Bolehkah Mencampur ASI Segar dan ASI Perah Sebelumnya?
ASI segar dan ASI yang telah diperah sebelumnya bisa dicampur dengan ketentuan tertentu
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
ASI menjadi sumber nutrisi penting bagi bayi. Mama diharapkan memberikan ASI eksklusif, dan dilanjutkan hingga si Kecil berusia dua tahun, agar ia tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Karena kesibukan, Mama mungkin tidak bisa memberikan ASI secara langsung, sehingga Mama mungkin memerahnya dan menyimpannya di dalam lemari pendingin.
Pada saat pemberian ASI, apakah ASI yang telah diperah sebelumnya boleh dicampur dengan ASI segar yang baru diperah oleh Mama?
Penjelasan soal bolehkah mencampur ASI segar dan ASI perah sebelumnya telahPopmama.com rangkum untuk Mama di bawah ini.
Bolehkah Mencampur ASI Segar dan ASI Perah Sebelumnya?
Pada dasarnya, Mama boleh mencampurkan ASI segar dan ASI perah sebelumnya di hari yang sama dan tidak disarankan untuk mencampurkan ASI segar dengan ASI yang telah diperah beberapa hari sebelumnya. Hal ini dilakukan agar komposisi susu tidak berubah dan mencegah risiko pertumbuhan bayi.
Namun, beberapa ahli berpendapat bahwa mencampurkan ASI yang diperah di hari yang berbeda diperbolehkan dengan syarat kedua susu tersebut harus memiliki suhu atau temperatur yang sama. Selain itu, pencampuran ASI juga dibolehkan selama bayi tidak terlahir prematur, tinggal atau berada di lingkungan yang bersih, dan alat-alat pompa serta penyimpanan ASI dalam keadaan steril.
Mencampurkan ASI juga tidak menimbulkan risiko kontaminasi bakteri jika Mama rajin menjaga kesehatan dan kebersihan diri sendiri serta si Kecil. Pastikan untuk menyimpan ASI dengan benar. Pada suhu ruangan, ASI segar bisa bertahan hingga empat jam. Jika ingin lebih awet, simpanlah ASI di dalam lemari pendingin untuk digunakan beberapa waktu ke depan.
Cara Mencampurkan ASI Segar dan ASI Perah Sebelumnya
Ada beberapa cara pencampuran ASI yang bisa Mama lakukan, meliputi:
1. ASI segar dengan ASI suhu ruangan
Dengan cara yang pertama ini, Mama bisa langsung mencampurkan ASI segar dengan ASI perah sebelumnya yang disimpan dalam suhu ruangan dan belum mendekati masa ketahanannya, yaitu empat jam.
Jika Mama mencampurkan kedua ASI tersebut tiga jam setelah ASI sebelumnya dipompa, maka keseluruhan ASI telah berusia tiga jam. Masukkan ASI tersebut ke dalam lemari pendingin atau dibekukan sebelum empat jam.
2. ASI segar dengan ASI yang didinginkan
Sebelum mencampurkannya, ASI segar harus mengalami proses pendinginan terlebih dahulu dan hindari penggabungan langsung karena suhu abis bisa berubah menjadi hangat.
Dinginkan ASI yang baru dipompa selama 30 menit hingga satu jam dan gabungkan dengan ASI yang telah diperah sebelumnya.
3. ASI segar dengan ASI yang dicairkan
Suhu yang dimiliki ASI segar dengan ASI yang telah dicairkan adalah sama dan Mama bisa langsung mencampurkannya di botol yang sama lalu diberikan pada si Kecil.
Namun, ASI segar tetaplah yang terbaik sebelum dibekukan. Jika Mama memiliki banyak waktu dengan bayi, lebih baik untuk memberikan ASI segar alih-alih susu yang beku lalu dicairkan.
ASI yang telah dicairkan tidak boleh mengalami pembekuan lagi dan harus segera membuangnya dalam waktu 24 jam jika sudah tidak dikonsumsi.
4. ASI segar dengan ASI yang dibekukan
Pencampuran antara ASI segar dengan ASI beku sebaiknya dihindari karena bisa mencairkan ASI yang sudah beku. Jika ingin menambahkan ASI segar ke dalam ASI beku, sebaiknya dinginkan terlebih dahulu kemudian boleh digabungkan. Proses ini disebut layering.
Itu dia jawaban dan informasi mengenai bolehkah mencampur ASI segar dan ASI perah sebelumnya. Jadi ASI boleh dicampurkan, namun disarankan untuk mengikuti panduan yang telah dijelaskan.
Baca juga:
- Kenapa Bayi ASI Jarang BAB? Ini Kata Dokter
- Bubur Instan untuk MPASI Pertama, Apakah Boleh? Ini Kata Dokter
- 10 Rekomendasi Handuk yang Bagus untuk Bayi