Sering Terjadi! Inilah 7 Masalah Kesehatan Bayi Prematur
Beberapa masalah bisa berakibat fatal
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lahir di kala organ tubuhnya belum benar-benar matang, pasti akan menyulitkan Si Bayi Prematur. Meski sebagian besar bayi prematur saat ini, karena kemajuan teknologi, akan baik-baik saja, tetap ada risiko kesehatan yang bisa dialaminya.
Berikut 7 faktor risiko kesehatan bayi prematur yang dirangkum oleh Popmama.com.
1. Apnea (henti napas)
Karena paru-paru bayi prematur, terutama yang lahir di bawah usia kandungan 30 minggu, belum sempurna, ia seringkali mengalami apnea. Apnea adalah henti napas yang kemudian menyebabkan detak jantung melemah (bradycardia).
Perawatan:
Pijat di bagian punggung atau dada bayi bisa menstimulasi kerja paru-paru. Jika gangguan parah, bayi akan dipasang alat bantu pernapasan.
Doktor punya dua cara untuk membantu pernapasan bayi. Yang pertama dengan menggunakan tube yang dimasukan ke dalam tenggorokan bayi dan yang kedua dengan memakai alat CPAP (continuous positive airway pressure), alat yang biasanya dipakai orang dewasa yang mengalami sleep apnea (gangguan henti napas saat tidur). CPAP lebih aman sebab hanya ditempelkan di bagian hidung bayi.
Biasanya, setelah usia bayi menginjak 6 bulan, masalah henti napas akan berhenti.
2. Bronchopulmonary dysplasia (BPD)
Bayi prematur seringkali mengalami bronchopulmonary dysplasia (BPD), sebuah penyakit paru-paru yang bersifat kronis. Bayi yang terkena BPD juga biasa mengalami infeksi paru-paru dan bronchiolitis setelah lepas dari alat bantu pernapasan.
Perawatan:
Bayi dengan BPD membutuhkan asupan oksigen dari alat bantu pernapasan. Agar stamina bayi lebih prima, ia perlu lebih sering disusui.
Kondisi yang lemah membuat paru-paru bayi sering terendam air. Untuk itu, dokter akan melakukan perawatan khusus untuk mengeluarkan cairan. Seiring semakin matangnya paru-paru bayi, masalah BPD ini akan sembuh dalam beberapa bulan.
3. Intraventricular hemorrhage
Pembuluh darah bayi prematur yang belum sempurna menyebabkan risiko gangguan meningkat. Robeknya pembuluh darah di bagian otak, menyebabkan perdarahan di otak (intraventricular hemorrhage).
Perawatan:
Perdarahan biasanya akan berhenti dalam beberapa hari tanpa perlu perawatan khusus. Namun dalam beberapa kasus, bayi dengan masalah pembuluh darah di otak ini perlu diteliti lebih lanjut.
Untuk melihat kondisi pembuluh darah, dokter perlu melakukan pemeriksaan dengan menggunakan cranial ultrasounds, CT scans, atau MRI (magnetic resonance imaging).
Jika perdarahan parah, bayi mungkin saja mengalami penyumbatan pembuluh darah dan berisiko mengalami hidrosepalus. Dokter mungkin perlu melakukan operasi pengeluaran cairan untuk menyelamatkan Si Bayi.
4. Jaudince
Banyak bayi baru lahir, tidak hanya yang prematur, mengalami jaudince. Jaudince adalah kasus kelebihan kadar bilirubin di dalam darah karena hati bayi belum bisa mengelola untuk memrosesnya.
Perawatan:
Bayi jaudince biasanya diberi perawatan fototerapi, yaitu memberi bayi bililight atau cahaya berspektrum biru.
Pada kasus jaudince yang sangat parah, bayi perlu mendapatkan transfusi darah yang bertujuan “menguras” darah di dalam tubuhnya.
5. Respiratory syncytial virus (RSV)
Sistem imunitas bayi prematur yang belum sempurna menyebabkan ia rentan terserang virus. Salah satu virus yang mengganggu banyak bayi prematur adalah RSV.
Serangan RSV seperti virus flu. Gejalanya terlihat seperti batuk dan pilek. Namun, pada bayi prematur, batuk dan pilek berpotensi menyebabkan gangguan bernapas, infeksi serius di paru-paru, dan henti napas.
Perawatan:
Obat antivirus bisa mengatasi masalah ini. Untuk pencegahan, bayi bisa diberi vaksin Synagis.
6. Respiratory distress syndrome (RDS)
RDS adalah kondisi yang sering dialami bayi prematur. Penyebabnya adalah karena paru-paru mereka yang belum cukup elastis untuk bekerja dengan baik.
Perawatan:
Perawatan paling umum untuk masalah ini adalah dengan memasang tube di hidung atau mulut bayi untuk memastikan oksigen masuk ke tubuhnya. Penggunaan CPAP juga bisa membantu.
Tidak perlu waktu yang lama, paru-paru akan bekerja maksimal dan mencapai elastisitas yang dibutuhkan.
7. Retinopathy of prematurity (ROP atau retrolental fibroplasia)
Bayi prematur bisa juga mengalami gangguan penglihatan karena kerusakan retina. ROP terjadi karena jumlah oksigen dalam darah yang tidak seimbang. Kelebihan oksigen akan merusak retina bayi.
Perawatan:
Jika dokter spesialis mata memastikan bayi mengalami ROP, maka operasi perlu dilakukan untuk menyelamatkan penglihatan bayi.
Mama, tetap semangat ya, meski Si Kecil terlahir prematur. Semua bisa diatasi dengan segera.