Cara Merawat Ari-Ari Bayi ala dr. Zaidul Akbar, Bisa untuk Obat
Menurut dr. Zaidul Akbar, tanah yang sudah bercampur ari-ari juga bisa bermanfaat, lho!
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tradisi mengubur ari-ari setelah anak dilahirkan menjadi hal umum di Indonesia. Biasanya saat mengubur ari-ari akan memilih tempat di dekat rumah.
Ari-ari atau masyimah merupakan organ penting pada proses kehamilan yang memiliki banyak fungsi. Dua di antaranya adalah menghantarkan oksigen hingga nutrisi bagi janin.
Ari-ari juga berfungsi untuk membuang zat yang tidak diperlukan janin, seperti karbondioksida.
Semakin berkembanganya ilmu kedokteran, banyak penelitian yang menyebutkan kalau ari-ari ini adalah investasi biologis untuk masa depan jika disimpan dalam bentuk stem cell (SC) yang berasal dari darah tali pusat pada bayi.
Darah tersebut memiliki manfaat untuk terapi pengobatan berbagai macam penyakit. Namun, penyimpanan stem cell ini cukup mahal dan mencapai puluhan juta rupiah.
dr. Zainul Akbar dalam channel YouTube-nya menyebutkan bahwa hasil penyatuan ari-ari dan tanah bisa juga bermanfaat untuk tubuh di kemudian hari.
Berikut Popmama.com rangkum informasi cara merawat ari-ari bayi ala dr. Zaidul Akbar untuk obat.
1. Mengubur ari-ari bayi menurut agama Islam
Menurut sebuah hadis, mengubur ari-ari hukumnya adalah sunah. Adapun bunyi hadis tersebut:
"Nabi memerintahkan untuk mengubur tujuh potongan badan manusia; rambut, kuku, darah, haid, gigi, gumpalan darah dan ari-ari." (Kanzul Ummal No. 18320 dan Al-Jami As-Shagir, As-Suyuthi dari Imam Hakim).
Dikutip dari buku Ensiklopedia Fikih Islam Wanita, ari-ari atau masyimah (plasenta) adalah organ penting pada proses kehamilan. Letaknya tepat di dalam kandungan atau rahim.
Ari-ari mempunyai bentuk bundar seperti piringan tebal dengan diameter 15-20 cm, tebal 2,5-5 cm, dan berat saat sudah cukup bulan (37 minggu) sekitar 500 gram. Isinya yakni pembuluh darah yang berasal dari tali pusar (umbilical cord).
Tujuan mengubur ari-ari untuk kebersihan dan kesehatan lingkungan diperbolehkan. Namun, perlu digaris bawahi kalau mengubur ari-ari juga bisa menjadi haram karena adanya tujuan lain.
Tujuan lain itu menggunakan ritual-ritual yang tidak ada dalam syariat Islam, maka itu termasuk perbuatan tathayyur (meyakini suatu tindakan dan kejadian yang dapat membawa keberuntungan maupun kesialan bukan karena takdir Allah SWT). Hal itu termasuk perbuatan syirik dan bisa mengundang datangnya setan.
2. Kandungan stem cell yang berguna untuk obat di masa depan
Saat ini sedang berkembang tren mengawetkan dan menyimpan stem cell (SC) yang berasal dari darah tali pusat pada bayi atau sel punca.
Pada beberapa penelian stem cell itu berhasil membantu terapi pengobatan berbagai penyakit seperti leukemia, anemia plastik, neuroblastoma dan lain-lain.
Penelitian tentang hal tersebut masih berlanjut, tetapi sejauh ini menunjukkan bahwa sel punca dapat membantu terapi pengobatan lebih banyak penyakit di masa depannya.
Sel punca Hematopoetik (HsC) yang ada pada darah tali pusat dapat membantu terapi pengobatan berbagai kelainan darah seperti Leukemia dan beberapa jenis anemia karena kegagalan sumsum tulang.
