Waspada, Ternyata Bayi Juga Dapat Terserang Kanker!
Salah satu kasusnya terjadi pada putra pertama Michael Bublé
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kanker atau tumor ganas adalah pertumbuhan sel atau jaringan yang tidak terkendali, terus bertumbuh dan bertambah, serta immortal atau tidak dapat mati. Sel kanker dapat menyusup ke jaringan sekitar dan dapat membentuk anak sebar.
Tak hanya menyerang orang dewasa saja, ternyata penyakit kanker juga dapat menyerang bayi yang baru lahir, bahkan sejak dalam kandungan. Maka dari itu sebelum terlambat, penemuan dini kasus kanker anak merupakan kunci keberhasilan pengendalian kanker pada bayi dan anak.
Orangtua diharapkan dapat mendiagnosa kanker pada stadium awal, sehingga dapat dilakukan penanganan lebih lanjut sesuai tingkat fasilitas kesehatan rujukan.
Apabila anak dicurigai terkena kanker, maka orangtua harus segera membawa anak ke puskesmas, rumah sakit, atau fasilitas kesehatan lainnya.
Tujuannya adalah untuk mengkonfirmasi apakah gejala yang dijumpai tersebut benar kanker atau bukan.
Namun perlu digaris bawahi pula bahwa setiap jenis kanker akan memiliki gejala dan penanganan yang berbeda-beda. Nah agar tidak salah persepsi, berikut Popmama.com telah merangkum 3 fakta yang wajib Mama ketahui!
1. Jenis kanker
Pada dasarnya ada berbagai macam jenis kanker, namun hanya ada 6 jenis kanker yang sering menyerang bayi dan anak-anak.
Kanker tersebut antara lain:
- Leukemia
- Retinoblastoma
- Osteosarkoma
- Neuroblastoma
- Limfoma maligna
- Karsinoma nasofaring
Leukemia merupakan kanker tertinggi pada anak (2,8 per 100.000), dilanjutkan oleh retinoblastoma (2,4 per 100.000), osteosarkoma (0,97 per 100.000), limfoma maligna (0,75 per 100.000), karsinoma nasofaring (0,43 per 100.000), dan neuroblastoma (10,5 per 1.000.000).
Gejala dari setiap jenis kanker pun akan berbeda-beda, berikut diantaranya:
- Leukemia
Pucat, lemah, rewel, nafsu makan menurun, demam tanpa sebab yang jelas, pembesaran hati, limpa, kelenjar getah bening, kejang sampai penurunan kesadaran, pendarahan kulit dan atau pendarahan spontan, nyeri tulang, lebih nyaman digendong, pembesaran buah zakar dengan konsistensi keras.
- Retinoblastoma
Manik mata berwarna putih, mata kucing, juling, kemerahan, pembesaran bola mata, peradangan jaringan bola mata, dan penglihatan buram.
- Osteosarkoma atau kanker tulang
Nyeri tulang di malam hari, pembengkakan, kemerahan dan hangat di area nyeri tulang, gerakan tulang terbatas, nyeri menetap di punggung, demam, cepat lelah, penurunan berat badan, dan pucat.
- Limfoma Maligna
Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, pangkal paha, dan tanpa rasa nyeri, sesak napas, tersumbatnya saluran pencernaan, demam, keringat malam, lemah, lesu, napsu makan berkurang, penurunan berat badan.
- Karsinoma Nasofaring
Ingus bercampur darah, pilek dan air ludah kental, hidung tersumbat, mimisan, tuli sebelah, telinga berdengung, nyeri telinga, rasa penuh di telinga.
- Neuroblastoma
Pendarahan di sekitar mata dan mata menonjol, nyeri tulang, perut terasa penuh dan diare, kelopak satu sisi mata menurun, kontraksi pupil, mata kering, pembengkakan di leher, nyeri, lumpuh, gangguan fungsi kandung kemih dan usus. Meski demikian, kanker bisa saja menyerang organ lainnya. Misalnya Noah Bublé, putra sulung Michael Bublé mengalami hepatoblastoma atau kanker hati.
2. Penyebab dan pencegahan kanker
Penyebab utama dari penyakit kanker ialah genetik atau keturunan. Selain itu, 3 faktor berikut juga dapat menjadi penyebab dari penyakit kanker pada bayi:
- Paparan asap rokok,
- virus,
- radiasi telepon genggam.
Maka dari itu, untuk mencegah terjadinya kanker pada bayi sebaiknya orangtua wajib menghindari asap rokok dari si Kecil.
Penggunaan telepon genggam yang terlalu dekat dengan bayi juga dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
Sedangkan untuk mengurangi potensi terjadinya kanker melalui genetik, Mama dapat memulainya dengan membangun gaya hidup sehat untuk keluarga, yakni dengan mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga selama 30 menit per hari.
3. Pengobatan kanker
Sama seperti jenis kanker yang beraneka ragam, pengobatan kanker juga ternyata memiliki banyak jenis. Dari sekian banyak jenis tersebut, hanya ada 2 jenis pengobatan yang tepat bagi bayi, yakni dengan melakukan kemoterapi dan operasi.
Jika kanker yang ia idap belum meluas, maka tindakan kemoterapi masih bisa dilakukan. Namun, jika sudah menyebar, maka tidak ada jalan lagi selain harus melakukan operasi bedah.
Maka dari itu, sebelum terlambat Mama dan Papa harus selalu waspada terhadap sekecil apapun perubahan yang bayi alami.
Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan?
Recommended tools: Baby Names Finder.