Perbedaan Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu Sapi pada Bayi
Jangan sampai keliru dalam membedakan alergi susu dan intoleransi laktosa
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Untuk mendukung masa pertumbuhan dan berkembangannya, bayi membutuhkan asupan nutrisi yang cukup. Bagi bayi yang baru lahir, kebutuhan nutrisi tersebut hanya bisa dipenuhi dari ASI maupun susu formula.
Namun, tidak semua bayi bisa mengonsumsi susu formula. Ada sebagian bayi yang mengalami kondisi alergi susu atau intoleransi laktosa yang membuatnya mengalami gejala tertentu setelah mengonsumsi susu.
Perlu Mama ketahui bahwa alergi susu dan intoleransi laktosa merupakan dua kondisi yang berbeda. Berikut Popmama.com rangkum perbedaan intoleransi laktosa dan alergi susu sapi pada bayi.
1. Apa perbedaan alergi susu dan intoleransi laktosa?
Dilansir dari laman Pregnancy, Birth and Baby, sekitar 1 dari 10 bayi mengalami reaksi tertentu saat meminum susu. Ini mungkin karena mereka memiliki intoleransi laktosa atau alergi susu.
Namun, balita yang memiliki alergi susu jauh lebih umum terjadi dibandingkan balita yang mengalami intoleransi laktosa. Lantas, apa perbedaan alergi susu dan intoleransi laktosa?
Alergi susu sendiri merupakan masalah pada sistem kekebalan tubuh, dimana tubuh bereaksi terhadap protein dalam susu. Reaksi alergi biasanya tak hanya memengaruhi perut, tetapi bisa terlihat pada bagian tubuh lain seperti ruam kulit atau pembengkakan pada wajah.
Sementara itu, intoleransi laktosa adalah masalah pada sistem pencernaan bayi. Dengan kata lain, bayi tidak memiliki enzim yang dibutuhkan untuk mencerna laktosa, yaitu gula alami yang ada di dalam susu.
2. Cara mengetahui apakah si Kecil mengalami alergi susu atau intoleransi laktosa
Cara terbaik untuk mengetahui apakah si Kecil mengalami alergi susu atau intoleransi laktosa adalah dengan berkonsultasi pada dokter. Dokter dapat memastikan apakah bayi mengalami alergi susu atau intoleransi laktosa dengan mengobservasi gejala yang ditunjukkan dan melakukan tes kesehatan.
Sebaiknya Mama tidak mendiagnosis sendiri kondisi si Kecil dan menghilangkan asupan susu atau makanan berbahan dasar susu dari pola makan bayi tanpa anjuran dari dokter.
3. Perbedaan gejala alergi susu dan intoleransi laktosa
Alergi susu dan intoleransi laktosa memiliki gejala yang berbeda. Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin ditunjukkan bayi yang memiliki kondisi alergi susu:
- Gatal-gatal (urtikaria)
- Pembengkakan pada bibir, wajah, atau mata
- Sakit perut
- Muntah atau diare
- Napas berisik, mengi, atau suara serak
- Lidah atau tenggorokan tampak bengkak
- Lesu
Sementara itu, gejala intoleransi laktosa pada bayi lebih banyak memengaruhi perut atau sistem pencernaannya. Berikut adalah beberapa gejala yang mungkin ditunjukkan bayi yang menderita intoleransi laktosa:
- Tinja tampak cair, berbusa, dan berwarna hijau
- Rewel
- Sakit perut
- Kembung
- Mengeluarkan banyak gas
- Berat badan sulit meningkat
- Ruam popok
4. Perbedaan penyebab alergi susu dan intoleransi laktosa
Sama seperti alergi makanan lainnya, alergi susu juga disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh bayi yang bereaksi terhadap protein di dalam susu. Jenis alergi ini merupakan yang paling umum terjadi pada balita.
Sementara itu, intoleransi laktosa disebabkan karena bayi tidak memproduksi cukup enzim laktase di ususnya untuk memecah laktosa, yakni gula yang ditemukan dalam susu.
Bahkan, beberapa bayi lahir dengan kondisi genetik langka di mana mereka lahir tanpa enzim laktase sama sekali, yang disebut dengan kondisi intoleransi laktosa primer.
5. Perbedaan perawatan bayi yang mengalami alergi susu dan intoleransi laktosa
Jika si Kecil alergi terhadap susu, itu berarti Mama perlu benar-benar menghindari pemberian produk susu dari pola makannya. Selain susu sapi, Mama mungkin juga perlu menghindari pemberian susu dari hewan lain, seperti susu kambing dan susu domba.
Sebaiknya Mama membaca label setiap produk makanan atau minuman bayi dengan cermat. Terlebih lagi, ada beberapa istilah susu pada label makanan, seperti mentega, buttermilk, krim, ghee, dairy, keju, milk solids, whey, yoghurt, kasein, dan kaseinat.
Jika bayi diberi susu formula, Mama bisa memberikan susu formula terhidrolisis ekstensif (EHF) atau susu formula berbasis asam amino (AAF).
Sementara itu, jika si Kecil mengalami intoleransi laktosa, Mama bisa memberikan susu formula rendah laktosa atau bebas laktosa. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menentukan susu formula rendah laktosa atau bebas laktosa yang akan diberikan untuk si Kecil.
Itu dia perbedaan intoleransi laktosa dan alergi susu sapi pada bayi. Semoga bisa menjawab pertanyaan mama, ya!
Baca juga:
- Ciri-Ciri Feses Bayi Alergi Susu Sapi, Mama Perlu Tahu!
- Beda dengan Intoleransi Laktosa, Ini Penyebab Bayi Alergi Susu Sapi
- Wajib Tahu: 5 Tanda Bayi Mengalami Intoleransi Laktosa