10 Tips Meningkatkan IQ Bayi Sejak Dini
Tidak hanya dari genetik, Mama juga bisa meningkatkan IQ si Kecil lewat cara ini!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua tentunya ingin buah hatinya tumbuh menjadi anak yang cerdas dan memiliki IQ yang tinggi. Pasalnya, kecerdasan merupakan salah satu bekal yang sangat penting untuk anak menjalani kehidupannya hingga dewasa kelak.
Kecerdasan anak bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk genetik, nutrisi, pola hidup, dan faktor lainnya. Namun, tahukah Mama bahwa Mama bisa memelihara kecerdasan dan meningkatkan IQ bayi sejak dini?
Dengan menerapkan beberapa kebiasaan baik, Mama dapat menstimulasi dan meningkatkan kecerdasan si Kecil, bahkan sejak masih di dalam kandungan.
Lalu, apa saja tips meningkatkan IQ bayi sejak dini? Simak ulasan dari Popmama.com berikut ini, yang dilansir dari MedicineNet.
1. Menjaga kesehatan bayi mulai dari masa kehamilan
Jika Mama ingin sang buah hati tumbuh menjadi anak yang cerdas dan memiliki IQ yang cukup tinggi, Mama bisa mengusahakannya mulai dari masa kehamilan. Caranya adalah dengan menjaga pola hidup sehat dan menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan masalah kesehatan selama kehamilan.
Hindari kebiasaan dan asupan kurang baik yang dapat membahayakan perkembangan otak bayi. Misalnya, hindari zat adiktif seperti obat-obatan terlarang, rokok, alkohol, dan kafein, karena dapat mengganggu perkembangan fisik dan mental bayi.
2. Mengurangi paparan polusi saat hamil
Seperti yang kita ketahui, paparan polusi, baik di udara maupun di air, dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Begitu juga dengan ibu hamil.
Semakin besar paparan polusi terhadap ibu hamil, maka semakin besar juga bahayanya bagi otak janin. Bahkan, polusi merupakan salah satu penyebab utama bayi mengalami kelahiran prematur, asma, dan autisme.
Salah satu cara paling mudah untuk mengurangi paparan polusi saat hamil adalah selalu membawa masker ketika bepergian. Selain itu, Mama juga bisa menggunakan air purifier di dalam ruangan, agar sirkulasi udara di dalam rumah tetap bersih dan sehat.
3. Hindari mengonsumsi seafood dari perairan yang terkontaminasi
Meskipun beberapa jenis seafood merupakan sumber protein dan asam lemak esensial seperti omega 3 yang baik untuk pertumbuhan otak dan mata si Kecil, namun ada beberapa jenis seafood yang perlu Mama hindari selama kehamilan. Pasalnya, beberapa jenis seafood mengandung tinggi merkuri di dalamnya.
Kandungan merkuri dapat mengganggu perkembangan sistem saraf bayi. Beberapa jenis ikan yang mengandung merkuri tinggi, yakni king mackerel, marlin, ikan hiu, swordfish, tuna (bigeye dan ahi), dan tilefish.
Selain itu, hindari juga makanan laut dari perairan yang terkontaminasi karena berpotensi mengandung racun yang berbahaya bagi kesehatan otak.
4. Menjaga tubuh dari infeksi selama kehamilan
Selama kehamilan, sebisa mungkin Mama harus menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan infeksi. Infeksi yang dialami selama mengandung tidak hanya memengaruhi tubuh ibu hamil, tetapi juga janin.
Infeksi saat hamil dapat merusak otak bayi, bahkan saat masih di dalam kandungan. Maka dari itu, Mama perlu melakukan tindakan pencegahan agar tidak terserang infeksi saat hamil.
Beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mencegah infeksi di antaranya adalah:
Menjaga kebersihan
Menjaga jarak dengan orang sakit
Hindari membersihkan kotoran kucing
Hindari daging mentah dan susu yang tidak dipasteurisasi.
