5 Cara Agar Bonding Mama dan Bayi Terbentuk Sejak Dini
Apa sih manfaatnya hubungan erat anak dan orangtua untuk masa depan anak?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kenapa sih penting untuk mempunyai hubungan yang baik alias bonding antara orangtua dan anak dari usia bayi?
Andrea Leadsom di artikelnya yang berjudul Why Secure Early Bonding Is Essential for Babies menyebutkan bahwa bagian dari otak bayi yang mengarah pada tumbuh kembang sosial bisa tidak berkembang bila stimulasi salah.
Pertumbuhan otak bayi yang mengarah pada tumbuh kembang sosial ini terjadi sekitar usia 6 bulan.
Andrea Leadsom juga menjelaskan bahwa bayi yang sewaktu kecil mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orangtua akan tumbuh menjadi anak yang lebih tenang, merasa percaya diri, bisa mengatur emosi, serta menyelesaikan tantangan dan kesulitan dengan baik.
Sebaliknya bayi yang dari kecil tidak atau sedikit mendapatkan perhatian dari orangtua, memiliki kecenderungan untuk cepat depresi, dan mengalami kesulitan dalam mengontrol emosi, termasuk menghadapi tantangan hidup.
Dari semua informasi ini, nilai penting yang Mama dan Papa perlu ambil adalah membina hubungan yang baik dan sehat dengan anak dari semenjak bayi. Meski dalam keseharian, aktivitas merawat bayi identik dengan tugas Mama, yang dikarenakan harus menyusui, Papa juga bisa ikut andil dalam aktivitas yang lain seperti memandikan, mengganti popok, memakaikan baju, menggendong, dan bermain atau bercakap-cakap dengan bayi.
Grafik hubungan baik dan sehat dengan si Kecil harus meningkat. Sekarang, Popmama.com berikan 5 cara agar bonding bisa terlaksana dengan baik.
1. Ajak bicara sejak dalam kandungan
Di usia kandungan 7 bulan, bayi sudah bisa mendengar suara di luar rahim. Ia akan dengan mudah mengenal suara Mama, Papa, dan lingkungan sekitar yang sehari-hari Mama temui.
Ia juga akan memberikan reaksi berupa tendangan halus jika Mama atau Papa mengajaknya berbicara. Ia akan tenang jika mendengar lagu-lagu atau suara yang ia kenal dan sedikit berontak jika suara di sekitarnya tidak nyaman.
2. Biarkan Si Bayi bisa melihat Mama
Indera penglihatan bayi belumlah sempurna. Meski begitu, bayi bisa melihat bayangan atau benda yang berada kurang lebih 15-30 cm di depannya. Syaratnya adalah cahaya yang memadai di ruangan itu dan jarak pandang yang pas.
Jadi, dekatkan wajah Mama saat berinteraksi dengan si Bayi.
3. Biarkan bayi bisa mencium aroma tubuh Mama
Menurut hasil penelitian, bayi yang berusia 3 hari, bisa membedakan air susu mama dan yang dari ibu lain. Bayi juga bisa mengenal orangtuanya, khususnya Mama dari bau khas tubuh.
4. Tumbuhkan kepercayaannya
Bayi berkomunikasi lewat tangisan. Jika ia lapar atau tidak nyaman, misalnya karena sakit atau popoknya basah, ia akan “memanggil” Mama. Ini akan membangun kepercayaan diri si Bayi jika Mama bisa memberi respon yang tepat.
Bayi akan bahagia karena merasa Mama bisa dipercaya juga untuk mengatasi masalah-masalahnya.
5. Usahakan bayi rileks dan aman
Saat bayi menangis dan Mama menenangkannya, ia akan merasa rileks dan aman. Ia akan segera tenang jika sedang tidak nyaman dan Mama menggendongnya. Pelukan hangat Mama akan membuatnya merasa terlindungi dan bayi pasti akan bahagia.