Komplikasi Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir
Jika tidak mendapat penanganan yang tepat, sakit kuning bisa menyebabkan kematian
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu masalah kesehatan yang umum dialami bayi yang baru lahir adalah sakit kuning. Kondisi yang disebut juga sebagai ikterus neonatus (neonatal jaundice) atau hiperbilirubinemia ini merupakan suatu keadaan ketika bayi yang baru lahir mengalami kulit yang menguning dan mata kuning.
Pada dasarnya, penyakit kuning pada bayi baru lahir merupakan hal yang biasa terjadi dan umumnya tidak berbahaya bila bayi mendapat perawatan yang tepat.
Namun, jika tidak mendapat penanganan yang tepat, bisa meningkatkan risiko komplikasi yang lebih berbahaya.
Berikut Popmama.com rangkum komplikasi penyakit kuning pada bayi baru lahir. Yuk, kita simak sama-sama, Ma!
1. Kernikterus
Gejala penyakit kuning yang tidak diobati dalam waktu lama dapat menyebabkan kondisi yang disebut kernikterus. Kernikterus termasuk kondisi yang langka, namun sekalinya terjadi dapat membahayakan bayi.
Kernikterus sendiri merupakan kondisi kerusakan otak permanen yang disebabkan oleh tingginya kadar bilirubin dalam darah yang tidak ditangani dengan baik.
Beberapa gejala kernikterus di antaranya adalah sebagai berikut:
Muntah
Demam
Kejang
Mudah mengantuk dan lesu
Kelainan gerakan mata
Kaku di seluruh tubuh
Tidak mau menyusu
Gerak tubuh tidak normal
Otot menegang atau melemah
Menangis keras dengan suara melengking
Tubuh melengkung
2. Kehilangan pendengaran
Komplikasi dari penyakit kuning pada bayi juga dapat menyebabkan bayi kehilangan pendengaran.
Dilansir dari penelitian yang dipublikasikan di Iranian Journal of Otorhinolary Ngology pada tahun 2018, penyakit kuning pada bayi baru lahir adalah salah satu penyebab tuli sensorineural dini.
Tuli sensorineural merupakan salah satu jenis gangguan pendengaran yang menyerang bagian telinga dalam, tepatnya pada koklea, yang membuat penderitanya kesulitan mendengarkan suara pelan maupun keras.
3. Menghambat pertumbuhan gigi
Selain pendengaran, penyakit kuning juga bisa memengaruhi pertumbuhan gigi bayi.
Penyakit kuning pada bayi baru lahir yang tidak ditangani dengan tepat juga dapat menyebabkan terhambatnya perkembangan email gigi atau lapisan luar gigi.
4. Gangguan gerak dan keseimbangan
Mama juga perlu waspada jika si Kecil tampak menunjukkan gerak tubuh tidak normal. Pasalnya, sakit kuning yang tidak mendapat perawatan dengan segera juga dapat menyebabkan gangguan gerak dan keseimbangan.
Sebaiknya hubungi dokter jika si Kecil menunjukkan gerakan tubuh atau keseimbangan yang tidak normal.
5. Kematian
Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, sakit kuning pada bayi yang baru lahir juga dapat menyebabkan kematian.
Jika kadar bilirubin di dalam darah sudah mencapai angka yang sangat tinggi, bilirubin dapat melewati lapisan tipis jaringan yang memisahkan otak dan darah. Bilirubin kemudian dapat merusak otak dan sumsum tulang belakang, yang dapat mengancam jiwa.
Demikian rangkuman mengenai komplikasi penyakit kuning pada bayi baru lahir. Oleh karena itu, meskipun tampak tidak berbahaya, penting untuk mengobati penyakit kuning sedini mungkin untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Baca juga:
- Kapan Bayi dengan Penyakit Kuning Perlu Dibawa ke Dokter?
- Penyebab Penyakit Kuning pada Bayi Baru Lahir
- Begini Cara Mencegah Penyakit Kuning pada Bayi yang Bisa Mama Lakukan