TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Jenis Kepala Peang pada Bayi yang Perlu Mama Ketahui

Tahukah Mama jika kepala peang terbagai dalam beberapa jenis?

Popmama.com/Aristika Medina

Pernahkah Mama mendengar istilah kepala peang? Istilah tersebut ternyata merupakan istilah medis yang dalam bahasa Inggris disebut dengan flat head syndrome.

Berdasarkan KBBI, kepala peang merupakan bentuk kepala yang jendol ke belakang. Bentuk kepala peang terbagi dalam beberapa jenis.

Di bawah ini Popmama.com rangkum beberapa jenis kepala peang pada bayi. Yuk, disimak, Ma!

1. Plagiocephaly

Popmama.com/Aristika Medina

Jenis kepala peang pada bayi yang pertama adalah plagiocephaly. 

Kondisi plagiocephaly dapat terjadi pada bayi karena tengkorak bayi yang sangat lunak. Lunaknya tengkorak bayi tersebut menyebabkan tekanan lembut yang konsisten, seperti saat bayi berbaring di kasur, dapat membuat kepala bayi berbentuk asimetris.

Oleh karena itu, pada ilustrasi plagiocephaly, Mama dapat menemukan asimetris kepala bayi pada satu sisi. Artinya, tekanan satu sisi yang dialami bayi itulah yang memengaruhi bentuk kepala bayi.

 

2. Brachycephaly

Popmama.com/Aristika Medina

Brachycephaly merupakan jenis kedua dari kondisi kepala peang yang terjadi pada bayi. Kondisi kepala bayi ini dapat terjadi sebab posisi tidur bayi yang menghadap lurus ke atas.

Posisi kepala yang menghadap langit-langit kamar membuat tengkoraknya tidak merata pada kedua sisi kepala, melainkan hanya bagian paling belakang. 

Dengan tekanan lebih yang diterima oleh bagian belakang kepala, bentuk dari kepala bayi akan mengalami perubahan menjadi lebih rata seperti pada ilustrasi di atas, Ma.

3. Schaphocephaly

Popmama.com/Aristika Medina

Dibandingkan dengan dua jenis kepala peang sebelumnya, jenis kepala peang yang satu ini lebih jarang ditemui. Schaphocephaly bukanlah kondisi kepala peang yang terbentuk karena adanya tekanan, melainkan bawaan.

Saat bayi dilahirkan, persendian antara tulang tengkorak bayi menutup sebelum waktunya sehingga mencegah pertumbuhan normal. Kondisi tersebut berujung pada cacat lahir yang dinamai schaphocephaly.

Bayi dengan schaphocephaly memiliki tulang yang tumbuh melintasi jaringan lunak yang seharusnya mengembang. Tulang tersebut menyatukan dua tulang yang kemudian membatasi pertumbuhan tengkorak.

Oleh karena itu, kepala peang jenis schaphocephaly akan terlihat seperti memanjang dibandingkan dengan kondisi kepala normal.

Bagaimana Cara Mengenali Kepala Bayi yang Peang?

Popmama.com/Aristika Medina

Tanpa diberikan perbandingan dengan kondisi kepala bayi yang normal, identifikasi atas bayi yang memiliki kepala peang tentu masih sulit dilakukan.

Oleh karena itu, ilustrasi di atas menunjukannya. Bayi dengan kondisi kepala yang normal memiliki tengkorak sehat yang berbentuk bulat sempurna pada bagian belakang dan simetris di kedua sisinya.

Apabila Mama memiliki kekhawatiran akan kemungkinan si Kecil mengalami kepala peang, Mama dapat memeriksa bentuk kepala bayi berdasarkan jenis dan perbandingan yang telah diberikan.

Namun, apabila Mama tidak dapat meyakininya, membawa bayi ke dokter untuk memeriksakan kondisinya secara langsung tentu menjadi pilihan terbaik, ya, Ma!

Nah, itu tadi beberapa jenis kepala peang pada bayi. Semoga informasi di atas membantu, ya, Ma!

The Latest