Bayi 6 Bulan Belum Bisa Ngoceh, Apakah Ciri Terlambat Bicara?
Waspadai risiko speech delay pada bayi, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak usia dini, bayi sudah harus distimulasi agar kemampuan bicaranya muncul dan terlatih hingga dia fasih berbicara. Mereka biasanya akan mengeluarkan ocehan atau suara-suara lucu seperti “aah” atau “uhh” saat Mama berbicara dengan mereka. Tahap ini disebut cooing yang dimulai pada usia 2-3 bulan.
Ketika usianya semakin bertambah, kemampuan berbicaranya pun turut mengalami kemajuan. Para orangtua harus selalu mengajak mereka untuk berbicara agar mampu melafalkan kata-kata dan menghindari risiko speech delay.
Namun, tak jarang masih banyak bayi 6 bulan belum bisa ngoceh, apakah ciri terlambat bicara? Berikut ini Popmama.com telah merangkum jawaban dan informasi mengenai pertanyaan tersebut. Yuk, disimak, Ma!
Bayi 6 Bulan Belum Bisa Ngoceh, Apakah Ciri Terlambat Bicara?
Jika bayi belum bisa mengoceh di usianya yang ke enam bulan, hal ini tidak berarti bahwa bayi mengalami keterlambatan bicara. Bayi dikatakan mengalami keterlambatan bicara atau speech delay saat mereka belum bisa mengoceh dengan jelas sedangkan usianya sudah berada di 10 – 12 bulan.
Selain itu, keterlambatan bicara pada bayi ditentukan oleh dokter atau ahli terkait. Setiap bayi memiliki proses perkembangan yang berbeda dan Mama tidak perlu khawatir jika si Kecil belum banyak mengoceh saat usianya sudah enam bulan. Untuk menstimulasi kemampuan mengoceh bayi, Mama bisa melakukan beberapa cara seperti:
- Tiru suara bayi. Bayi biasanya akan mengeluarkan celotehan kecil dan saat itu adalah waktu yang tepat untuk Mama menirukan suara mereka secara berulang-ulang. Hal ini berguna untuk menumbuhkan rasa percaya diri mereka dalam mengeluarkan suara.
- Nyanyikan lagu. Bayi akan lebih tertarik dengan intonasi suara yang berubah-ubah. Cobalah untuk menyanyikan lagu anak-anak dengan nada yang menyenangkan. Dengan begitu, mereka akan lebih tertarik untuk menirukan suara mama dan kemampuan mengocehnya pun terstimulasi dengan baik.
- Menatap wajah. Saat ingin berlatih kemampuan mengoceh bayi, posisikan si Kecil berhadap-hadapan dengan Mama. Bayi mempelajari banyak hal melalui perubahan dari mimik wajah. Selain itu, mereka juga bisa melihat pergerakan bibir mama sehingga mudah untuk menirukannya.
- Membaca buku. Cara lainnya yang ampuh untuk menstimulasi bayi adalah dengan membacakan buku. Melalui cara itu, bayi bisa memperhatikan bagaimana pergerakan mulut, mimik wajah, intonasi nada, serta kosa kata baru yang belum pernah didengar.
- Improvisasi dengan mainan. Mama boleh berimprovisasi menggunakan mainan favorit si Kecil. Tirukan suara binatang tertentu dan ceritakan terkait binatang tersebut pada bayi agar mereka terpukau dan mulai menirukan suara mama.
Kapan Bayi Mulai Mengoceh?
Bayi umumnya akan mulai mengoceh ketika usia mereka memasuki dua bulan dengan hanya satu kata dan biasanya berhuruf vokal seperti “aaa” atau “ooo” dan tahap ini disebut sebagai cooing. Menginjak usia keempat bulan, kemampuan mengocehnya semakin berkembang.
Mereka akan tersenyum ketika melihat orang-orang di sekitarnya berbicara dan menoleh ke arah sumber suara. Lalu, pada usia enam hingga sembilan bulan, mereka sudah bisa menggabungkan huruf vokal dengan konsonan seperti “no” atau “ma.” Selain itu, bayi akan melakukan ocehan yang berulang seperti “ma-ma-ma,” “ba-ba-ba,” atau “da-da-da."
Mereka juga mulai aktif untuk mengoceh dan inilah saat yang tepat untuk para orangtua menanggapi ocehan mereka. Kemudian pada usia 9 – 12 bulan, si Kecil mulai mengikuti intonasi dan ritma dari omongan orang dewasa yang mereka dengar.
Pada usia 12 bulan, bayi mulai bisa melafalkan “Mama” atau “Dada” dengan lebih jelas. Bayi juga bisa mengerti apa yang diperintahkan oleh orang-orang di sekitarnya dengan tambahan gestur agar mereka lebih mengerti, misalkan, jika Mama berkata “Coba berikan itu pada Mama,” sambil menunjuk pada sesuatu, maka bayi akan melakukan apa yang diperintah.
Penyebab Speech Delay pada Bayi
Melansir Pathfinder Health, ada beberapa faktor yang menyebabkan bayi mengalami speech delay, seperti:
- Gangguan pendengaran sehingga mereka sulit menangkap suara.
- Beberapa bayi lahir dengan kecacatan seperti bibir sumbing atau bisu.
- Kondisi neurologis seperti celebral palsy atau apraxia.
- Gangguan spektrum autisme dan down syndrome memungkinkan bayi sulit bicara sesuai usianya.
- Orang-orang terdekat terutama orangtua yang jarang menstimulasi kemampuan bicara anak sehingga mereka tidak terbiasa untuk mengeluarkan suara.
Itulah informasi mengenai bayi 6 bulan belum bisa ngoceh. Sebaiknya konsultasi pada dokter atau ahli terkait jika si Kecil belum bisa mengoceh di usia 10 – 12 bulan, Ma!
Baca juga:
- Benarkah Mengajarkan Bilingual pada Bayi Sebabkan Speech Delay?
- Apakah Speech Delay Bisa Dideteksi? Perhatikan Tanda-tandanya
- Resep Bubur Hati Ayam dan Wortel untuk MPASI, Kaya Zat Besi