala Bayi Usia 0-12 Bulan yang Normal
- Benarkah Kepala Bayi Besar Tandanya Pintar? Ini Faktanya
- Bentuk Kepala Bayi Kerucut saat Baru Lahir, Apakah Normal?