TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Cara Mengatasi Pilek pada Bayi 0-6 Bulan

Penyebab pilek pada bayi sangat beragam, Ma

pexels/lauragracia

Pilek adalah salah satu penyakit yang mungkin sering menyerang si Kecil. Penyebab pilek pada bayi sangatlah beragam, mulai dari alergi, infeksi, bahkan hingga iritasi yang disebabkan oleh polusi. Saat si Kecil terserang pilek, hidung bayi akan rentan tersumbat.

Sumbatan pada hidung dan bahkan hadirnya demam yang menyertai pilek mungkin akan membuat si Kecil menjadi tidak nyaman. Akibatnya, bayi menjadi cenderung lebih rewel.

Untuk mengatasi ketidaknyamanan ini, berikut Popmama.comtelah merangkum beberapa cara mengatasi pilek pada bayi 0-6 bulan. Yuk, cari tahu caranya, Ma!

Penyebab Pilek pada Bayi 0 – 6 Bulan

Freepik/freepik

Pilek yang dialami si Kecil tentu akan membuat orangtua menjadi khawatir. Terlebih jika pilek yang dialami bayi berlangsung cukup lama sehingga membuatnya menjadi rewel sepanjang hari.

Melansir dari American Academy of Pediatrics (AAP), pilek dan demam adalah beberapa infeksi yang biasa menyerang bayi pada dua tahun pertama kehidupannya. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh si Kecil masih belum sempurna dalam mencegah infeksi.

Selain infeksi, pilek pada bayi juga bisa disebabkan oleh virus, alergi, dan iritasi. Pilek yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya karena kontak kulit ke kulit, droplet batuk atau bersin, atau kontak dengan benda yang terkontaminasi oleh virus penyebab flu.

Mengutip dari What to Expect, diketahui ada sekitar 200 virus yang dapat menyebabkan pilek. Perlu diingat bahwa pilek juga bisa menjadi suatu gejala atau tanda dari penyakit tertentu pada saluran pernapasan bayi, seperti sinusitis, rhinitis, atau bahkan Covid-19.

Perawatan pilek pada bayi berbeda dengan perawatan orang dewasa atau bahkan anak-anak dengan usia yang lebih tua darinya. Jadi, Mama dan Papa tidak boleh sembarangan dalam mengobati pilek pada bayi. Sebelum memberikan obat, Mama dapat mengatasi pilek pada bayi dengan cara di bawah ini:

 

1. Pastikan bayi beristirahat dengan cukup

Freepik/javi_indy

Salah satu cara mengatasi pilek pada bayi adalah beristirahat dengan waktu yang cukup. Sebab dengan beristirahat, khususnya tidur, sistem kekebalan tubuh bayi dapat bekerja secara lebih maksimal dalam melawan kuman atau virus penyebab pilek.

Oleh sebab itu, akan lebih baik jika Mama memastikan si Kecil mendapatkan waktu istirahat yang cukup selama si Kecil pilek.

2. Perhatikan suhu ruangan

Freepik/lenblr

Selama bayi pilek, hindari menggunakan pendingin udara atau AC. Pasalnya, AC dapat membuat hidung bayi menjadi tersumbat.

Akan tetapi, jika bayi merasa lebih nyaman berada dalam ruangan ber-AC, maka usahakan Mama menggunakan humidifier untuk menjaga kelembapan dan kualitas udara dalam kamar bayi.

3. Bantu melegakan hidungnya dengan alat penyedot ingus

Freepik/lenblr

Untuk meringankan sumbatan lendir pada hidung bayi, Mama dapat menggunakan alat penyedot ingus bayi untuk membersihkan lendir yang ada pada hidung bayi.

Selain itu, Mama juga dapat meringankan sumbatan lendir yang mengeras dengan air hangat.

4. Mandikan bayi dengan air hangat

Freepik/freepik

Memandikan bayi menggunakan air hangat dapat membuatnya merasa lebih nyaman ketika mengalami pilek. Sebab air hangat dapat membantu melebarkan saluran pernapasan sehingga si Kecil menjadi lebih mudah ketika bernapas.

5. Cukupi kebutuhan cairan tubuhnya

Freepik/valuavitaly

Selama si Kecil pilek, sangat penting bagi Mama untuk selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya dengan baik. Penting juga bagi Mama untuk memberikannya ASI secara rutin untuk mencegahnya dari dehidrasi.

Terlebih lagi kandungan ASI juga dikenal sangat baik untuk meningkatkan sistem imun tubuh bayi, sehingga membuat tubuhnya menjadi lebih kuat dalam melawan virus yang menyebabkan pilek.

6. Perhatikan posisi tidur bayi

Freepik/freepik

Agar si Kecil dapat tidur dengan nyaman selama pilek, Mama dapat memposisikan kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya menggunakan bantal tambahan. Mama juga dapat mengoleskan minyak telon atau balsem khusus bayi sambil memijat dada atau punggungnya dengan lembut.

Hal tersebut dapat membantu meringankan kondisi hidung yang tersumbat pada bayi, dan membuat tidurnya menjadi lebih nyenyak.

7. Jangan sembarangan memberi obat pilek

Freepik/freepik

Pemberian obat pilek yang dijual di pasaran sangat tidak direkomendasikan untuk anak dibawah usia 6 tahun. Pasalnya, memberikan obat tersebut dapat mengakibatkanmunculnya efek samping lain yang justru berbahaya bagi bayi.

Hindari juga memberikan obat pereda demam aspirin pada bayi karena berisiko menyebabkan sindrom Reye. Untuk memastikan keamanannya, Mama dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikan obat pada bayi.

Kapan Harus ke Dokter?

Freepik/freepik

Sebagian besar pilek yang dialami bayi, biasanya kondisi tersebut tidak memerlukan penanganan dokter.

Namun, jika kondisi pilek ini dialami oleh bayi berusia di bawah 3 bulan, terlebih penyakit ini adalah flu pertama yang dialaminya, ada baiknya Mama menghubungi dokter, untuk mengetahui penyebabnya sekaligus menenangkan pikiran Mama.

Lebih lanjut, melansir dari Seattle Childrens, Mama juga harus memperhatikan beberapa tanda berikut ini:

  • Pilek yang dialaminya adalah flu pertama yang si Kecil alami
  • Bayi terlihat sangat tidak enak badan, seperti gelisah dan sering terbangun di malam hari
  • Terlihat lesu
  • Menolak untuk makan atau minum
  • Mengalami demam lebih tinggi dari 37 derajat Celcius
  • Pilek disertai batuk yang semakin parah atau berlanjut sepanjang hari
  • Bayi bernapas jauh lebih cepat dari biasanya
  • Keluar cairan dari hidung berwarna kuning kehijauan dan berbau busuk
  • Si Kecil mengalami pembengkakan kelenjar di leher
  • Bayi terlihat sering menarik telinganya
  • Pilek berlangsung selama lebih dari 10 hari

Jika bayi menunjukkan beberapa tanda di atas, maka segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan perawatan yang tepat.

Nah, itu tadi ulasan terkait cara mengatasi pilek pada bayi 0-6 bulan. Semoga si Kecil sehat selalu, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest