TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Ciri-Ciri Bayi Diare karena ASI, Feses Encer dan Berbau Busuk

Meski jadi makanan utama, ASI bisa jadi salah satu penyebab munculnya diare pada si Kecil

Freepik/pvproductions

Air Susu Ibu atau ASI merupakan sumber makanan utama bagi bayi baru lahir hingga enam bulan pertama kehidupannya. Meski demikian, tak sedikit bayi yang memiliki alergi pada ASI sehingga membutuhkan pengganti untuk memenuhi asupan gizinya.

Bayi yang memiliki alergi terhadap ASI biasanya akan menunjukkan reaksi atau gejala. Salah satu yang mungkin dapat terjadi pada si Kecil yang alergi ASI adalah diare.

Ya, salah satu penyebab diare pada bayi adalah karena asupan ASI-nya. Namun sebelum menyimpulkan, Mama perlu memperhatikan ciri-ciri diare yang terjadi pada bayi apakah akibat ASI serta periksakan kondisinya ke dokter.

Nah, kali ini Popmama.com telah merangkum ciri-ciri bayi diare karena ASI yang bisa Mama perhatikan pada si Kecil. Simak, yuk, Ma!

1. Frekuensi BAB si Kecil bertambah

Freepik/Cookie_studio

Perlu diketahui bahwa bayi dengan ASI eksklusif normalnya buang air besar (BAB) sebanyak 6-10 kali di minggu pertama usianya. Setelah memasuki usia 3-6 minggu, frekuensi BAB nya menjadi beberapa hari sekali bahkan bisa tidak BAB selama 7-10 hari. 

Jika frekuensi BAB si Kecil bertambah secara tiba-tiba, bisa jadi ini disebabkan oleh diare setelah konsumsi ASI, Ma.

2. Kotoran lebih encer dan berwarna kuning

Freepik/freepik

Salah satu pertanda bahwa bayi mengalami diare adalah kotoran atau fesesnya encer serta berwarna kuning. Perubahan tekstur dan warna pada kotoran bayi bisa dipengaruhi oleh asupan ASI si Kecil.

Warna kuning pada kotoran si Kecil ini disebabkan oleh sterkobilin atau zat buangan dari empedu yang dikeluarkan lewat kotorannya. 

4. Kotoran bayi berbau busuk

Pexels/Emma Bauso

Bayi yang mengonsumsi ASI eksklusif seharusnya tidak berbau kotorannya. Jika muncul bau menyengat atau busuk, tandanya ada yang salah dengan asupannya, Ma.

Kotoran atau feses bayi yang diare setelah mengonsumsi ASI juga bisa berbau busuk akibat pembusukan yang tidak normal oleh bakteri di usus.

5. BAB si Kecil disertai darah

Freepik/drazenzigic

Diare juga dapat menyebabkan BAB si Kecil disertai bercak darah. Hal ini dapat terjadi karena si Kecil memiliki alergi pada kandungan ASI.

Alergi yang timbul hingga membuat BAB disertai darah setelah si Kecil minum ASi bisa disebabkan oleh asupan makanan yang Mama konsumsi sebelum menyusui. Bisa jadi, makanan yang Mama konsumsi mengandung alergen.

6. Biasanya disertai demam

Freepik/Kalinovskiy

Bayi yang sedang diare biasanya juga disertai dengan demam. Munculnya demam ini disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, ataupun parasit yang ada di dalam perutnya.

Jika si Kecil demam disertai dengan perubahan pola BAB, segera periksakan ke dokter agar tidak terjadi dehidrasi, ya, Ma.

7. Si Kecil mengalami dehidrasi

Freepik/freepik

Dehidrasi merupakan kondisi di mana bayi kekurangan cairan dalam tubuhnya. Si Kecil yang masih menyusui bisa berkurang jumlah cairannya apabila mengalami alergi, terlebih disertai frekuensi BAB yang terus bertambah.

Bayi yang mengalami dehidrasi biasanya bibirnya terlihat kering dan pecah-pecah, mata menjadi lebih cekung, hingga air matanya tampak mengering saat menangis.

Penyebab Diare pada Bayi ASI

Freepik/senivpetro

Penyebab munculnya diare pada bayi yang ASI eksklusif ternyata beragam. Biasanya alergi muncul karena asupan makanan yang Mama konsumsi. 

Namun ada penyebab lain yang perlu Mama waspadai. Berikut penyebab diare pada bayi ASI:

1. Pengaruh dari makanan yang Mama konsumsi

Shutterstock/narikan

Melansir Healthline, seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa salah satu penyebab bayi diare setelah minum ASI adalah kandungan makanan yang Mama konsumsi sebelum menyusui memicu diare. Makanan yang dapat memicu alergi adalah susu sapi, cokelat, kacang-kacangan, makanan pedas, hingga minuman kafein seperti teh atau kopi.

Jika sebelum menyusui Mama mengonsumsi banyak makanan pedas atau makanan manis dalam satu hari yang sama, ini akan berpengaruh pada ASI mama. Kandungan makanan yang Mama konsumsi juga berpengaruh dengan ASI yang keluar, ini juga berpengaruh pada asupan si Kecil.

2. Konsumsi obat saat masih memberi ASI

Freepik.com/jcomp

Minum obat, antibiotik, ataupun vitamin selama Mama dalam masa menyusui juga dapat memicu terjadinya diare pada bayi. Hal ini disebabkan oleh beberapa suplemen atau vitamin yang Mama konsumsi tidak cocok dikonsumsi oleh si Kecil.

Hal ini yang akhirnya dapat memicu diare pada perut si Kecil. Untuk mencegahnya, pastikan asupan makanan yang Mama konsumsi juga baik untuk si Kecil, ya, Ma.

3. Memiliki intoleransi laktosa

Freepik/rawpixel.com

Laktosa merupakan kandungan gula alami yang ada pada susu, baik susu formula maupun ASI. Pada bayi yang intoleransi laktosa atau tidak mampu mencerna laktosa, biasanya akan timbul reaksi tertentu hingga terjadi diare.

Jika gejala intoleransi laktosa menghilang atau diarenya berhenti, sebenarnya Mama bisa memberi si Kecil ASI kembali dengan tambahan susu formula bebas laktosa.

4. Infeksi virus pada saluran pencernaan

Pexels/Ольга Макарова

Infeksi saluran pencernaan pada bayi yang sedang ASI bisa terjadi akibat adanya kontaminasi rotavirus atau kontak fisik dengan orang yang menderita gastroenteritis.

Diare juga bisa terjadi apabila lingkungan sekitar kurang bersih, Ma.

5. Adanya sindrom iritasi usus besar

Freepik/Drazen Zigic

Penyebab lain munculnya diare pada bayi yang sedang ASi adalah adanya sindrom iritasi usus besar. Penyakit ini disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang berlebihan dalam usus, sistem saraf pencernaan yang bermasalah, hingga adanya gerakan kontraksi usus yang bermasalah. 

Nah, itu dia informasi mengenai ciri-ciri bayi diare karena ASI. Segera konsultasikan dengan dokter jika diare yang si Kecil alami semakin memburuk, Ma.

Baca juga:

The Latest