Mana yang Lebih Baik untuk Bayi, Tidur Pakai Bantal atau Tidak?
Berbeda dengan orang dewasa, menidurkan bayi perlu hati-hati.
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjaga kualitas tidur bayi perlu dilakukan karena berhubungan dengan tumbuh kembang fisik serta emosional si Kecil. Tidur bayi yang berkualitas adalah ketika si Kecil mampu tidur tenang dan nyenyak, tanpa sering terbangun.
Bagi orang dewasa, mereka membutuhkan bantal untuk tidur nyenyak. Namun berbeda dengan orang dewasa, menidurkan bayi perlu hati-hati. Sebab, menidurkan bayi secara sembarangan bisa menyebabkan kematian yang berkaitan dengan tidur atau disebut sleep-related infant deaths.
Lalu, apakah penggunaan bantal diperbolehkan untuk bayi, terutama untuk meningkatkan kualitas tidurnya? Faktanya, penggunaan bantal untuk bayi masih sering diperdebatkan.
Untuk membantu Mama memahaminya, Popmama.com telah merangkum penjelasannya seperti di bawah ini.
1. Bantal sebaiknya digunakan bayi berusia di atas 2 tahun
Bayi yang baru lahir memerlukan waktu tidur selama 16 sampai 20 jam per hari. Oleh karena itu, si Kecil membutuhkan suasana tidur yang nyaman agar tidur mereka berkualitas.
Dikutip dari laman Baby Center, bayi berusia di bawah dua tahun sebaiknya tidak menggunakan bantal saat tidur. Bantal baru boleh digunakan oleh bayi yang sudah berusia lebih dari dua tahun. Sebab, bayi berusia lebih dari dua tahun sudah bisa tidur di kasur, bukan di box bayi lagi.
2. Batal dapat menyebabkan SIDS
Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sleep-related infant deaths bisa terjadi ketika bayi mengalami gangguan irama jantung atau trauma. Kondisi tersebut bisa terjadi ketika bayi merasa terbekap saat tidur. Itulah sebabnya, Mama perlu berhati-hati memposisikan bayi ketika tidur.
Penggunaan bantal saat bayi tidur bisa menyebabkan kematian mendadak akibat SIDS atau sudden infant death syndrome. Sebab, pengisi bantal bayi bisa keluar secara tidak sengaja dan membuat bayi tersedak ketika tidur.
3. Bantal bisa sebabkan kepanasan
Beberapa orangtua memilih sarung bantal bayi karena motifnya yang menarik. Padahal sarung bantal umumnya terbuat dari polyester atau kain. Bahan tersebut bisa meningkatkan suhu panas di bawah kepala si Kecil.
Akibatnya, bayi akan berkeringat saat tidur. Bayi yang berkeringat secara berlebihan bisa mengalami hipertermia yang berisiko kematian mendadak. Selain bantal, hindari juga penggunaan pakaian dan selimut yang terlalu tebal, terutama ketika suhu ruangan sedang panas.
4. Bantal membuat tubuh bayi lemas
Bagi orang dewasa, penggunaan bantal memang dapat meningkatkan kualitas tidur. Sebaliknya, penggunaan bantal pada bayi justru membuat si Kecil merasa lemas.
Pasalnya, kepala bayi akan tenggelam ketika diganjal bantal dan lubang hidung akan tertekan oleh bantal. Kondisi itulah yang menyebabkan tubuh bayi mudah lemas ketika menggunakan bantal.
Selain itu, penggunaan bantal yang terlalu lama juga menimbulkan sindrom kepala datar karena kepala tertekan dalam waktu lama.
5. Hal yang harus diperhatikan ketika bayi tidur
Selain menghindari penggunaan bantal, Mama juga perlu memerhatikan posisi bayi ketika tidur. Mama sebaiknya menidurkan bayi dalam posisi telentang. Posisi tidur menyamping atau tengkurap bisa menyebabkan bayi tersedak atau mengalami sesak napas saat tidur.
Kemudian, gunakan matras yang padat, bukan alas tidur yang empuk atau berbahan kain yang dapat menyebabkan bayi kepanasan.
Hindari juga meletakkan barang-barang berbahaya di sekitar tempat tidur bayi, termasuk bantal, guling, dan selimut. Terakhir, jangan membedong bayi terlalu kencang hingga membuat si Kecil susah bernapas.
Nah itulah fakta mengenai penggunaan bantal saat bayi tidur. Menidurkan bayi memang tidak boleh sembarangan. Mama perlu memerhatikan kondisi sekitar dan posisi tidur bayi agar si Kecil mendapatkan kualitas tidur yang baik.
Baca juga:
- 5 Hal Penting Mengenai Pola Tidur Bayi yang Wajib Mama Ketahui
- Cek di Sini, Suhu Kamar Tidur Bayi yang Nyaman dan Ideal
- Tidak Sembarangan, Ini Durasi Tidur Bayi yang Sehat sesuai Usianya