Berat Badan Lahir Rendah Penyebab Utama Kematian Bayi di Jawa Timur
Jawa Timur menjadi daerah dengan angka kematian bayi baru lahir terbanyak
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Angka kematian bayi dan mama yang baru melahirkan masih tinggi di Jawa Timur. Meskipun tercatat turun dibandingkan tahun sebelumnya, ternyata Jawa Timur masih menjadi provinsi ketiga dengan angka kematian tertinggi.
Ini faktanya yang dikumpulkan oleh Popmama.com dari pemaparan di diskusi media oleh USAID Jalin.
1. 9 bayi baru lahir meninggal setiap hari
Provinsi Jawa Timur mencatat 18 bayi dan 2 mama meninggal setiap dua hari. Pada tahun 2017, tercatat 529 mama dan 3.234 bayi baru lahir meninggal. Angka ini sebenarnya lebih rendah 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Data ini dipaparkan dalam temu media pada Kamis (15/11).
2. Penyebab kematian bayi karena masalah berat badan
Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah menjadi penyumbang kematian bayi terbesar. 42 persen bayi baru lahir meninggal karena masalah ini.
Asfiksia atau gangguan saluran pernapasan menjadi penyebab kematian kedua dan penyebab lainnya adalah bayi yang mengalami gangguan bawaan lahir.
3. Penyebab kematian mama karena pre eklampsia
Sementara kematian mama pasca melahirkan terutama disebabkan oleh pre eklampsia. Penyebab lainnya adalah perdarahan saat persalinan dan penyakit jantung atau kardiovaskuler.
Kematian mama terkait persalinan bisa terjadi pada masa kehamilan, saat persalinan atau hingga 28 hari setelahnya.
4. Jember paling banyak kejadian
Dari 29 kabupaten di Porvinsi Jawa Timur, Jember menjadi kabupaten di Jawa Timur yang paling banyak mengalami kematian mama dan bayi pasca persalinan.
Di tahun 2017, di Jember terjadi 49 kematian mama dan 189 kematian bayi.
5. Perbaikan sarana dan prasarana
Untuk mencegah kematian bayi dan mama pasca persalinan maka Pemerintah Daerah Jawa Timur berupaya memperbaiki saran dan prasarana pendukung kesehatan mama dan anak.
“Masalah keselamatan ibu dan bayi adalah masalah kita bersama, bukan masalah keluarga A atau B. Bagaimana bila itu terjadi kepada ibu dan anak kita?” kata Purwida Liliek Haryati, Regional Program Manager East Java, USAID Jalin.
Menyadari bahwa kasus kematian ini adalah masalah lama dan berlarut, pemerintah didorong untuk melakukan perbaikan dengan cara memperbaiki sarana kesehatan dengan cara menambah petugas kesehatan, melengkapi peralatan penunjang kesehatan seperti mesin USG, perlengkapan persalinan, termasuk ambulans untuk kebutuhan darurat.
Yang paling penting juga adalah memperbaiki sistem rujukan dari tingkatan sarana kesehatan paling rendah yaitu puskesmas.
“ Ini memang masalah lama tapi perlu penanganan lintas sektor untuk mengatasinya. Sekarang ini dianggap biasa karena memang masalah lama dan pemerintah lebih fokus kepada stunting dan gizi buruk,” kata Purwida.
Semoga segera tertangani ya.