TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Tips agar Bayi Tidak Tertukar di Rumah Sakit

Terapkan cara ini untuk meminimalisir risiko bayi tertukar di rumah sakit, Ma!

Unsplash/Jonathan Borba

Pernahkah Mama menyaksikan sinetron yang bercerita mengenai dua bayi yang tertukar di rumah sakit setelah dilahirkan? Tak hanya di dalam sinetron, ternyata hal ini juga bisa terjadi di kehidupan nyata.

Meskipun jarang terjadi, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan bayi tertukar di rumah sakit. Termasuk kelalaian dalam pemantauan, kelebihan kapasitas rumah sakit, hingga peralatan yang kurang memadai sehingga data pasien tertukar.

Nah, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua untuk menghindari kasus bayi tertukar di rumah sakit.

Yuk, simak 7 tips agar bayi tidak tertukar di rumah sakit yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!

1. Pantau keberadaan bayi

Unsplash/Jimmy Conover

Setelah lahir, bayi akan menjalani serangkaian tes untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Selain itu, dalam beberapa kasus, bayi harus mendapatkan perawatan intensif di ruang NICU selama beberapa jam atau beberapa hari.

Alangkah baiknya jika orangtua selalu tahu di mana bayinya berada selama menjalani perawatan di rumah sakit. Jika diperbolehkan, Mama bisa meminta pasangan atau anggota keluarga lain untuk ikut serta dalam setiap tes penting yang mengharuskan bayi meninggalkan ruangan di mana Mama dirawat usai melahirkan.

2. Periksa gelang bayi

Freepik/rawpixel.com

Sebagian besar pasien di rumah sakit menggunakan gelang sebagai tanda pengenal. Begitu juga dengan bayi yang baru lahir, yang juga dipakaikan gelang pada kaki atau tangannya untuk mencegah kesalahan identitas. 

Umumnya, perawat atau petugas medis lain yang meninggalkan ruangan bersama bayi harus melakukan verifikasi gelang bayi terlebih dahulu. Setelah mengembalikan bayi ke dalam ruangan, proses tersebut kembali dilakukan untuk memastikan bayi dikembalikan kepada orangtua yang tepat.

Agar lebih pasti, mintalah perawat untuk memverifikasi atau membaca identitas di gelang bayi dengan bersuara agar Mama bisa mendengarnya. Dengan begitu, Mama juga bisa ikut memastikan bahwa tidak ada kesalahan data.

3. Perhatikan ciri khas fisik bayi

Freepik/KamranAydinov

Setiap bayi tentu memiliki ciri khas fisik, seperti jenis kelamin, fitur wajah, rambut, warna kulit, tanda lahir, lesung pipi, dan tahi lalat. Perhatikan ciri khas fisik si Kecil dengan saksama untuk memastikan bahwa bayi tidak tertukar dengan bayi lainnya. 

Selain itu, minta juga pasangan atau anggota keluarga lainnya untuk turut memperhatikan ciri fisik bayi dengan cermat.

Pasalnya, bisa jadi di waktu tertentu Mama merasa terlalu lelah atau mengantuk untuk memperhatikan semuanya.

4. Ambil foto bayi

Pixabay/Engin_Akyurt

Tak hanya sekadar mengabadikan momen bayi yang lucu, mengambil foto bayi juga bisa menjadi salah satu cara mencegah bayi tertukar di rumah sakit, lho. 

Dengan foto bayi, Mama bisa lebih mengenali setiap sudut tubuh si Kecil dengan detail. Hal ini tentunya juga akan menurunkan tingkat paranoid mama terhadap kemungkinan bayi tertukar.

5. Mengambil sidik jari atau cap kaki bayi

Pexels/Vicki Yde

Beberapa rumah sakit menerapkan prosedur pengambilan sidik jari atau cap kaki dari setiap bayi yang baru lahir. Bukan sekadar untuk kenang-kenangan, sidik jari atau cap kaki bayi umumnya digunakan untuk arsip dan rekam medis.

Beberapa rumah sakit bahkan sudah menggunakan teknologi terkini untuk mengambil cap kaki bayi secara digital dengan mesin khusus. Cara ini bisa berguna untuk memudahkan proses identifikasi bayi yang baru lahir dan mencegah bayi tertukar. 

Sayangnya, tidak semua rumah sakit menerapkan prosedur ini. Namun, orangtua bisa memesan dan melakukan pengambilan sidik jari bayi secara individu.

6. Kenakan bayi pakaian atau bedong yang khas

Pexels/Marcin Jozwiak

Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan untuk mencegah bayi tertukar di rumah sakit adalah dengan memakaikan pakaian, topi, atau bedong yang khas.  

Dengan begitu, Mama dapat lebih mudah mengenali warna, pola, motif pakaian, atau bedong yang dikenakan si Kecil dan memperkecil kemungkinan bayi mama tertukar dengan bayi lain di rumah sakit. 

7. Jangan ragu untuk bertanya

Freepik/benzoix

Wajar saja jika Mama dan Papa sebagai orangtua ingin menjaga bayi seaman mungkin. Maka dari itu, jangan ragu untuk bertanya kepada perawat atau petugas medis mengenai setiap tindakan yang mereka lakukan pada bayi mama.

Mama bisa bertanya mengenai pengujian, pemeriksaan, perawatan, hingga  prosedur keamanan bayi di rumah sakit. 

Bertanya mengenai setiap tindakan di rumah sakit bukan hanya bertujuan untuk memastikan kesehatan bayi, tetapi juga berguna untuk meminimalisir risiko kesalahan yang mungkin terjadi.

Itu dia rangkuman mengenai 7 tips agar bayi tidak tertukar di rumah sakit. Meskipun kasus ini jarang terjadi, namun tidak ada salahnya Mama dan Papa menerapkan langkah di atas untuk memperkecil kemungkinan bayi tertukar.

Semoga informasi ini bermanfaat.

Baca juga:

The Latest