TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Normalkah Bayi Muntah ASI seperti Anak Jessica Iskandar? Ini Faktanya!

Normal jika bayi mengalami gumoh, tapi jadi berbahaya jika berlebihan

Instagram.com/inijedar

Jessica Iskandar baru melahirkan anak ketiganya pada 2 Desember 2024. Saat ini istri dari Vincent Verhaag itu tengah menjalani masa menjadi ibu menyusui.

Cukup aktif unggah keseharian, perempuan yang akrab disapa Jedar ini mengunggah pengalamannya menjadi busui. Salah satunya yakni si Kecil kerap muntah ASI saat menyusui.

Selain soal masalah ASI yang kerap dimuntahkan anak, Jedar juga membagikan proses. Mulai dari ASI keluar sedikit sampai berlimpah hingga ceritanya menyusui Baby Azaiah. Normalkah bayi muntah ASI seperti anak Jessica Iskandar?

Di bawah ini Popmama.com telah merangkum informasinya untuk Mama.

1. Curhatan Jedar soal mengasihi Baby Azaiah

Menjalani hari-hari sebagai busui, Jedar curhat soal kehidupannya saat ini mengurus sang Anak. Misalnya, di Instagram Reels ia mengunggah video sangat berhati-hati saat memasukkan ASI ke dalam botol minum setelah memompanya agar tidak tumpah.

Ia pun mengunggah video dirinya sedang menuang ASI ke dalam botol. Scene berikutnya menunjukkan visualisasi putrinya selalu muntah. Di caption video, mama tiga anak ini menyebut dirinya sebagai pejuang ASI.

2. Banyak yang relate, perjuangan ibu menyusui tidak mudah!

Instagram.com/v.andrianto/

Lewat video itu Jedar menunjukkan kalau menjadi busui atau ibu menyusui tidak mudah. Warganet pun seolah banyak yang menyetujui hal itu. Mereka merasa relate dengan konten Jedar yang menunjukkan bahwa pejuang ASI tidak mudah.

Hal itu ditandai dengan banyaknya komentar di unggahan tersebut. Mulai dari susah untuk memompa ASI yang sedikit hingga keresahan saat anak memuntahkannya setelah diminum.

3. Normalkah hal ini terjadi pada bayi? Ini penjelasan IDAI

Pexels/Anna Shvets

Bayi yang muntah setelah minum ASI sering kali mengalami gumoh, yaitu keluarnya sebagian susu yang telah ditelan melalui mulut tanpa usaha beberapa saat setelah menyusu.

Gumoh umum terjadi pada bayi, terutama di bawah usia enam bulan, dan biasanya dianggap normal jika tidak disertai gejala lain seperti rewel atau sesak napas.

Penyebab gumoh pada bayi:

  • Ukuran lambung kecil sehingga cepat terisi penuh, menyebabkan susu kembali naik ke kerongkongan.
  • Katup kerongkongan belum matang karena otot di antara kerongkongan dan lambung belum berfungsi optimal, sehingga isi lambung mudah naik kembali.

Selanjutnya dijelaskan mengenai perbedaan gumoh dan muntah pada bayi. Dikutip dari website IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), gumoh merupakan susu mengalir keluar dengan sendirinya tanpa usaha dari bayi, volume biasanya sedikit (1–2 sendok makan), dan bayi tetap terlihat nyaman serta aktif.

Sementara muntah ada disertai dengan usaha mengedan pada bayi. Si Kecil juga tampak tidak nyaman atau rewel, dan volume yang keluar lebih banyak. Muntah pada bayi sering kali merupakan tanda kondisi yang tidak normal dan memerlukan perhatian lebih lanjut.

4. Kapan harus waspada terhadap gumoh bayi?

Pexels/Dream_ maKkerzz

Meskipun gumoh adalah hal yang normal, orangtua perlu waspada jika bayi menunjukkan tanda-tanda berikut:

  • Frekuensi gumoh tinggi yakni lebih dari 4 kali per hari.
  • Berat badan tidak naik, gumoh yang berlebihan disertai dengan penurunan berat badan atau bayi tidak mengalami peningkatan berat badan yang baik.
  • Gumoh disertai demam hingga diare
  • Muntah berwarna hijau atau berdarah
  • Perut bengkak
  • Tanda dehidrasi yakni bibir kering, menangis tanpa air mata, ubun-ubun cekung

5. Cara mengurangi gumoh pada bayi, ini tipsnya!

Pexels/Sarah Chai

Meski gumoh normal, tetapi jika berlebihan juga bisa berdampak pada si Kecil. Untuk yang kadarnya masih wajar, orangtua bisa melakukan hal-hal di bawah ini untuk mengurangi gumoh pada bayi:

  • Posisi menyusui yang tepat, pastikan kepala bayi lebih tinggi dari tubuh saat menyusu.
  • Sendawakan bayi setelah menyusu dengan bantu bayi untuk bersendawa dengan menegakkan tubuhnya selama 30 menit.
  • Hindari aktivitas berlebihan setelah menyusu, jangan langsung menggoyangkan atau menidurkan bayi setelah menyusu.
  • Porsi menyusu yang sesuai: Berikan ASI dalam jumlah yang tidak berlebihan untuk menghindari lambung bayi terlalu penuh.

Jika bayi sering muntah dengan volume banyak, disertai gejala lain, atau Anda merasa khawatir, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak untuk evaluasi lebih lanjut.

Itulah tadi fakta mengenai normalkah bayi muntah ASI seperti anak Jessica Iskandar. Semoga menjadi jawaban jika Mama mengalami hal serupa.

Baca juga:

The Latest