TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Peluk Haru Dua Ibu Bayi Tertukar di Bogor Usai Hasil Tes DNA Diumumkan

Kedua ibu dari bayi yang tertukar di Bogor dengan besar hati menerima hasil tes DNA

Instagram.com/humaspolresbogor

Kasus dua bayi yang tertukar di rumah sakit di Bogor saat ini masih menjadi perbincangan di media sosial. Terlebih lagi, kasus ini akhirnya menemukan sebuah titik terang. 

Polres Bogor resmi merilis hasil tes DNA kedua bayi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (25/8/2023). Adapun hasil tes DNA menunjukkan kedua bayi tersebut 99,99% memang tertukar.

Setelah mendengar hasil tes DNA dari pihak Polres Bogor, kedua ibu dari bayi tersebut, yaitu Siti Mauliah dan ibu dengan inisial D saling berpelukan satu sama lain dengan penuh haru. 

Untuk lebih lengkapnya, berikut Popmama.com rangkum momen peluk haru dua ibu bayi tertukar di Bogor usai hasil tes DNA diumumkan.

1. Hasil tes DNA menyatakan dua bayi di Bogor 99,99% tertukar

Instagram.com/humaspolresbogor

Dugaan dua bayi yang tertukar di salah satu rumah sakit di wilayah kabupaten Bogor akhirnya menemui titik terang.

Pada Senin (21/08/2023), kedua bayi yang yang kini sudah berusia 1 tahun akhirnya sama-sama melakukan tes DNA.

Berdasarkan hasil dari laboratorium forensik Bareskrim Polri, dipastikan bahwa 99,99% kedua bayi tersebut memang tertukar.

“Kami telah melakukan mediasi dan telah terjadi kesepakatan, berdasarkan hasil dari Puslabfor Bareskrim Polri, yang mana ditemukan memang fix 99,99% bahwa anak tersebut memang tertukar,” ujar Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro S.H.,S.I.K, dalam konferensi pers yang digelar pada Jumat malam (25/08/2023).

2. Kedua ibu dari bayi yang tertukar saling peluk penuh haru

Instagram.com/humaspolresbogor

Setelah polisi mengumumkan hasil tes DNA dua bayi yang tertukar, Siti Mauliah dan Ibu S selaku ibu dari kedua bayi tersebut saling berpelukan dengan penuh haru. Dengan besar hati, masing-masing pihak bisa menerima hasil tes DNA tersebut.

Ke depannya, proses pengembalian bayi kepada masing-masing orangtua biologis akan dilakukan secara bertahap selama satu bulan. Tahapan ini dilakukan agar proses bonding antara orangtua dengan anak terjalin satu sama lain.

Polres Bogor bersama dinas terkait akan melakukan monitoring penuh terhadap pengembalian kedua bayi kepada orangtua kandungnya. Dr. Imron Rosadi, S.Sos., M.Si, Asisten Deputi Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak Kemenko PMK, juga mengatakan bahwa kedua pihak akan difasilitasi negara jika membutuhkan pendampingan.

3. Polisi melakukan penyelidikan terhadap saksi dan rumah sakit

Instagram.com/humaspolresbogor

Hingga kini, Polres Bogor masih melaksanakan sejumlah langkah penyelidikan. Pihaknya telah mengumpulkan para saksi, termasuk perawat dan bidan yang ada pada saat hari kejadian.

Tak hanya itu, polisi juga melakukan pemeriksaan yang mendalam terhadap rumah sakit tempat kedua bayi tersebut dilahirkan.

“Langkah-langkah telah kami lakukan dari penyelidikan, kemudian kami mengumpulkan para saksi, melakukan pemeriksaan mendalam terhadap rumah sakit dan seluruh perawat dan bidan yang ada pada saat kejadian," kata AKBP Rio.

4. Awal mula Siti Mauliah curiga bayinya tertukar

Instagram.com/humaspolresbogor

Kasus ini bermula ketika Siti Mauliah melahirkan bayinya melalui operasi caesar di RS Sentosa, Kemang, Bogor pada 18 Juli 2022. Kala itu, perempuan berusia 37 tersebut sempat menyusui bayi kandungnya.

Namun, ketika menyusui kembali bayinya di hari kedua, Siti Mauliah merasa ada beberapa perbedaan dengan bayi yang dilahirkannya. 

Kecurigaan Siti semakin kuat setelah suster sempat menanyakan soal gelang identitas yang dikenakan bayi. Namun, saat itu suster menjelaskan bahwa hanya gelangnya saja yang tertukar.

Siti Mauliah akhirnya meminta kepada RS Sentosa untuk melakukan tes DNA kepada bayi yang selama ini dirawatnya. Benar saja, hasil tes DNA menunjukkan bahwa bayi yang selama ini dirawatnya bukanlah anak kandung Siti.

5. Ibu D dikabarkan sempat menolak untuk dilakukan tes DNA

Instagram.com/humaspolresbogor

Diketahui sebelumnya, Ibu D sempat menolak untuk melakukan tes DNA. Namun, kuasa hukum D, Binsar Aritonang mengatakan bahwa kliennya menunggu waktu yang tepat untuk melakukan tes tersebut.

Menurut Binsar, kasus bayi tertukar ini cukup viral sehingga dibutuhkan waktu yang tepat dari sisi psikologis. Terlebih lagi, ibu D juga cukup terguncang saat mendengar bayi yang selama ini dirawatnya tertukar karena tidak pernah merasa ada kejanggalan.

Itu tadi momen peluk haru dua ibu bayi tertukar di Bogor usai hasil tes DNA diumumkan. Semoga proses pengembalian kedua bayi berjalan lancar dan kasus serupa tidak terulang kembali, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest