4 Alasan Mengapa Menunda Pemberian Vaksin pada Bayi Adalah Ide Buruk
Alih-alih melindungi bayi, penundaan pemberian vaksin akan berisiko bagi bayi
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi memiliki jadwal vaksinasi yang sudah ditentukan sesuai dengan usianya. Vaksinasi ini bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya melawan penyakit tertentu.
Meski sudah terbukti manfaatnya, sayangnya di masa pandemi seperti saat ini masih banyak mama yang enggan memberikan vaksinasi untuk si Kecil.
Menunda pemberian vaksin karena informasi yang salah atau ketakutan tertentu justru dapat membahayakan bayi, Ma. Penelitian menunjukkan bahwa penundaan pemberian vaksin dapat menimbulkan sejumlah risiko.
Berikut Popmama.com mengulas empat bahaya menunda pemberian vaksin pada bayi. Apa saja, ya?
1. Penundaan membuat bayi berisiko terkena penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin
Ini masalah terbesar. Menunda vaksinasi berarti bayi tumbuh tanpa perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah oleh vaksin untuk waktu yang lebih lama.
Jika Mama mengkhawatirkan masalah kecil, misalnya mungkin pernah mendengar bahwa dosis vaksin sama untuk semua orang, itu hanya mitos. Dosis vaksin berbeda untuk bayi dan orang dewasa.
Vaksin tidak dirancang untuk diberikan dosis seperti obat.
2. Vaksin yang tertunda dapat meningkatkan risiko kejang akibat demam
Dr. Simon Hambidge, direktur pediatri umum di Denver Health, memimpin penelitian yang menunjukkan bahwa risiko kejang demam dapat berlipat ganda dengan menunda vaksin MMR atau MMRV.
Ia menjelaskan, "Studi ini menambah bukti bahwa cara terbaik untuk mencegah penyakit dan meminimalkan efek samping dari vaksin adalah dengan melakukan vaksinasi sesuai jadwal yang disarankan."
Risiko kejang akibat demam tampaknya jauh lebih tinggi pada bayi dan anak yang terlambat menerima MMR atau MMRV. Ini mungkin terjadi karena mengikuti jadwal berarti bayi mendapat dosis pertama vaksin beberapa bulan sebelum usia puncak kejang demam dan dosis kedua setelah usia puncak.
3. Penundaan dapat mengganggu keamanan dan efektivitas vaksin
Dr. Paul Offit, direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia, berkata, “Tidak ada vaksin yang dapat dimasukkan ke dalam jadwal dengan sesuka hati kecuali ada data yang menunjukkan bahwa vaksin itu tidak mengganggu keefektifan atau keamanan vaksin lain."
Ketika Mama memilih untuk mengacak jadwal vaksin, ini dapat membahayakan bayi. Mama tidak tahu apakah jadwal tersebut berfungsi dengan baik dan tidak bermasalah dengan vaksin lain.
Pemberian beberapa vaksin sekaligus tidak akan membebani sistem kekebalan bayi. Bayi telah bersentuhan dengan ratusan ribu kuman.
4. Penundaan mungkin menyebabkan bayi menjadi lebih sering ke dokter
Dengan membatasi jumlah vaksin yang dapat diterima seorang bayi pada satu waktu, ia berisiko akan menghabiskan banyak waktu di ruang tunggu dokter. Padahal di sanalah tempat berkumpulnya bayi dan orang-orang yang sakit, bukan?
Bayi mungkin benar-benar tertular lebih banyak virus (bahkan yang tidak dapat dicegah oleh vaksin) hanya dari menghabiskan lebih banyak waktu di dekat bayi lain yang sakit. Menyelesaikan semuanya tepat waktu berarti menghindari bayi dari ruang tunggu dokter atau rumah sakit, Ma.
Vincent Iannelli, dokter spesialis anak bersertifikat dan anggota dari American Academy of Pediatrics, menjelaskan mengapa penundaan ini harus dihindari. Menurutnya tidak ada manfaat nyata dari menunda vaksinasi. Penundaan berarti bayi yang tidak divaksinasi dibiarkan tanpa perlindungan.
Jika Mama ragu apakah akan melewatkan atau menunda vaksinasi, Mama harus tahu bahwa tidak ada manfaat yang didukung secara ilmiah untuk menunda vaksinasi.
Nah itulah bahaya menunda pemberian vaksin pada bayi. Jika Mama memiliki pertanyaan tentang pentingnya mengikuti jadwal vaksin, konsultasikan dengan dokter anak. Mereka dapat menjelaskan mengapa melindungi bayi tepat waktu adalah pilihan yang tepat.
Yuk, cek lagi jadwal vaksinasi si Kecil. Apakah sudah dilakukan sesuai jadwal?
Baca juga:
- Bayi Mama Rewel Setelah Imunisasi? Berikut 6 Tips untuk Mengatasinya
- Imunisasi yang Harus Diberikan Kepada Bayi 0-6 Bulan
- Imunisasi yang Harus Diberikan Kepada Bayi Umur 7-12 Bulan