Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski sudah cukup normal dilakukan saat ini, proses persalinan caesar adakalanya masih dianggap sebagai momok untuk beberapa ibu hamil.
Alasannya cukup bervariasi, mulai dari soal biaya persalinan hingga anggapan kalau perempuan yang melahirkan normal atau pervaginam lebih unggul.
Tapi, di antara berbagai alasan yang cukup banyak tersebut, pernahkah Mama mendengar kabar kalau bayi yang lahir caesar lebih mudah sakit?
Sebelum menelan mentah-mentah informasi tersebut, yuk, cari tahu kebenaran dan faktanya soal klaim bayi yang lahir caesar lebih mudah sakit seperti yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini.
Benarkah Bayi yang Lahir Caesar Lebih Mudah Sakit?
Persalinan secara caesar dilakukan karena adanya suatu kondisi tertentu yang menyebabkan Mama tidak mungkin untuk melakukan persalinan pervaginam.
Biasanya, cara persalinan ini dipilih dengan alasan keamanan untuk ibu hamil dan si calon buah hati. Jika begitu, lalu bagaimana kebenaran soal bayi lahir caesar lebih mudah sakit?
Faktanya, persalinan sesar memang dapat mempengaruhi imunitas si Kecil. Bayi yang dilahirkan melalui persalinan sesar memiliki daya tahan tubuh lebih rendah daripada bayi yang dilahirkan melalui persalinan pervaginam.
Hal ini terjadi karena bayi yang lahir lewat pervaginam memiliki kesempatan untuk bersentuhan langsung dengan bakteri-bakteri baik di jalan lahir dan vagina mama. Kondisi inilah yang nantinya akan membentuk kekebalan tubuh si Kecil secara alami.
Sedangkan pada proses persalinan caesar, prosesnya dilakukan dengan sangat steril. Bayi tidak dapat berkontak langsung dengan bakteri baik yang menjadi modal awal pembentukan antibodi si Kecil.
Maka itu, si Kecil lebih rentan mengalami infeksi penyakit karena belum terbentuknya antibodi dan daya tahan tubuhnya.
Berikut ini merupakan beberapa penyakit yang mungkin dialami oleh bayi yang dilahirkan melalui persalinan sesar, antara lain:
1. Risiko gangguan kekebalan tubuh
Bayi yang dilahirkan secara sesar rentan mengalami alergi dibandingkan bayi yang lahir secara normal. Hal ini dibuktikan oleh studi yang diterbitkan oleh Journal of Clinical Epidemiology. Studi tersebut melibatkan lebih dari 2 juta anak yang lahir melalui operasi sesar dan persalinan normal.
Selain kesimpulan anak jadi lebih rentan terkena alergi, studi tersebut juga menyebut kalau si Kecil jadi lebih rentan terkena penyakit celiac, radang usus, dan radang sendi.
2. Risiko obesitas dan diabetes tipe 2
Selain mengalami gangguan kekebalan tubuh, bayi yang lahir secara sesar juga berisiko mengalami obesitas dan diabetes tipe 2. Temuan ini dibuktikan oleh studi yang diterbitkan oleh Journal of the American Medical Association terhadap 33.000 orang.
Kondisi ini diduga karena bayi yang lahir caesar memiliki bakteri baik lebih sedikit di dalam pencernaannya.
3. Risiko terkena infeksi
Risiko terkena penyakit infeksi nyatanya juga menghantui bayi yang lahir dengan proses persalinan sesar. Infeksi tersebut bisa menyerang saluran pencernaan (lambung dan usus) dan pernapasan.
Meski efek samping dari proses persalinan ini perlu diperhatikan, bukan berarti Mama perlu menghindari persalinan caesar. Pasalnya, metode persalinan ini pastinya dipilih demi keselamatan mama dan bayi dalam kandungan.
Jadi, sudah terjawab kan pertanyaan soal benarkah bayi yang lahir caesar lebih mudah sakit? Kendati bayi lahir caesar lebih mudah sakit, Mama tidak perlu terlalu khawatir. Dengan perawatan yang tepat, nantinya si Kecil tetap akan tumbuh sehat sekalipun ia lahir dengan cara caesar.
Baca juga:
- Jenis Infeksi Pasca Operasi Caesar yang Sering Terjadi
- 7 Persiapan Persalinan Caesar agar Bisa Berjalan Lancar
- Hasil Studi: Depresi saat Hamil Meningkatkan Risiko Operasi Caesar