Nama Lain Gula pada Susu Formula, Orangtua Penting Tahu
Ada banyak sekali nama lain gula di dalam susu formula yang perlu diketahui orangtua
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Susu formula merupakan alternatif yang bisa diberikan kepada bayi jika pemberian ASI tidak memungkinkan, seperti masalah produksi ASI atau masalah kesehatan tertentu.
Meskipun kandungan susu formula sudah disesuaikan dengan kebutuhan bayi, namun pemberian susu formula tidak bisa sembarangan. Orangtua perlu benar-benar memerhatikan kandungan di dalam susu formula, termasuk kandungan gula.
Gula memang sering kali dianggap buruk karena jumlah yang berlebih dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti obesitas dan kerusakan gigi. Namun, ada juga jenis gula yang bisa memberikan manfaat, termasuk sumber energi dan membantu penyerapan kalsium.
Jadi, penting bagi Mama untuk mengetahui jenis gula pada susu formula dan berapa banyak kandungannya. Terlebih lagi, kandungan gula sering kali ditulis dengan nama yang berbeda-beda.
Berikut Popmama.com rangkum nama lain gula pada susu formula. Yuk, simak sampai tuntas!
1. Laktosa
Laktosa merupakan salah satu istilah yang sering dijumpai di kemasan susu formula. Laktosa merupakan gula alami pada susu yang juga menjadi sumber karbohidrat.
Laktosa memiliki nilai yang sangat rendah pada indeks glikemik, yaitu 45. Ini menunjukkan bahwa laktosa tidak meningkatkan kadar gula darah secepat jenis gula lainnya dan dicerna lebih lambat oleh tubuh.
Selain dapat memberikan rasa manis yang ringan, laktosa juga dapat memberikan sejumlah manfaat bagi bayi, seperti sumber energi, membantu penyerapan kalsium, dan menjadi prebiotik alami yang menutrisi bakteri baik dalam usus bayi.
2. Sukrosa
Sukrosa merupakan jenis gula biasa yang juga dikenal sebagai gula meja. Sukrosa merupakan disakarida (salah satu jenis molekul gula) yang terdiri dari glukosa dan fruktosa.
Berbeda dari laktosa, sukrosa pada susu formula sebaiknya dihindari karena sangat manis dan memiliki skor 65 pada indeks glikemik.
Penggunaan sukrosa yang berlebihan berisiko menyebabkan beberapa masalah kesehatan pada bayi, termasuk menyebabkan karies gigi, mengganggu penyerapan nutrisi, asupan kalori berlebihan, hingga gangguan pencernaan.
3. Glukosa
Glukosa adalah senyawa organik berupa karbohidrat monosakarida, yang merupakan bentuk paling sederhana dari karbohidrat. Glukosa dapat ditemukan di sayuran, buah-buahan, produk olahan susu, dan roti.
Glukosa umumnya tidak dianjurkan untuk penggunaan rutin dalam susu formula bayi. Namun, beberapa susu bayi yang memiliki label bebas laktosa dan susu berbasis protein kedelai memiliki kandungan glukosa atau sirup glukosa, untuk memenuhi kebutuhan energi.
Susu formula yang mengandung glukosa sebagai karbohidrat utama juga berisiko menyebabkan kerusakan gigi pada bayi.
4. Fruktosa
Fruktosa atau gula buah adalah monosakarida seperti glukosa. Fruktosa bersumber dari tebu, bit gula, dan jagung.
Ketika produsen menambahkan fruktosa ke dalam produk, umumnya pada label kemasan tercantum sebagai sirup jagung tinggi fruktosa.
Fruktosa dapat meningkatkan kadar gula darah lebih lambat dibandingkan glukosa dan tidak secara langsung memengaruhi kadar insulin.
Namun, meskipun fruktosa tidak dengan cepat menaikkan gula darah, jenis gula yang satu ini juga berisiko memiliki dampak negatif dalam jangka panjang.
5. Dekstrosa
Selanjutnya, nama lain gula pada susu formula juga bisa berupa dekstrosa. Dekstrosa adalah sejenis gula yang biasanya berasal dari jagung atau gandum.
Gula ini hampir identik dengan glukosa, yang merupakan gula yang ditemukan dalam darah. Dekstrosa memiliki indeks glikemik tinggi, yang berarti dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Risiko mengonsumsi dekstrosa sama dengan risiko yang terkait dengan gula lainnya, seperti kerusakan gigi, diabetes, dan obesitas.
6. Maltodextrin
Selanjutnya ada maltodextrin yang juga merupakan nama lain gula dalam susu formula. Maltodekstrin sendiri merupakan karbohidrat yang berasal dari pati beras, jagung, gandum, atau kentang.
Kandungan maltodextrin pada susu formula sempat menjadi perdebatan karena dinilai berbahaya bagi kesehatan bayi.
Namun, FDA telah mengkategorikan maltodekstrin sebagai GRAS (Generally Recognized as Safe), sehingga maltodekstrin terbilang aman selama dikonsumsi sesuai dengan takaran yang dianjurkan.
Itu dia nama lain gula pada susu formula. Semoga informasi di atas dapat membantu, ya, Ma.
Baca juga:
- Sama-Sama Gula, Apa Bedanya Sukrosa dan Laktosa pada Susu Formula?
- 8 Rekomendasi Susu Formula Rendah Gula untuk Bayi
- Bahaya Gula Tambahan pada Produk Makanan Bayi, Orangtua Perlu Waspada