Heboh Bayi di Vietnam Lahir dengan Memegang KB Spiral sang Mama
Bayi memegang KB Spiral yang digunakan sang Mama, kok bisa ya?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang bayi baru lahir di Vietnam mengejutkan publik karena lahir dengan menggenggam alat kontrasepsi (IUD) atau KB spiral yang digunakan sang Mama. Mama dari bayi tersebut sebelumnya sudah memiliki dua anak dan mengaku telah menggunakan KB spiral selama dua tahun untuk mencegah kehamilan.
Baik sang Mama dan petugas medis yang membantu kelahiran bayi merasa kaget ketika bayi itu membawa keluar IUD yang digunakan selama dua tahun terakhir ini.
Dilansir dari VN Express International, gambar bayi viral ini diambil oleh seorang petugas kesehatan di Hai Phong International Hospital yang juga membantu proses persalinan.
Wah, bagaimana fakta di balik foto ini? Berikut Popmama.com rangkum berita lengkapnya.
1. Foto menjadi viral di seluruh dunia
Foto bayi tersebut mendadak viral setelah salah satu petugas di rumah sakit mengunggahnya ke website internal rumah sakit. Ia mencertikan bahwa ketika bayi itu lahir sudah dalam keadaan memegang KB spiral ini.
"Setelah melahirkan, saya melihat dia memegang KB spiral dan (saya rasa) itu menarik, jadi saya langsung mengambil gambar. Saya tidak pernah berpikir akan menyedot begitu banyak perhatian,” jelas Tran Viet Phuong, kepala departemen kebidanan di rumah sakit itu.
2. Memasang KB spiral 2 tahun sebelum melahirkan
Mama asal Vietnam itu, pernah melahirkan dua kali sebelumnya. Ia memasang KB spiral ini di tahun 2018 di klinik dekat dengan rumahnya. Namun, ternyata ia malah hamil lagi dan bayi yang dikandungnya tersebut dilahirkan pada 30 Juni 2020 lalu.
3. Bayi dan Mama dalam keadaan sehat
Mama tersebut melahirkan bayi yang sehat dengan berat 3.2kg pada Selasa pagi (30/6/2020). Pada awalanya, pihak rumah sakit kaget melihat bayi memegang IUD ketika ia dilahirkan.
Karena kejadian itu, keadaan Mama dan bayinya pun dipantau secara berkala oleh rumah sakit. Hal ini sebagai pencegahan karena ditakutkan terjadi infeksi atau gangguan baik pada bayi atau sang Mama.
4. Sudah memasang IUD tapi masih bisa hamil, kok bisa?
Memasang IUD untuk mencegah kehamilan ternyata memang tidak ampuh 100 persen. Meski, IUD atau Intrauterine Device merupakan salah satu alat kontrasepsi yang paling populer karena keefektifannya. KB IUD atau spiral memiliki tingkat keberhasilan hingga 99.7 persen untuk mencegah kehamilan.
Perlu Mama ketahui, bahwa jenis IUD atau KB spiral ada dua yakni IUD hormonal dan IUD non-hormonal.
IUD hormonal bekerja dengan menghasilkan progestin atau bentuk sintetis dari hormon progesteron yang menyebabkan lapisan rahim menjadi menipis dan mengentalkan lendir pada rahim sehingga menghalangi laju sperma untuk membuahi sel telur.
Sementara, IUD non-hormonal adalah alat kontrasepsi yang mengandung ion tembaga. Ion tembaga berfungsi untuk mencegah sel sperma agar tidak bertemu dengan sel telur.
Cara kerja keduanya sama yakni membuat lingkungan tidak nyaman bagi sperma untuk membuahi sel telur sehingga tidak menghasilkan kehamilan.
5. Beberapa risiko yang mungkin dialami ibu hamil saat pakai IUD
Dilansir dari Healthline, meski kemungkinan untuk hamil sangat kecil ketika memakai IUD, hal yang terjadi di Vietnam itu adalah bukti bahwa kehamilan bisa terjadi. Namun, ada risiko yang sebenarnya membayangi Mama yang hamil saat masih menggunakan KB spiral.
Kehamilan saat pakai IUD lebih mungkin untuk menjadi kehamilan ektopik, atau kehamilannya terjadi di luar rahim. Kehamilan ektopik terkadang terbentuk pada tuba falopi. Jika kehamilan tidak dihentikan, tuba dapat meledak dan menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa.
Itu adalah salah satu risiko terburuk yang bisa dialami. Healthline mengungkapkan ada beberapa risiko lain yang bisa dialami bayi dan ibu hamil ketika masih memiliki IUD, yakni:
- Keguguran yang terjadi ketika kehamilan pada 20 minggu pertama
- Persalinan prematur atau sebelum minggu ke-37 masa kehamilan
- Ketuban pecah dini atau premature rupture of membranes (PROM) adalah kondisi di mana kantung ketuban pecah sebelum waktu persalinan. Kondisi ini dapat terjadi baik sebelum janin matang dalam kandungan (sebelum minggu ke-37 masa kehamilan), maupun setelahnya
- Plasenta lepas dari ibu hamil, kondisi di mana plasenta lepas sebelum bayi lahir. Hal ini merupakan kondisi serius yang menyebabkan perdarahan hebat dan sangat membahayakan bayi dan Mama sendiri
- Plasenta previa yakni kondisi di mana ari-ari atau plasenta berada di bawah bagian bawah rahim yang menutupi jalan lahir bayi. Selain menutupi jalan lahir, kondisi ini juga bisa menyebabkan perdarahan hebat baik sebelum atau setelah persalinan
- Infeksi panggul
- Berat bayi lahir rendah yakni kurang dari 2.5kg (5.8 pound)
Mengapa risiko tersebut bisa terjadi? Dijelaskan bahwa paparan hormon dalam Kb spiral dapat memengaruhi kehamilan dan ibu hamil hingga melahirkan.
Oleh karenanya, sebagai Mama, hal ini harus jadi perhatian tersendiri. Ketika Mama mungkin hamil saat memakai IUD segera berkonsultasi ke dokter atau klinik terdekat untuk mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat selama kehamilan!
Itulah cerita lengkap mengenai bayi di Vietnam yang lahir dengan menggenggam alat KB spiral sang Mama. Semoga informasi ini membuat Mama yang menggunakan jenis KB spiral menjadi lebih waspada, ya.
Baca juga:
- Anak Marcell Darwin Lahir, Perjuangan Sang Istri Buatnya Terharu
- Terjadi setelah Melahirkan, Ini Fakta Aturan Masa Nifas dalam Islam
- Menegangkan, Ini Kisah 7 Mama Melahirkan di Tempat Tidak Lazim