TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kenali Refleks Moro yang Sering Terjadi pada Bayi

Bayi baru lahir seringtersentak kaget dan sensitif dengan suara di sekitarnya. Apa penyebabnya?

Pexels/Marcin Jozwiak

Jika diperhatikan secara seksama, terkadang terdapat gerakan bayi yang tersentak seperti sedang kaget. Gerakan ini banyak ditemui pada bayi yang baru lahir dan disebut dengan istilah refleks moro.

Refleks moro termasuk dalam salah satu respons motorik dasar yang ternyata dapat membantu si Kecil bertahan dan berkembang di lingkungan yang baru.

Berikut Popmama.com telah rangkum penjelasan mengenai refleks moro pada bayi dan cara mengatasinya. Disimak, yuk, Ma!

Apa Itu Refleks Moro?

Freepik/Studioredcup

Refleks moro atau yang juga dikenal dengan sebutan refleks kejut termasuk dalam salah satu jenis refleks pada bayi yang baru lahir yang mengacu pada respons motorik tak sadar.

Refleks yang satu ini memiliki ciri-ciri seperti sering terkejutnya bayi akan suatu suara atau pergerakan.

Refleks ini juga memicu beberapa pergerakan pada bayi, seperti gerakan merentangkan tangan, menggerakkan kaki, dan melengkungkan punggung.

Tidak berhenti sampai di situ saja. Pada beberapa bayi, refleks ini bahkan bisa menyebabkan munculnya tangisan.

Apakah Refleks Moro Berbahaya?

Freepik/Freepic.Diller

Tentu pertanyaan ini akan terlintas di setiap benak mama yang memiliki bayi dengan refleks moro.

Untungnya, Mama tidak perlu khawatir karena refleks moro merupakan kondisi normal yang dialami oleh bayi dan umumnya refleks ini terjadi hingga si Kecil menginjak usia 2-4 bulan.

Penyebab Refleks Moro pada Bayi

Freepik/Aspsvz

Seperti layaknya orang dewasa, ternyata bayi juga mengalami proses adaptasi terutama ketika awal dilahirkan karena ia seperti 'berpindah tempat' ke lingkungan yang baru.

Setelah sekian lama merasa nyaman dan aman di rahim mama, selanjutnya bayi perlu membiasakan diri saat memijakkan kaki di kehidupan yang sebenarnya.

Proses transisi adaptasi ini yang menjadi salah satu penyebab refleks moro pada bayi yang menyebabkan ia mudah terkejut karena sensitif dengan suara dan pergerakan di sekitarnya.

Lebih lengkapnya, berikut adalah beberapa penyebab terjadinya refleks moro pada bayi, yaitu:

  • Sensasi mau jatuh. Ini biasa terjadi ketika Mama berusaha memindahkan posisi gendongan atau saat menaruh bayi di tempat tidur.

  • Gerakan tidak terduga. Misalnya, saat Mama tidak sengaja mengangkat bayi atau menggeser tubuhnya saat tidur.

  • Suara keras dan tiba-tiba di dekatnya, seperti suara pintu yang dibanting, benda jatuh ke lantai, dan lain-lainnya.

  • Bayi menyentak lengan atau kakinya, karena ini merupakan gerakan tidak sadar, maka berpotensi mengejutkan diri sendiri.

  • Lampu yang terlalu terang. Terutama, saat sebelumnya ruangan gelap atau redup.

Cara Mengatasi Refleks Moro Berlebihan pada Bayi

Freepik/Freepic.Diller

Walau refleks ini terbilang normal untuk ditemui pada bayi, namun Mama tetap perlu memantau pergerakannya.

Jika dirasa gerakan refleksnya mengalami peningkatan frekuensi yang signifikan sehingga termasuk dalam kategori berlebihan, maka Mama perlu untuk mulai menerapkan cara untuk mengatasinya. 

Berikut beberapa cara yang bisa Mana terapkan:

1. Dekap bayi saat Mama ingin merebahkannya

Agar bayi tidak merasakan sensasi seperti akan terjatuh yang otomatis membuat badan bayi tersentak kaget.

2. Bedong bayi

Rupanya membedong bayi juga bermanfaat untuk membuatnya merasa nyaman, aman, dan bisa tidur lebih lama.

Walau begitu, pastikan Mama menggunakan kain yang tidak terlalu tebal, agar bayi tidak merasa gerah dan pastikan ikatannya tidak terlalu kencang.

3. Meminimalisir suara

Lebih berhati-hari saat melakukan kegiatan seperti berjalan, menutup pintu, serta menaruh benda saat bayi tidur untuk mencegah reflek moro berlebihan.

4. Ciptakan ruang tidur yang nyaman

Agar bayi dapat tidur dengan nyaman dan lelap, Mama perlu menciptakan ruang tidur yang nyaman untuk bayi, seperti meredupkan cahaya atau lampu kamar hingga menidurkan bayi di tempat tidur dengan permukaan yang rata dan kokoh agar si Kecil tidak terganggu.

Nah, itu tadi penjelasan mengenai refleks moro pada bayi dan cara mengatasinya. Jika refleks tersebut masih berlanjut dengan frekuensi yang terus meningkat, sebaiknya segera hubungi dokter, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest