Permainan untuk Perkembangan Fisik dan Mental Bayi 0-2 Bulan
Bermain adalah cara paling efektif untuk bayi mempelajari dunia, tumbuh, dan berkembang
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Untuk bayi usia 0-2 bulan, mainan banyak fungsinya. Selain untuk menghibur mereka, mainan bisa merangsang kecerdasan mereka, lho. Tapi, yang paling penting juga dari fungsi mainan pada bayi usia 0-2 bulan adalah, mainan bisa merangsang perkembangan fisik dan mental mereka. Maklum, bayi baru lahir memiliki gerak tubuh yang terbatas, namun mereka harus dirangsang untuk bergerak supaya otot tubuhnya berkembang dengan baik.
Beberapa pola permainan juga bisa membuat bayi terlatih mentalnya. Mereka akan belajar tentang emosi, kegigihan, bonding, kemandirian, dan banyak hal lainnya.
Nah, permainan dan mainan apa saja yang bisa meningkatkan kemampuan fisik dan mental bayi usia 0-2 bulan? Cek rangkuman Popmama.com mengenai rekomendasi mainan untuk bayi usia 0-2 bulan dari paket Learning Kit dari Learning Time, yuk!
1. Floor time untuk meregangkan otot bayi
Tubuh bayi belum bisa bergerak sempurna. Otot-otot tubuhnya masih perlu dilatih karena posisi tubuhnya yang meringkuk di dalam rahim, membuat beberapa bagian otot tubuh bayi kaku.
Untuk peregangan tubuhnya, bayi perlu tempat bermain di lantai. Sediakan playmat dan mainan yang bisa merangsangnya untuk menggerakan tubuhnya.
Learning Time, program edukasi yang terinspirasi oleh karya pendidik usia dini yaitu Vygotzky, Montessori, dan Piaget, menjelaskan bahwa sebaiknya Mama memilih playmat yang nyaman namun tidak terlalu banyak warna dan tidak berisik saat bayi menggerakan tubuhnya. Ini karena bayi usia 0-2 bulan tidak baik menerima terlalu banyak stimulasi. Suara, warna, cahaya, dan bau-bauan yang berlebihan membuat bayi lelah.
Jadi, pilih playmat sederhana yang nyaman, misalnya dari bahan katun yang mudah dicuci dan tidak gerah. Lalu sediakan mainan berbunyi yang tidak terlalu nyaring misalnya mainan kain dengan bahan campuran plastik sehingga bisa menimbulkan bunyi gemerisik halus.
Letakan bayi di playmat dan sentuhkan tubuhnya ke mainan kecil itu, biarkan bayi menggerakan tubuhnya dan merasakan sensasi ketika tubuhnya menyentuh mainan berbunyi itu. Bergerak-gerak di playmat, membuat otot-otot tubuh bayi meregang.
Rangsang otot bayi dengan membaringkannya telentang, kemudian tengkurap, dan rangsang agar ia menggerakan kepalanya dengan mengikuti bunyi mainan atau suara mama.
Waktu yang dibutuhkan untuk peregangan badan tidak lah lama, cukup 1-2 menit saja.
2. Busy book yang bikin penglihatan bayi terlatih
Di usia 0-2 bulan, bayi hanya bisa melihat benda dalam warna hitam dan putih. Ia akan menikmati melihat benda-benda dengan warna kontras. Selain itu, fokus mata kiri dan kanan bayi masih belum sempurna. Mereka sering terlihat juling, namun itu adalah hal yang wajar. Nah, karena kondisinya itu, penglihatan bayi perlu dilatih. Untuk melatih penglihatan bayi dan koordinasi matanya, Mama bisa memakai busy book.
Sebaiknya, Mama menyediakan busy book yang terbuat dari bahan kain. Memilih gambar sederhana dengan warna tegas adalah hal terbaik yang bisa Mama lakukan untuk melatih penglihatan si Kecil. Jika ada, Mama bisa memilih juga busy book yang memiliki gambar di satu sisi dan perangsang sensorik di sisi lain. Buku kain yang dibuat dari tekstur kain yang berbeda-beda juga akan merangsang motorik halus si Kecil selain kecerdasan visualnya.
Melatih penglihatan bayi bisa juga sekalian melatih otot-otot leher, bahu, lengan, dan kakinya. Lakukan permainan seperti ini:
- Gerakan busy book agar bayi mengarahkan penglihatannya searah gerak buku.
- Letakan guling kecil di punggung bayi agar ia bisa leluasa melihat-lihat dan memegang buku. Ganti arah secara berkala agar kedua sisi tubuh bayi mendapat stimulasi seimbang.
- Sambil melihat buku, ajak si Kecil berkomunikasi. Suara mama bisa menenangkannya dan merangsang juga kemampuan bicaranya.
3. Pakai buku cerita untuk bayi demi melatih kemampuan bicaranya
Bayi akan suka mendengar suara mama, apalagi jika Mama mengubah-ubah intonasi dan nada. Latih imajinasi si Kecil dengan dongeng-dongeng yang Mama ciptakan sendiri sebab sebenarnya, apapun yang Mama ceritakan, ia pasti akan senang.
