Biduran pada Bayi: Penyebab, Risiko, dan Cara Mengobati
Bentol-bentol merah pada tubuh si Kecil bisa jadi pertanda ia mengalami biduran, Ma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkan Mama melihat bayi mama mengalami bentol-bentol merah di seluruh permukaan tubuhnya? Jika pernah, bisa jadi si Kecil mengalami biduran, Ma. Dalam istilah medisnya, biduran lebih dikenal dengan nama urtikaria.
Dr. Anthony Christian Darmawan dalam situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, biduran memiliki bentuk seperti bentol-bentol di tubuh, berbatas tegas, memudar bila ditekan, dan disertai dengan gatal.
Atau lebih sederhanya, bentuk biduran adalah seperti digigit nyamuk atau terkena ulat bulu.
Umumnya, biduran bisa menyerang siapa saja, namun yang paling rentan yang mengalaminya adalah bayi. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh bayi masih sangat lemah dan sensitif, Ma.
Nah, untuk lebih jelasnya, di bawah ini Popmama.com rangkumkan mengenai biduran pada bayi, mulai dari penyebab hingga cara mengobatinya. Yuk, langsung saja disimak, Ma!
Penyebab Biduran pada Bayi
Penyebab biduran pada bayi bermacam-macam, Ma. Bukan hanya alergi, biduran pada si Kecil juga dapat disebabkan oleh infeksi, faktor fisik (suhu panas, dingin, tekanan), penyakit autoimun, dan sebagian lainnya tidak diketahui penyebabnya.
Infeksi yang dapat menyebabkan biduran dapat berupa infeksi oleh bakteri, virus, parasit atau cacing. Sedangkan biduran yang disebabkan alergi dapat dicetuskan oleh alergi makanan ataupun alergi obat.
Berapa Lama Umumnya Biduran Berlangsung?
Biduran pada bayi dapat berlangsung sampai lebih dari 24 jam dan berpindah-pindah lokasi.
Namun umumnya, biduran pada lokasi yang sama tidak menetap sampai 24 jam, kecuali apabila urtikaria yang disebabkan oleh penyakit autoimun.
Biduran dapat timbul dalam waktu 1-2 jam setelah diekspos dengan faktor pencetus.
Biduran dapat dibagi menjadi dua, berdasarkan lama berlangsungnya biduran, yaitu akut (kurang dari 6 minggu) dan kronik (6 minggu atau lebih).
Risiko Biduran pada Bayi
Biduran dapat menjadi bagian dari reaksi alergi yang berat, atau yang disebut anafilaksis.
Tanda-tandanya antara lain biduran muncul di seluruh badan, lesinya luas, disertai dengan bengkak di area mata atau bibir, dan keluhan lain seperti sesak, nyeri perut, atau anak menjadi tidak sadar.
Hal-hal di atas dapat menjadi tanda bahaya bagi orangtua bila bayi mama mengalami biduran. Jika tidak ditangani dengan baik dan cepat, dapat mengakibatkan kematian.
Yang Bisa Orangtua Lakukan jika Bayi Mengalami Biduran
Tidak ada larangan bagi bayi yang mengalami biduran untuk mandi. Si Kecil tetap dapat mandi dengan air biasa.
Untuk mengurangi rasa gatal, bayi mama dapat diberikan bedak seperti bedak salisil.
Selain itu, untuk mengatasi biduran, diperlukan obat antihistamin. Karenanya, Mama perlu membawa si Kecil berobat ke dokter karena obat-obatan ini diberikan sesuai dengan kebutuhan dan dosis.
Mama harus memberikan obat-obatan tersebut berdasarkan instruksi dokter. Pada bayi yang memang sudah berulang kali mengalami biduran, biasanya dokter sudah membekali orangtua obat-obatan di rumah sebagai pertolongan pertama untuk mengatasi biduran.
Apabila biduran luas dan terdapat tanda-tanda anafilaksis, maka diperlukan obat-obatan lain yang diberikan sesuai dengan penanganan pada anak yang mengalami anafilaksis, seperti adrenalin, steroid, dan lain-lain.
Beberapa bayi yang mengalami biduran mungkin saja membutuhkan observasi di ruang rawat inap.
Biasanya yang membutuhkan rawat inap adalah bayi-bayi yang bidurannya terjadi secara menyeluruh dan terdapat tanda-tanda anafilaksis.
Lama observasi di ruang rawat inap tergantung respons si Kecil terhadap pengobatan. Observasi paling lama sekitar 1-2 hari.
Sementara untuk mencegah biduran, Mama perlu mengenali penyebabnya terlebih dahulu.
Jika biduran disebabkan oleh alergi dan Mama sudah mengetahui pencetusnya, cara untuk mencegah biduran adalah menghindari pencetusnya tersebut.
Itulah informasi seputara biduran pada bayi, Ma. Semoga informasi ini dapat bermanfaat, ya.
Baca juga:
- 7 Cara Merawat Kulit Bayi agar Tidak Mudah Iritasi
- 6 Rekomendasi Lotion untuk Mencerahkan Kulit Bayi
- Penyebab dan Cara Mengatasi Bentol Berair pada Kulit Bayi