Kapan Ubun-Ubun Bayi Mulai Keras dan Berhenti Berdenyut?
Memahami tentang ubun-ubun kepala bayi adalah langkah penting dalam perawatan si Kecil
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat Mama menyambut kehadiran bayi baru lahir, banyak keajaiban dan hal baru yang perlu dipelajari. Salah satu aspek yang menarik perhatian adalah kondisi ubun-ubun di kepala bayi.
Ubun-ubun adalah bagian lunak pada tengkorak bayi yang sering kali terlihat berdenyut, dan ini dapat memunculkan banyak pertanyaan dan kekhawatiran bagi Mama tentang kapan ubun-ubun bayi akan mulai mengeras dan berhenti berdenyut.
Mama tenang saja, di bawah ini ini Popmama.com akan membahas soal kapan ubun-ubun bayi mulai keras dan berhenti berdenyut. Yuk, disimak selengkapnya, Ma!
Apa Itu Ubun-Ubun?
Ubun-ubun adalah bagian dari tengkorak bayi yang terdiri dari dua titik lunak di atas kepala. Ada dua jenis ubun-ubun yang perlu Mama ketahui:
- Ubun-ubun anterior: Terletak di bagian depan kepala, ubun-ubun ini memiliki bentuk segi empat dan menjadi yang paling besar. Ini adalah titik yang paling sering terlihat oleh Mama.
- Ubun-ubun [posterior: Terletak di bagian belakang kepala, ubun-ubun ini lebih kecil dan berbentuk segitiga. Meskipun lebih kecil, perannya tidak kalah penting dari ubun-ubun anterior.
Kedua ubun-ubun ini penting untuk memastikan fleksibilitas tengkorak bayi saat melewati jalan lahir. Karena tulang tengkorak bayi belum sepenuhnya menyatu, ubun-ubun memberikan ruang yang diperlukan bagi otak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik selama dua tahun pertama kehidupan.
Kenapa Ubun-Ubun Bisa Berdenyut?
Salah satu hal yang mungkin Mama amati adalah ubun-ubun kepala bayi yang tampak berdenyut. Ini terjadi karena lapisan pembuluh darah di bawah ubun-ubun masih terlihat.
Denyutan ini sering kali sejalan dengan detak jantung bayi, dan Mama mungkin memperhatikan bahwa ubun-ubun tampak berdenyut lebih cepat ketika bayi merasa gelisah atau tidak nyaman.
Ini adalah respons alami tubuh yang membantu mendistribusikan darah ke seluruh tubuh, termasuk ke area otak yang sedang berkembang.
Kapan Ubun-Ubun Bayi Berhenti Berdenyut?
Terkadang, Mama mungkin memperhatikan bahwa ubun-ubun si Kecil berdenyut mengikuti aliran darah yang melewatinya. Jangan khawatir, denyutan ini normal kok, dan akan berangsur hilang seiring pertumbuhan bayi. Bahkan, denyutan ini bergerak selaras dengan detak jantungnya.
Seiring waktu, fontanel si Kecil akan menutup sempurna, dan tulang tengkoraknya akan menjadi lebih kuat. Biasanya, fontanel belakang akan tertutup saat usia bayi mencapai 6 minggu, sedangkan fontanel depan akan menutup pada usia sekitar 18 bulan.
Kapan Ubun-Ubun Bayi Mulai Keras?
Seiring dengan pertumbuhan bayi, Mama pasti bertanya-tanya kapan ubun-ubun ini akan mulai mengeras dan menutup. Secara umum, ubun-ubun anterior biasanya mulai menyusut dan mengeras sekitar usia 7 bulan. Penutupan sepenuhnya biasanya terjadi antara usia 12 hingga 18 bulan.
Sedangkan ubun-ubun posterior cenderung lebih cepat, sering kali menutup dalam waktu dua hingga tiga bulan setelah kelahiran. Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi waktu penutupan ini, termasuk faktor genetik dan kesehatan umum bayi.
Jika Mama merasa bahwa ubun-ubun bayi mulai menutup terlalu cepat atau terlalu lambat, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak.
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin merekomendasikan pemeriksaan tambahan untuk memastikan bahwa bayi mama tumbuh dengan baik dan tidak mengalami masalah kesehatan.
Apa yang Terjadi jika Ubun-Ubun Tidak Menutup?
Dalam beberapa kasus, ubun-ubun yang tetap terbuka setelah usia 18 bulan dapat menjadi perhatian. Meskipun sebagian besar bayi akan menutup ubun-ubun mereka dalam waktu yang normal, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan ubun-ubun tetap terbuka.
Salah satu contohnya adalah hipotiroidisme kongenital, yang dapat memengaruhi perkembangan fisik bayi. Jika Mama melihat bahwa ubun-ubun tetap terbuka lebih lama dari biasanya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan memahami lebih lanjut tentang kondisi bayi.
Perawatan Khusus untuk Ubun-Ubun
Mama tidak perlu merasa khawatir dengan keberadaan ubun-ubun yang lunak pada kepala bayi. Lapisan serat tebal di bawah ubun-ubun melindungi otak dan jaringan otak yang sensitif.
Mama dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti menyisir rambut, memandikan, dan memeluk bayi tanpa rasa khawatir. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Hindari tekanan berlebih: Meskipun ubun-ubun dilindungi, Mama sebaiknya menghindari menekan atau memijat area tersebut dengan keras. Berhati-hatilah saat mengganti popok atau saat bayi berada dalam posisi tengkurap.
- Perhatikan perubahan: Jika Mama melihat perubahan yang mencolok, seperti pembengkakan atau kemerahan di sekitar ubun-ubun, segera konsultasikan dengan dokter. Ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu ditangani.
- Jaga kebersihan: Pastikan area kepala bayi tetap bersih dan kering. Gunakan kain lembut untuk membersihkan area sekitar ubun-ubun saat memandikan bayi.
Itu tasi penjelasan soal kapan ubun-ubun bayi mulai keras dan berhenti berdenyut. Memahami tentang ubun-ubun kepala bayi adalah langkah penting dalam perawatan dan pengasuhan. Ubun-ubun adalah bagian vital dari perkembangan bayi yang membantu otak mereka tumbuh dengan baik.
Dengan pengetahuan ini, Mama dapat lebih tenang saat merawat buah hati dan tahu kapan harus mencari bantuan medis jika diperlukan.
Ingat, setiap bayi memiliki perkembangan yang unik, jadi selalu percaya pada insting Mama dan jangan ragu untuk bertanya kepada dokter jika ada yang mengkhawatirkan.
Baca juga:
- Alasan Patricia Gouw Batal Rahasiakan Wajah Anak, Suami Sempat Kesal
- 6 Foto Anak Raquel Larkin dan Zarry Hendrik, Disebut Mirip Prabowo
- 7 Penyebab Bayi Muntah Darah yang Perlu Diwaspadai