Mama juga bisa memakai buku pop up saat bercerita untuk si Kecil. Ini agar si Kecil juga berlatih memakai imajinasinya dan mengkoordinasikan penglihatan, pendengaran, dan kognitifnya.
Pilihlah buku pop up dengan gambar-gambar sederhana, dengan warna-warna kontras, sebaiknya hitam dan putih, dan juga dari bahan yang aman untuk bayi.
Pilih buku bersudut tumpul sehingga tidak akan berbahaya untuk bayi ketika ia memainkannya. Buku, adalah mainan seru yang bisa bertahan cukup lama. Kelak, ketika si Kecil mulai bicara, ia bisa memakai buku itu untuk mendongengi Mama. Tentu tidak sabar menanti saat itu tiba, ya!
4. Kerincingan untuk melatih otot tangan dan pendengaran
Rattle atau kerincingan adalah mainan wajib untuk bayi. Mama sudah tahu cara tepat penggunaan dan manfaatnya? Ini faktanya:
- Bayi usia 0-2 bulan belum bisa meraih benda dengan sengaja. Ia masih perlu dirangsang untuk meraih benda.
- Gerakan tangan bayi belum teratur, namun ia senang jika benda yang ada di tangannya memberikan “reaksi” saat digerakan, misalnya menimbulkan bunyi. Kerincingan adalah benda yang tepat untuk si Kecil melatih kekuatan otot tangannya, kan?
- Jika si Kecil bosan memegang mainannya, Mama bisa memakainya untuk merangsangnya bergerak. Bunyikan kerincingannya dan biarkan bayi menoleh atau bergerak ke arah suara. Ia akan semakin kuat!
Demi permainan ini, Mama harus pintar memilih kerincingan yang tepat. Pilih dari bahan yang aman, tidak bersuara terlampaui nyaring, mudah digenggam, dan yang juga penting adalah tidak berat ya Ma! Ingat, ini bukan latihan beban semacam atlit angkat besi!
5. Melatih koordinasi mata dan otot kaki dengan papan sensori
Setelah otot lengan dan jari dilatih, si Kecil perlu memperkuat kakinya agar ia kelak siap melakukan gerakan yang lebih sulit. Koordinasi anggota tubuh bawah, bisa dirangsang jika si Kecil diajak bermain dengan mainan yang merangsang kakinya untuk menendang-nendang. Mama bisa lho memberikan mainan yang mengeluarkan bunyi saat ditendang si Kecil, misalnya papan sensori.
Tendangan kaki si Kecil di papan sensori akan memberikan sensasi pada kakinya. Ia akan tahu merasakan keras, lembut, atau bunyi, dan reaksi misalnya jika ia menendang cukup kuat dan papan sensori bergerak.
Untuk melatih gerakan kaki, Mama juga bisa memadukannya dengan latihan koordinasi mata, tangan dan kaki. Agar menarik, Mama bisa menyediakan mainan yang berkilau. Si Kecil bisa memakai mainan itu untuk melihat wajahnya, memberikan reaksi mata, tangan yang menggapai, dan kaki yang menendang. Pasti seru ia bermain!
6. Mainan berkilau untuk bayi belajar meraih benda dan menemukannya
Rangsangan untuk kecerdasan dan pertumbuhan otak bayi bisa dan harus dilakukan juga lewat permainan-permainan seru.
Di tingkat advanced, si Kecil sudah bisa diajak menemukan barang kesukaannya yang Mama sembunyikan di balik sapu tangan tipisnya. Ambil saja kerincingan kesukaannya dan bunyikan sebelum disembunyikan. Rangsang bayi untuk mencari dengan tangan atau tendangan kakinya. Ia akan senang jika menemukannya. Namun, perhatikan tanda jika ia sudah lelah, jangan dipaksa terus bermain ya.
Gunakan juga mainan berkilau yang membuat si Kecil bisa menemukan bayangan wajahnya sendiri. Tentu saja, jangan berikan si Kecil cermin yang bisa jatuh dan pecah. Pilihkan mainan berkilau yang aman untuk dimainkannya. Seru kan, melihat si Kecil begitu gigih mencari bayangan dan mainannya. Otomatis mental pantang menyerahnya terlatih. Mama bisa menjadi cheerleader yang bahagia untuk pencapaiannya itu.
Nah itulah beberapa permainan seru untuk merangsang fisik dan mental bayi mama. Seru ya? Mau coba yang mana untuk bayi mama yang berusia 0-2 bulan?
Baca juga:
- Bukan Sekadar Hiburan, Inilah Manfaat Mainan Kerincingan untuk Bayi
- Aman untuk Alas Bermain, Ini 5 Rekomendasi Playmat untuk Bayi
- 8 Mainan Terbaik untuk Perkembangan Sensorik dan Motorik Bayi