Berisiko Fatal, Ini Bahaya Penggunaan Penyangga Botol Susu Bayi
Penyangga botol susu bayi memang dapat membantu orangtua, tetapi juga berbahaya bagi si Kecil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apabila si Kecil meminum susu formula, bayi membutuhkan 8 hingga 12 kali minum susu dalam sehari. Aktivitas tersebut tentunya menuntut perhatian banyak dari orangtua sehingga wajar jika membuat orang-orang mencoba mencari cara untuk mempermudahnya.
Untuk itulah, penyangga botol susu bayi dikenali dapat membantu mengambil alih tugas orangtua sewaktu-waktu. Akan tetapi, penyangga botol susu ini sebenarnya tidak dianjurkan lho, Ma.
Penyangga botol susu bayi dapat memberikan dampak bahaya bagi si Kecil tanpa Mama sadari.
Di bawah ini Popmama.com telah merangkum penjelalsan tentang bahaya penyangga botol susu bayi untuk Mama. Dengan begitu, Mama dapat mempertimbangkannya lebih dulu sebelum memutuskan menggunakan penyangga botol susu si Kecil. Disimak, yuk, Ma!
Apa itu Penyangga Botol Susu Bayi?
Penyangga botol susu bayi merupakan salah satu model penyangga botol yang dapat dibuat sendiri ataupun dibeli melalui e-commerce. Bila dibuat sendiri menggunakan barang-barang yang ada di rumah, penyangga itu dapat berupa handuk yang digulung untuk menahan botol susu si Kecil dalam posisi tertentu.
Pada bayi yang masih belum bisa memegang botol susunya sendiri, penyangga botol ditujukan untuk membantu menahan botol susu selagi mereka meminum susu. Penyangga seperti ini dapat menggantikan peranan orangtua untuk memegang botol susu untuk bayinya. Namun, penggunaan penyangga botol bayi juga dapat menimbulkan risiko berbahaya.
Beberapa orangtua menggunakan penyangga botol untuk menggantikan perannya ketika perlu melakukan sesuatu. Pada saat itu, orangtua perlu meninggalkan si Kecil. Dengan demikian, si Kecil akan ditinggalkan tanpa pengawasan dengan penyangga botol yang sewaktu-waktu dapat membuatnya tersedak ketika minum lho, Ma.
Mengapa Sebagian Orangtua Menggunakan Penyangga Botol Susu Bayi?
Dilansir dari Parents, dr. Johns yang merupakan dokter pediatri darurat dan penasihat medis senior di PM Pediatric Care menyatakan bahwa penggunaan penyangga botol susu bayi oleh sebagian orangtua ditujukan untuk meringankan tugas orangtua.
Jika bayi meminum susu formula, orangtua perlu mencurahkan banyak waktu dan tenaga untuk memberikan perhatian yang cukup dalam memberikan susu bagi si Kecil. Demikian pula untuk memegangi botol susu ketika si Kecil meminumnya. Aktivitas tersebut cukup menguras tenaga orangtua.
Oleh karena itu, penyangga botol susu digunakan pada bayi untuk memberikan waktu kepada orangtua beristirahat dari jadwal meminum susu bayi yang ketat dan teratur.
Selain itu, orangtua juga terkadang memiliki aktivitas lain yang membuatnya tidak dapat multitasking sambil memegangi botol susu si Kecil. Dengan begitu, penyangga botol susu terdengar sebagai solusi pada situasi tertentu.
Akan tetapi, solusi tersebut juga memiliki risiko yang dapat membahayakan si Kecil.
Apa Bahaya Penggunaan Penyangga Botol Susu Bayi?
Risiko yang dapat ditimbulkan dari penggunaan penyangga botol susu bayi lebih tinggi daripada manfaat yang dapat dirasakan orangtua dari bantuan penyangga ini lho, Ma.
Penyangga botol susu bayi tidak bergerak mengikuti si Kecil seperti orangtua ketika memegangi botol untuknya. Selain itu, penyangga botol juga akan menahan botol susu bayi tetap dalam posisinya, sekalipun si Kecil telah selesai dengan aktivitas meminum susunya atau merasa kurang nyaman.
Dengan situasi tersebut, besar kemungkinan bagi si Kecil mengalami risiko berikut:
Tersedak. Penggunaan penyangga botol susu bayi dapat membuat si Kecil tersedak ketika meminum susu karena botol susunya tidak dapat dijauhkan. Penyangga botol yang berperan menahan botol itu stabil ketika si Kecil meminum susu juga menahannya tetap di tempat setelah si Kecil selesai.
Proses makan yang tidak terkendali. Penyangga botol susu bekerja dengan cara yang berbeda dengan tangan orangtua ketika memegangi botol susu bayinya. Orangtua, ketika memegangi botol susu si Kecil, akan memperhatikan kenyamanan si Kecil. Sementara itu, penyangga botol susu tidak bekerja dengan cara serupa sehingga penggunaan penyangga ini dapat membuat si Kecil tidak nyaman dan rewel dalam proses makan yang juga tidak berlangsung terkendali dan efektif. Pada akhirnya, si Kecil berkemungkinan mengalami masalah berat badan dan gas di tubuh.
Infeksi telinga dan kerusakan gigi. Penggunaan penyangga botol dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan masalah mendalam seperti yang satu ini. Hal tersebut disebabkan terjadinya kondisi cairan yang menggenang di bagian belakang mulut, lalu masuk ke telinga menyebabkan infeksi ketika si Kecil meminum susu. Cairan tersebut juga mengandung gula yang dapat menyebabkan gigi berlubang pada bayi.
Jika Tidak Menggunakan Penyangga Botol Susu, Apakah Ada Alternatifnya?
Jika Mama mencari alternatif yang dapat menggantikan tugas penyangga botol susu dalam menahan botol susu bayi, sayangnya Mama tidak akan menemukannya. Orangtua harus mengawasi pemberian makan bayi melalui susu yang diminumnya dengan memegangi botol susu si Kecil.
Hal tersebut berlangsung sampai si Kecil cukup besar untuk mampu memegang botol susunya sendiri. Oleh karena itu, lebih baiknya Mama dan Papa saling bergantian untuk memegangi botol susu bayi agar meringankan tugas yang satu ini.
Namun, Ma, perlu disadari bahwa sekalipun memegangi botol susu bayi sepanjang waktu minumnya menguras tenaga dan waktu, aktivitas ini dapat membantu terjalinnya ikatan antara orangtua dan bayi. Misalnya, dengan memegang botol susu bayi, Mama tentu memahami gerak-gerik si Kecil yang nyaman hingga gelisah ketika minum susu, kan?
Kalau menggunakan penyangga botol susu bayi, Mama akan melewatkan kesempatan tersebut sebab si Kecil akan bertumbuh tanpa disadari sampai dapat memegang botol susunya sendiri, lho.
Nah, itu tadi penjelasan penggunaan bahaya penyangga botol susu bayi yang telah Popmama.com rangkum untuk Mama. Apakah Mama masih tertarik menggunakan penyangga botol susu bayi?
Semoga informasi di atas bermanfaat, Ma!
Baca juga:
- Bayi Menelan Air saat Mandi, Berbahaya atau Tidak?
- 7 Bahaya Obesitas pada Bayi, Bisa Picu Komplikasi Kesehatan
- 14 Ciri-Ciri Demam yang Berbahaya pada Bayi, Patut Diwaspadai