Sedangkan sel punca Mesenkimal (MsC) dan sel punca Epitelial (EpSc) yang diperoleh dari membran darah tali pusat sedang dikembangkan untuk terapi pengobatan penyakit diabetes, jantung dan lain-lain.
3. dr. Zainul Akbar sebut ari-ari bayi yang dikubur bisa bermanfaat
Senada dengan keterangan di atas, dr. Zainul Akbar meyakini kalau ari-ari bayi ini memang sangat bermanfaat apalagi jika dijadikan obat di masa depan.
Hal itu diungkapkannya lewat video di channel YouTube-nya yang diunggah pada 23 Desember 2022, ia menyebutkan ari-ari ini mengandung sel manusia.
"Ari-ari ini mengandung selnya kita, bagaimana caranya agar mengambil manfaat ala kita? Saya bilang ya tanam saja itu ari-ari di tempat yang mudah kita akses, mudah kita ingat," ujarnya.
4. Ari-ari bayi yang menyatu dengan tanah bisa jadi obat?
dr. Zainul Akbar menyebutkan lama-lama ari-ari akan hancur dan menyatu dengan tanah. Menurut pendapatnya, tanah yang sudah bercampur tadi akan mengandung DNA dari ari-ari anak tersebut.
"Maka kalau tanam kunyit di situ akan mengandung DNA dari ari-ari itu. Kalau tanam jahe, lengkuas, serai maka akan punya DNA. Ini ala-ala ya. Jadi semua yang ada disitu kalau ditanam maka akan mengandung DNA khususnya orang yang ditanam ari-ari tadi. Jadi suatu saat kalau dia sakit gampang," katanya.
Jika dikemudian hari anak terkenal tumor atau kanker, dan pernah menanam sesuatu dari tanah yang bercampur dengan ari-ari tadi bisa menjadi alternatif obat.
"Misalkan terkena tumor dan kanker, kalau pernah menanam kunyit putih disitu ambil kunyitnya sebagai anti-kanker, atau rimpang-rimpang yang lain. Wallahualam," pungkasnya.
5. Perbedaan dengan penyimpanan aria-ari di bank plasenta
Tidak seluruh ari-ari bisa disimpan di bank stem cell. Karena hingga saat ini hanya darah tali pusat saja yang bisa. Setelah bayi lahir, dokter akan menutup tali pusat dengan menjepitnya di dua tempat dengan jarak sekitar 10 inci.
Dokter lalu memotong tali pusat untuk memisahkan ibu dari bayi. Kemudian, dokter akan memasukkan jarum dan mengumpulkan setidaknya 40 mililiter darah dari tali pusat. Darah lalu disegel di dalam kantong dan dikirim ke laboratorium atau bank plasenta untuk proses pengujian dan penyimpanan.
Tidak ada yang yakin berapa lama darah ari-ari akan bertahan. Beberapa ahli percaya darah ini bisa disimpan selama 21 tahun atau lebih
Sayangnya, proses penyimpanan ari-ari di bank plasenta tidak bisa dilakukan pada semua kelahiran. Pada beberapa kasus seperti bayi lahir prematur atau bayi kembar berbagi plasenta, dokter tidak mungkin bisa mendapatkan darah yang cukup.
Proses ini juga tidak boleh sembarangan dan harus dilakukan dengan hati-hati karena bisa berisiko infeksi.
Itulah tadi cara merawat ari-ari bayi ala dr. Zaidul Akbar untuk obat. Semoga informasi ini bisa membantu, kepercayaan kembali lagi ke mama dan papa masing-masing, ya!
Baca juga:
- Kartika Putri Potong Ari-Ari Anak Kedua dengan Dibakar Pakai Lilin
- Potret Artis Mengubur Ari-Ari Bayi, Ikut Lestarikan Tradisi
- Ini Mitos Ari-Ari Bayi yang Jadi Tradisi di Masyarakat