Rayyanza Sunat di Usia 1 Bulan, Sejak Kapan Bayi Boleh Mulai Disunat?
Ketahui usia berapa sebenarnya bayi boleh disunat, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rayyanza Malik Ahmad, putra kedua dari pasangan selebriti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, menjalani prosesi khitan atau sunat pada Selasa, 4 Januari 2022.
Selama prosesi sunat berlangsung, bayi yang lahir pada 26 November 2021 ini tampak tenang sambil menghisap empengnya. Mata bulatnya sesekali memperhatikan orang-orang disekitarnya.
"Sunat ya sayang ya, bismillahirrahmanirrahim. Bismillah, Rayyanza mau sunat, doain, Aamiin. Selamat punya bentuk baru! Selamat Rayyanza," kata Raffi Ahmad dalam video yang diunggah pada akun Instagram @raffinagita1717.
Berbeda dengan sang kakak Rafathar Malik Ahmad yang disunat pada usia 4,5 tahun, Rayyanza menjalani khitan ketika usianya baru menginjak usia satu bulan.
Keputusan Raffi dan Nagita untuk menyunat anak keduanya di usia yang belia membuat banyak orang bertanya, sejak kapan bayi boleh mulai disunat?
Untuk mengetahui jawabannya, simak informasi lengkapnya dari Popmama.com berikut ini yuk, Ma.
Sejak Kapan Bayi Laki-Laki Boleh Disunat?
Sunat atau sirkumsisi adalah suatu tindakan memotong ujung atau menghilangkan sebagian kulit kepala penis laki-laki. Sunat sendiri bisa dilakukan ketika anak masih bayi atau ketika anak sudah lebih besar.
Namun, karena sunat merupakan prosedur yang kompleks, maka sebagian orangtua membutuhkan pertimbangan yang lebih matang untuk memutuskan kapan waktu yang tepat untuk mengkhitan buah hatinya.
Menurut Integral Medical Center di London, waktu yang tepat bagi bayi laki-laki untuk sunat yaitu, saat ia berusia 7-14 hari.
Pasalnya, pada usia tersebut darah yang keluar pada proses sunat masih sedikit dan pembentukan sel-sel serta jaringan sedang tumbuh pesat sehingga dapat mempercepat proses pemulihan.
Selain itu, risiko sakit dan trauma yang dirasakan oleh bayi tidak akan begitu berpengaruh ke depannya bagi anak.
Meski begitu, menyunat bayi laki-laki tidak boleh sembarangan ya, Ma. Bayi yang akan disunat harus dalam kondisi yang sehat dan organ-organ vital bayi juga harus dalam keadaan stabil.
Sunat juga tidak boleh dilakukan pada bayi yang lahir prematur, bayi yang memiliki gangguan pembekuan darah, dan memiliki masalah kelainan genetik.
Manfaat Sunat untuk Anak Laki-laki
Di Indonesia, para orangtua biasanya mengkhitan anak laki-lakinya didasari oleh faktor agama atau tradisi.
Padahal, dari sisi medis sunat juga memiliki banyak manfaat bagi si Kecil lho, Ma. Berikut manfaat sunat dari segi kesehatan:
Mencegah masalah pada penis.
Mengurangi resiko infeksi saluran kemih.
Mengurangi resiko kanker penis.
Menurunkan resiko terkena penyakit seksual menular seperti HIV/Aids.
Bagaimana dengan Bayi Perempuan, Perlukah Mereka Disunat?
Di Indonesia, praktik sunat di usia bayi seperti Rayyanza biasanya dilakukan oleh anak perempuan.
Walaupun kegiatan tersebut umum, sayangnya, sunat pada anak perempuan sebetulnya tidak perlu dilakukan, Ma.
Seperti dikutip dari laman IDAI, Kementerian Kesehatan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 6 Tahun 2014, yang menyatakan bahwa sunat perempuan bukanlah tindakan kedokteran.
Itu lantaran pelaksanaan kegiatan ini tidak berdasarkan indikasi medis dan belum terbukti bermanfaat bagi kesehatan si Kecil.
Oleh karena itu, ada baiknya mama tidak perlu menyunatkan bayi perempuan mama.
Namun, Mama disarankan untuk mengkhitankan bayi laki-laki mama di usia yang cukup belia seperti Rayyanza agar ia tidak mengalami trauma.
Nah, itu dia informasi mengenai kapan bayi mulai boleh disunat. Jadi, Mama tidak perlu ragu untuk mengikuti jejak Nagita Slavina dan Raffi Ahmad ya untuk mengkhitankan bayi laki-lakinya saat baru 1 bulan.
Baca juga: