Ini Mitos Ari-Ari Bayi yang Jadi Tradisi di Masyarakat
Mitos seputar ari-ari bayi berikut ini sudah menjadi tradisi sebagian masyarakat Indonesia
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di balik pertumbuhan dan perkembangan bayi selama sembilan bulan kehamilan, ada hal lain yang juga tumbuh di rahim ibu hamil, yaitu plasenta atau ari-ari. Ari-ari bertanggung jawab untuk menjaga bayi di dalam rahim tetap hidup.
Berbicara tentang ari-ari, banyak sekali mitos yang beredar di masyarakat Indonesia mengenai ari-ari bayi. Salah satu mitos yang sangat populer adalah ari-ari bayi harus dikubur di dalam tanah dan diberi lampu. Mitos ini pun sudah menjadi seperti tradisi bagi masyarakat Indonesia.
Ini karena sudah dipercayai secara turun-temurun karena dianjurkan oleh orangtua, mertua bahkan sampai kakek dan nenek yang kerap mengingatkan untuk mengubur ari-ari si kecil.
Mama tentunya penasaran apakah menanam ari-ari hanya mitos atau sesuatu yang harus dilakukan secara medis. Nah, untuk menjawabnya, kali ini Popmama.com akan membahas mengenai mitos ari-ari bayi. Langsung saja simak informasinya ya, Ma!
Peran dan Fungsi Plasenta
Sebelum membahas mengenai mitos ari-ari bayi, alangkah baiknya kita memahami dahulu apa itu ari-ari dan fungsinya.
Ari-ari atau plasenta adalah garis penghubung bayi dan ibunya untuk suplai darah melalui tali pusat ke janin yang sedang berkembang.
Saat darah sang ibu mengalir melalui rahim, ari-ari akan menyerap nutrisi, molekul kekebalan dan oksigen dari tubuh sang ibu. Kemudian nutrisi akan melintasi kantung ketuban, melalui tali pusar ke janin dan masuk ke dalam pembuluh darahnya. Janin juga akan mengeluarkan karbon dioksida dan limbah lain yang tidak ia butuhkan melalui ari-ari.
Oleh karena itu, mustahil janin dapat bertahan hidup tanpa adanya ari-ari. Karena fungsinya yang vital ini, maka banyak masyarakat yang menghormati ari-ari dengan menguburkannya di tempat yang layak.
Ari-Ari Bayi Harus Dikubur di Dekat Rumah
Tradisi yang satu ini sudah sangat populer di masyarakat Indonesia. Namun, tak hanya di Indonesia, banyak budaya lain yang menerapkan cara ini, termasuk suku Indian Navajo dan Maori Selandia Baru. Mereka menganggap bahwa mengubur ari-ari di tanah melambangkan hubungan bayi dengan bumi.
Pada dasarnya, menguburnya di dalam tanah memang bisa dibilang cara yang paling tepat untuk membuang ari-ari bayi. Jadi, terlepas dari kepercayaan gaib atau sebagainya, menanam ari-ari merupakan hal yang paling tepat dilakukan untuk membuang benda ini setelah bayi lahir.
Memasang Lampu pada Ari-Ari Bayi yang Dikubur
Tak hanya menguburnya di bawah tanah, sebagian orang juga memberikan lampu untuk menerangi tempat ari-ari dikubur. Sebagian orang percaya adanya makna gaib tersendiri seperti adanya peri yang menjaga bayi dan sebagainya.
Tak hanya itu, ada makna lain terkait memasang lampu di sekitar ari-ari, antara lain:
Sebagai tanda tempat dikuburnya ari-ari
Memberikan sinyal kepada orang yang lewat di depan rumah untuk tidak membuat kegaduhan agar tidak mengganggu bayi yang baru lahir.
Mengubu Ari-Ari Bayi dengan Barang-Barang Tertentu
Mitos selanjutnya yang dipercaya sebagian masyarakat adalah ari-ari bayi dikubur dengan benda-benda tertentu sebagai wujud harapan dari orangtua kepada anaknya.
Sebagai contoh, jika orangtua menginginkan sang bayi tumbuh menjadi anak yang pintar di kemudian hari, maka orangtua akan mengubur ari-ari bayi bersama pensil atau buku.
Selain itu, ada juga orangtua yang mengubur ari-ari dengan beras merah sebagai harapan agar anaknya akan menjadi sukses dan makmur.
Bahkan, ada juga orangtua yang mengubur tulisan arab berisi doa sebagai bentuk harapan anaknya akan tumbuh menjadi anak yang saleh.
Mengubur Ari-Ari Bayi Bersama Rempah-Rempah
Pada dasarnya, mitos ari-ari bayi yang satu ini tidak ada hubungan langsung dengan bayi. Namun, banyak filosofi yang terkandung di dalam tradisi ini.
Biasanya ari-ari dikubur dengan beras merah, daun salam dan masih banyak lagi rempah-rempah yang lainnya. Hal ini dilakukan untuk memberikan aura positif di dalam keluarga.
Itulah mitos ari-ari bayi yang banyak beredar di masyarakat. Walaupun sebagian orang percaya adanya makna gaib di balik mengubur ari-ari, semua kembali kepada kepercayaan Mama dalam melakukan tradisi penguburan ari-ari, ya.
Baca juga:
- Mengeluarkan Plasenta setelah Kelahiran Bayi, Apakah Akan Menyakitkan?
- 5 Pilihan Doa-Doa Baik untuk Bayi yang Baru Lahir
- Unik! Begini Tradisi Orangtua di Korea Selatan Sambut Kelahiran Bayi