5 Hal Mengenai Tanda Lahir Merah atau Hemangioma pada Bayi
Awas! Bayi berkulit putih lebih berisiko terhadap hemangioma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat si Kecil masih berada di dalam kandungan, Mama dan Papa pasti menginginkan ia lahir dengan sempurna. Namun, tak semuanya seberuntung itu. Ada banyak hal yang mungkin terjadi pada si Kecil dan tak dapat diprediksi meski sudah dijaga sejak masa kehamilan berlangsung. Salah satunya adalah hemangioma.
Pernah dengar apa itu hemangioma?
Nah agar tak salah kaprah, dilansir dari kidshealth.org, berikut Popmama.com telah merangkum 5 informasi pentingnya.
1. Apa itu hemangioma?
Hemangioma adalah tanda lahir berbentuk tonjolan kenyal berwarna merah terang pada kulit akibat adanya pertumbuhan berlebih (proliferasi) dari pembuluh darah. Warna merah pada hemangioma muncul karena adanya pembuluh darah di permukaan yang melebar. Terkadang hemangioma bisa berwarna kebiruan atau ungu jika terjadi pada pembuluh darah di lapisan yang lebih dalam.
Hemangioma bisa terdapat di bagian tubuh manapun, namun paling sering ditemukan di kulit kepala, punggung, dada, atau wajah.
Penyakit ini termasuk jenis tumor pembuluh darah yang tidak ganas dan jarang menimbulkan komplikasi.
Kemunculan hemangioma biasanya terjadi beberapa bulan setelah bayi lahir.
Sekitar 50 persen hemangioma menyusut ketika anak berusia 5 tahun dan pada akhirnya memudar setelah usia 10 tahun.
Hemangioma umumnya tidak membutuhkan pengobatan, kecuali jika pertumbuhannya sangat besar dan mengganggu.
Hemangioma sendiri terdiri dari dua jenis, yakni:
- Hemangioma dangkal
Letak pelebaran pembuluh darahnya di permukaan kulit. Ciri-cirinya pada benjolan yang seperti kembang kol akan tampak gambaran pembuluh darah berwarna merah.
Terkadang ada bintik-bintik merah di sekeliling benjolan. Jenis superfisial ini termasuk ringan dan biasa juga disebut hemangioma stroberi.
- Hemangioma dalam
Ciri-cirinya tampak berwarna kebiruan. Bisa juga bewarna merah bila pembuluh darahnya cukup banyak dan dan letaknya semakin ke atas permukaan kulit.
2. Penyebab hemangioma pada bayi
Pembuluh darah tambahan yang terbentuk karena adanya pertumbuhan yang abnormal akan berkumpul dan membentuk hemangioma.
Penyebab terjadinya pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal ini belum diketahui dengan pasti.
Ada beberapa faktor yang diduga membuat seseorang lebih berisiko menderita hemangioma, di antaranya:.
- Genetika atau faktor keturunan,
- kelahiran prematur,
- jenis kelamin perempuan,
- bayi berkulit putih lebih berisiko terhadap hemangioma daripada bayi berkulit hitam.
3. Gejala yang terjadi pada bayi
Gejala hemangioma terdiri dari dua fase, yakni fase awal dan fase tidak aktif.
Agar lebih jelas, berikut penjelasannya:
- Gejala awal hemangioma muncul berupa tanda berwarna merah pada kulit yang bisa tumbuh atau berkembang dengan cepat sehingga kemudian terlihat menonjol dari permukaan kulit
- Namun setelah itu, hemangioma akan memasuki fase tidak aktif, lalu hilang secara perlahan. Meski menghilang, hemangioma akan menyisakan perbedaan warna kulit yang menetap, walaupun tidak seterang seperti pada saat pertama kali muncul.
4. Komplikasi hemangioma
Pada umumnya hemangioma tidak berbahaya dan tidak terasa sakit, namun dalam beberapa kasus bisa menyebabkan perdarahan, infeksi, atau menjadi luka terbuka yang terasa sakit.
Pada kasus yang jarang terjadi, hemangioma bisa menyebabkan beberapa gangguan, antara lain:
- Gangguan penglihatan atau gerakan mata.
- Gangguan pernapasan, yakni aliran udara yang masuk melalui hidung dan mulut.
- Berdarah.
- Memecah permukaan kulit (ulserasi).
- Gangguan pada jantung bayi.
- Gangguan pendengaran.
- Gangguan pencernaan.
- Memengaruhi penampilan.
5. Cara mengatasi hemangioma pada bayi
Sebagian besar kasus hemangioma tidak membutuhkan pengobatan khusus karena tidak menimbulkan gangguan fisik dan akan memudar secara perlahan.
Meskipun begitu, hemangioma bisa menimbulkan masalah psikologis dan sosial. Alasan itulah yang membuat beberapa orang merasa perlu mengobatinya
Alasan lain pengobatan hemangioma dilakukan adalah jika pertumbuhannya mengganggu penglihatan. Dalam kasus tersebut, penanganannya bisa dengan pemberian obat atau operasi laser.
Obat-obatan yang bisa diberikan adalah:
- Kortikosteroid
Obat ini dapat diberikan secara oral, topikal, atau disuntikkan pada lokasi di mana hemangioma muncul.
Efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan kortikosteroid meliputi gangguan pertumbuhan, kadar gula darah atau tekanan darah yang tinggi, dan katarak.
- Obat penghambat beta (beta blocker)
Pada kasus ringan, dapat diberikan timolol dalam bentuk gel. Sedangkan untuk kasus yang parah, diberikan propranolol oral.
Efek samping yang dapat muncul dari penggunaan obat-obatan kelompok ini adalah mengi, peningkatan gula darah, dan peningkatan tekanan darah.
- Vincristine
Obat ini diberikan jika hemangioma sudah mengganggu penglihatan atau pernapasan. Pemberian vincristine dilakukan melalui suntikan setiap bulan.
Metode pengobatan dengan laser dapat dilakukan untuk menghentikan pertumbuhan hemangioma dan mengatasi rasa sakit yang muncul.
- Laser
Pengobatan ini dapat dilakukan untuk menghilangkan hemangioma, meringankan rasa sakit dan nyeri.
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi dari pengobatan hemangioma melalui operasi laser adalah nyeri, perdarahan, bekas luka, serta perubahan warna kulit.
Nah, itulah beberapa fakta mengenai hemangioma atau tanda lahir merah pada bayi.
Meski tak berbahaya, namun hemangioma cukup mengganggu, apalagi jika muncul di area wajah.
Sayangnya, hingga kini belum diketahui dengan pasti pencegahan hemangioma, mengingat penyakit ini adalah bawaan lahir.
Mama hanya perlu mengenali gejalanya dan segera membawa si Kecil ke dokter untuk dilakukan pengecekan lebih mendalam.
Baca juga:
- 5 Tanda Lahir Bayi yang Harus Diwaspadai
- Waspada Infeksi Bakteri Jika Kulit Bayi Mendadak Merah
- Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pencegahan Bintik Merah pada Kulit Bayi