5. Tangani masalah tiroid saat hamil
Jika Mama menderita hipotiroidisme atau kekurangan hormon tiroid tiroksin karena kelenjar tiroid yang kurang aktif, sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik dalam mengatasinya. Pasalnya, hipotiroidisme berpotensi membuat bayi yang lahir memiliki IQ rendah.
Ahli endokrinologi dan dokter kandungan akan menentukan dosis pengobatan yang tepat untuk Mama dalam menangani hipotiroidisme saat hamil.
6. Sebisa mungkin berikan bayi ASI yang cukup
Sudah banyak studi yang menunjukkan bahwa ASI berkontribusi pada kecerdasan, peningkatan memori jangka panjang, dan kemampuan memecahkan masalah pada anak ketika ia tumbuh dewasa nanti.
Jadi, jika memungkinkan, berikan bayi ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya, kemudian terus berikan ASI yang diselingi dengan MPASI sampai bayi berusia 1 hingga 2 tahun.
Namun, Mama tidak perlu khawatir jika ada kondisi tertentu yang membuat Mama tidak dapat memberikan ASI kepada si Kecil. Mama tetap bisa memberinya susu formula yang diperkaya nutrisi, termasuk zat besi. Pasalnya, bayi yang kekurangan zat besi kerap dikaitkan dengan tingkat IQ yang rendah.
7. Rajin mengajak bayi berbicara
Salah satu cara menyenangkan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan IQ si Kecil adalah dengan mengajaknya mengobrol dan berbicara. Dengan rajin mengajak bayi berbicara, maka cara ini dapat merangsang fungsi otak mereka.
Meskipun bayi belum bisa memahami sepenuhnya apa yang Mama katakan, namun mereka akan belajar kosa kata dari apa yang Mama ucapkan. Penelitian juga telah menunjukkan bahwa mengenalkan bayi dengan banyak kosa kata sebelum mereka berusia 3 tahun dapat meningkatkan IQ mereka.
8. Membuat kontak mata dengan bayi
Meskipun terkesan sepele, ternyata rajin melakukan kontak mata dengan bayi bisa berdampak besar bagi pertumbuhan dan perkembangannya.
Cobalah untuk melakukan kontak mata dengan bayi sesering mungkin. Mama bisa melakukannya saat menyusui, mengajaknya bermain, dan sebelum tidur. Cara ini dapat mendorong bayi untuk belajar bagaimana membedakan berbagai macam ekspresi wajah untuk mengekspresikan emosi.
Bahkan, menurut para peneliti di University of Cambridge, kontak mata dapat menyinkronkan gelombang otak Mama dengan bayi, serta membantu mengembangkan keterampilan belajar dan komunikasinya.
9. Kurangi penggunaan gadget
American Academy of Pediatrics (AAP) menganjurkan orangtua untuk menghindari paparan layar pada bayi hingga usia 18 bulan. Pasalnya, aktivitas menonton gadget dapat mengganggu perkembangan kemampuan berbahasa bayi.
Alih-alih menunjukkan video kepada mereka, cobalah untuk bicara dan bercerita langsung atau gunakan buku bergambar untuk anak agar dapat merangsang perkembangan otaknya.
10. Buat bayi merasa aman dan terlindungi
Merasa terhubung secara emosional dengan orangtuanya akan membantu membangun kecerdasan bayi. Mengapa demikian?
Keterikatan sosial dan bonding yang kuat memiliki keterkaitan dengan perkembangan neuron (sel otak), termasuk pembentukan sinapsis atau koneksi antar sel otak. Jadi, ketika si Kecil merasa aman dan terlindungi, mereka akan merasa termotivasi untuk belajar dan mengeksplorasi hal-hal baru.
Demikian informasi mengenai tips meningkatkan IQ bayi sejak dini. Selamat mencoba, ya, Ma!
Baca juga:
- Tips Mengajarkan Bayi Tidur Sendiri di Kamar, Bisa Membuat Mandiri!
- Tips Membesarkan Bayi dengan Dua Bahasa, Wajib Mama Coba!
- Tips dan Trik Berbicara dengan Bayi di Bawah Satu Tahun