Bayi 5 Bulan Berhasil Diselamatkan dari Banjir Bandang Sentani, Papua
Proses penyelamatan bayi 5 bulan yang tertimbun puing bangunan terjadi sangat mendebarkan
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia kembali berduka, tanah Papua dilanda banjir bandang yang meluluhlantahkan beberapa daerah. Banyak korban berjatuhan, bahkan ada juga warga yang dinyatakan hilang. Tim SAR gabungan masih bekerja keras untuk menyelamatkan para korban.
"Saat ini banjir telah surut meninggalkan lumpur, kayu-kayu gelondongan dan material yang terbawa banjir bandang. Tim SAR gabungan masih melakukan evakuasi dan pencarian korban," ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Minggu (17/3).
1. Rincian sementara korban banjir bandang Papua
Hingga kini, setidaknya 73 orang meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang kawasan Jayapura, Papua, pada hari Sabtu (16/03).
"Korban meninggal, 66 orang akibat banjir bandang di Kabupaten Jayapura dan tujuh orang di Kotamadya Jayapura akibat tanah longsor," Juru bicara Kodam Cendrawasih, Muhammad Aidi menjelaskan.
Sutopo juga menjelaskan bahwa evakuasi masih terus berlangsung.
Terjadi kerusakan meliputi 9 unit rumah warga hanyut, 1 unit mobil hanyut, 3 jembatan rusak dan kerusakan lainnya. Sementara, BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, relawan dan relawan melakukan evakuasi warga di tempat yang aman.
2. Ditemukan bayi yang selamat dari banjir
Di tengah kondisi berduka, masih dijadwalkan juga untuk pencarian dan evakuasi para korban.
Dalam timbunan yang gelap ditemukan bayi berusia 5 bulan dalam keadaan masih hidup.
Aidi mengatakan, bayi tersebut diduga terperangkap di reruntuhan di bawah rumahnya selama kira-kira lima jam.
"Saat ditemukan ia tertindih balok-balok atau kayu-kayu. Kami selamatkan dan kami bawa ke rumah sakit," kata Aidi, Minggu (17/03).
Beberapa anggota berusaha menyelamatkan bayi 5 bulan tersebut. Sesaat setelah bayi diselamatkan, sang Ayah juga langsung menghampirinya. Bayi tersebut saat ini sedang dirawat untuk mendapat penangan medis sesuai kebutuhan.
Aidi juga menjelaskan, jumlah warga yang mengungsi mencapai 4.157 orang hingga Minggu malam waktu setempat yang tersebar di tujuh titik pengungsian.
Sekitar 60 orang masih dilaporkan hilang.
Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, mengungkapkan lebih dari 1.000 warga Sentani dievakuasi ke kantor bupati dan rumah dinasnya.
Banjir bandang yang terjadi di malam hari, membuat para warga tidak mempersiapkan diri, sehingga yang diperlukan saat ini adalah kebutuhan pokok.
3. Penyebab banjir Sentani, Papua
Melihat dampak banjir bandang yang terjadi di Sentani, lanjut Sutopo, kemungkinan disebabkan longsor di bagian hulu yang kemudian menerjang di bagian hilir.
Menurutnya, karakteristik banjir bandang yang sering terjadi di Indonesia diawali longsor di bagian hulu, kemudian membendung sungai sehingga terjadi badan air atau bendungan alami.
"Karena volume air terus bertambah, kemudian badan air atau bendung alami ini jebol dan menerjang di bagian bawah dengan membawa material-material kayu gelondongan, pohon, batu, lumpur dan lainnya dengan kecepatan aliran yang besar," jelas Sutopo.
Baca juga:
- KPPPA: Perempuan dan Anak Rentan Alami Kekerasan Pasca Bencana
- KPPPA Dorong Penanganan Bencana Ramah Perempuan dan Anak