TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

8 Ciri-Ciri Bayi Diare karena Susu Formula, Feses Menyerupai Ingus

Konsumsi susu formula yang tidak cocok bisa menyebabkan diare pada si Kecil

Freepik/shurkin_son

Mama tentu khawatir jika bayi secara tiba-tiba mengalami diare, padahal si Kecil belum mengonsumsi ragam makanan dan masih dalam masa menyusui. 

Salah satu penyebab terjadinya diare pada bayi adalah susu formula yang dikonsumsinya, Ma. Bisa jadi si Kecil tidak cocok dengan kandungan protein atau tidak bisa mencerna laktosa yang ada pada susu.

Susu formula memang jadi alternatif bagi bayi yang tidak bisa meminum ASI, namun tidak semua susu formula yang beredar di pasaran cocok untuk si Kecil lho, Ma. 

Untuk mengetahui apakah diare yang muncul karena susu formula atau bukan, Mama perlu mengetahui dan memperhatikan ciri-cirinya.

Berikut ini Popmama.com telah merangkum ciri-ciri bayi diare karena susu formula. Simak, yuk, Ma!

1. Perut bayi kembung

Freepik/freepik

Konsumsi susu formula dengan kandungan yang tidak cocok pada bayi akan menimbulkan masalah kesehatan pada perutnya. Tanda pertama yang mungkin terjadi pada bayi yang alergi dengan susu formula adalah perutnya kembung.

Perut si Kecil yang kembung disebabkan oleh gas setelah minum susu formula. Setelah perut kembung, biasanya terjadi perubahan pada pola buang air si Kecil.

2. Sering buang gas

Pexels/nataliyavaitkevich

Selain perut kembung, bayi yang mengalami diare karena ketidakcocokan susu formula juga ditandai dengan seringnya buang gas atau kentut. Hal ini dapat terjadi sebab gas yang ada dalam perutnya menumpuk. 

Minum susu dari botol juga bisa menjadi salah satu penyebab adanya penumpukan gas di dalam perutnya sebab saat minum susu, secara tidak langsung si Kecil juga menelan udara.

3. Frekuensi BAB meningkat

Freepik/yanalya

Kandungan alergen pada susu formula sangat mempengaruhi frekuensi buang air besar (BAB) si Kecil. Bayi yang tidak cocok dengan susu yang diminum akan lebih sering buang air.

Normalnya, frekuensi BAB bayi yang minum susu formula adalah 1-2 kali dalam sehari, ada juga bayi yang tidak BAB dalam sehari namun Mama tidak perlu khawatir. Jika frekuensi buang air lebih dari tiga kali, bisa jadi si Kecil mengalami diare.

4. Kotoran bayi encer dan lembek

Freepik/valuavitaly

Melansir Parents, bayi yang memiliki alergi susu formula fesesnya akan encer dan lembek. Perubahan tekstur pada kotorannya ini dapat terjadi terutama jika frekuensi BAB-nya dua hingga empat kali dalam sehari selama sepekan.

Meski demikian, bayi yang sehat juga memiliki tekstur feses yang encer dan lembek. Mama juga perlu memperhatikan gejala dan tanda lainnya untuk memastikan.

5. Feses bayi disertai darah

Freepik/drazenzigic

Bayi yang tidak cocok dengan susu formula yang dikonsumsi biasanya kotoran atau fesesnya bisa disertai dengan sedikit darah. Munculnya darah merah terang pada kotoran si Kecil merupakan pertanda adanya peradangan pada usus besar.

Darah yang muncul pada feses si Kecil ini juga bisa disebabkan oleh adanya virus atau parasit. Kemungkinan besar si Kecil mengalami alergi protein susu jika BAB-nya disertai darah, sekalipun tidak disertai tanda diare yang lain.

6. Feses berlendir dan hijau menyerupai ingus

Pexels/RDNE Stock project

Bayi yang memiliki alergi terhadap susu formula biasanya juga akan mengalami diare dengan feses yang berlendir menyerupai ingus. Tak sedikit juga kotoran si Kecil akan berwarna hijau.

Warna hijau pada kotoran bayi sebenarnya menunjukkan bahwa si Kecil mengonsumsi susu formula yang mengandung banyak zat besi, sedang penyesuaian setelah ganti susu formula, atau infeksi virus di saluran pencernaan karena ketidakcocokan susu.

7. Kotoran bayi berbau

Pexels/Emma Bauso

Bayi yang mengalami diare akibat pemberian susu yang tidak tepat biasanya kotoran atau fesesnya menjadi berbau masam dan menyengat. Bau menyengat pada feses si Kecil bisa disebabkan si Kecil yang tidak bisa mencerna susu formula dengan baik atau alergi.

Selain itu, proses fermentasi laktosa yang tidak tercerna secara sempurna juga menimbulkan virus dan bakteri di dalam saluran pencernaannya, sehingga fesesnya berbau.

8. Munculnya ruam popok

Freepik/freepic.diller

Bayi yang mengalami diare karena alergi dengan susu formula biasanya juga mengalami gejala kesehatan lain. Karena area kemaluannya terlalu lembap, kemungkinan terjadinya ruam popok juga tinggi.

Ruam popok kerap terjadi akibat area kemaluan yang lembap karena popok yang tidak sering diganti atau dibersihkan. Untuk itu, selalu jaga kebersihan si Kecil agar tidak mengalami ruam popok, Ma.

Cara Mengatasi Bayi yang Diare karena Susu Formula

freepik/freepik

Jika si Kecil mengalami tanda-tanda di atas dan dipastikan diare, sebaiknya hentikan terlebih dahulu pemberian susu formulanya. Mama dapat mengatasinya dengan cara berikut:

1. Konsultasikan dengan dokter

Freepik/freepik

Apabila si Kecil mengalami diare, Mama dapat langsung memeriksakan kondisinya ke dokter. Setelah itu, Mama dapat menanyakan lebih lanjut kondisi si Kecil terkait penyebab diare padanya.

Jika diare karena ketidakcocokan pada susu formula yang dikonsumsi, biasanya dokter juga akan menyarankan Mama untuk mengganti jenis dan kandungan yang ada pada susu.

2. Mengganti susu formula yang dikonsumsi

Freepik/fabrikasimf

Salah satu penyebab bayi mengalami diare bisa jadi karena alergi dengan kandungan protein pada susu sapi atau memiliki intoleransi laktosa. 

Mama dapat mengganti susu si Kecil dengan susu formula non sapi atau susu dengan formula partially hydrolyzed protein (PHP) jika si Kecil alergi protein atau mengganti susu formula yang bebas laktosa pabila si Kecil tidak bisa mencerna laktosa pada susu.

Nah, itu dia informasi mengenai ciri-ciri bayi diare karena susu formula yang dapat Mama perhatikan pada si Kecil. Jika terjadi ciri-ciri di atas, segera hentikan pemberian susu formula dan periksakan ke dokter, ya, Ma.

Semoga informasi di atas bermanfaat!

Baca juga:

The Latest