Apa Bedanya Minyak Telon dan Minyak Kayu Putih? Mama Penting Tahu
Minyak telon dan minyak kayu putih kerap dibalurkan ke tubuh bayi dan anak kecil. Apa beda keduanya?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Minyak telon dan minyak kayu putih digunakan oleh sebagian mama untuk bayinya. Biasanya, kedua minyak tersebut dibalurkan ke tubuh bayi setelah ia selesai mandi atau bila bayi mengalami kembung. Baik minyak telon maupun minyak kayu putih memberikan rasa hangat di tubuh bayi.
Sama-sama minyak yang kegunaannya mirip, apa bedanya minyak telon dan minyak kayu putih? Penjelasannya telah Popmama.com rangkum khusus untuk Mama pada ulasan berikut ini.
Apa Bedanya Minyak Telon dan Minyak Kayu Putih?
Minyak telon dan minyak kayu putih sering dibalurkan ke tubuh bayi dan anak kecil sehabis mandi. Tidak hanya itu, kedua minyak itu pun menjadi andalan orangtua untuk menambah kenyamanan si Kecil saat demam, batuk, pilek, atau kedinginan.
Lalu, apa beda minyak telon dan minyak kayu putih?
Minyak telon (dari bahasa Jawa telu atau tiga) merupakan minyak yang terbuat dari 3 jenis minyak alami, yaitu minyak kayu putih, minyak kelapa, dan minyak adas. Campuran ketiga minyak ini memberikan manfaat bila dibalurkan ke tubuh.
Sedangkan minyak kayu putih merupakan minyak yang dihasilkan dari hasil penyulingan daun dan ranting kayu putih.
Mengutip dari jurnal Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, kedua minyak memiliki perbedaan manfaat. Minyak kayu putih sering digunakan untuk meredakan pilek atau hidung tersumbat dan sakit kepala karena efek aromaterapinya. Minyak kayu putih diketahui mengandung senyawa cineole. Senyawa ini dapat meresap dan bekerja untuk mengurangi rasa sakit di area kulit yang dioleskan.
Minyak telon juga sering digunakan untuk melegakan pernapasan saat pilek. Tak hanya itu, aroma yang khas dari campuran minyak kayu putih dan minyak adas ini juga mampu mengusir nyamuk.
Dari segi manfaat, minyak telon juga memiliki keunggulan lain, yakni dapat membantu meredakan nyeri.
Sama-sama memiliki efek aromaterapi, aroma minyak kayu putih jauh lebih kuat ketimbang minyak telon.
Minyak kayu putih akan terasa lebih hangat daripada minyak telon saat dibalurkan ke tubuh. Karena itu, minyak telon diberikan pada bayi agar kulitnya tidak kepanasan.
Minyak kayu putih cenderung tidak licin dan lebih cepat meresap di kulit. Sementara minyak telon, terasa lebih kental dan licin serta lebih lama meresap di kulit.
Kapan Bayi Boleh Menggunakan Minyak Telon?
Dilansir dari laman Healthline mengenai penggunaan minyak esensial pada bayi, disarankan pemakaian minyak telon dilakukan ketika bayi memasuki usia 3 bulan.
Bayi memiliki kulit yang lebih sensitif daripada orang dewasa. American Association of Naturopathic Physicians mencatat bahwa minyak esensial tidak boleh digunakan sama sekali pada bayi di bawah usia 3 bulan. Bahkan ketika diencerkan, minyak esensial dapat menyebabkan iritasi kulit dan kepekaan terhadap sinar matahari.
Meski aromanya menyenangkan dan memiliki beberapa khasiat, Mama juga perlu waspada dengan penggunaan minyak telon pada si Kecil. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Alergi. Kulit bayi masih sensitif, Ma. Meski sudah berusia lebih dari 3 bulan, bayi bisa menunjukkan reaksi alergi setelah pemakaian minyak telon. Mama perlu memperhatikan apakah ada reaksi alergi setelah pemakaian, ya.
- Bisa menimbulkan iritasi. Kondisi kulit bayi berbeda-beda, Ma. Penggunaan minyak telon pada bayi lain mungkin aman. Namun pada sebagian bayi, kulitnya lebih sensitif sehingga penggunaan minyak telon bisa menimbulkan iritasi, Ma.
- Berisiko menimbulkan masalah pernapasan. Dilansir dari laman WebMD, gangguan pernapasan bisa disebabkan oleh aroma minyak telon, terutama jika minyak tersebut mengandung bahan kimia berbahaya yang berisiko bagi kesehatan bayi. Pada sebagian bayi, aroma minyak telon mungkin tidak menimbulkan masalah. Namun, ada bayi yang justru memiliki masalah dengan bahan-bahan kimia tertentu. Jadi pastikan Mama memilih minyak telon yang pas untuk si Kecil.
Kondisi tiap bayi berbeda-beda, Ma. Jika bayi lain tidak bisa menggunakan minyak telon, mungkin bayi Mama tidak mengalami masalah yang sama. Namun tetap perhatikan faktor keamanan saat memakaikan minyak telon pada bayi, ya.
Berikut beberapa tips penggunaan minyak telon yang aman pada bayi:
- Diskusikan dengan dokter yang mengetahui kondisi bayi sebelum menggunakan minyak telon.
- Jangan mengoleskan minyak telon terlalu banyak. Alih-alih merasa nyaman, ini justru bisa mengiritasi dan membuat bayi kepanasan.
- Perhatikan apakah ada reaksi alergi atau iritasi setelah menggunakan minyak telon untuk pertama kalinya.
- Hindari penggunaan minyak telon di area mata dan pelipis. Kenapa di pelipis? Bayi mungkin bisa dengan tidak sengaja menyentuh bagian pelipis yang diolesi minyak telon dan kemudian tangannya menyentuh mata. Ini bisa membuat mata si Kecil perih.
Kapan Bayi Boleh Menggunakan Minyak Kayu Putih?
Sedangkan untuk penggunaan minyak kayu putih, disarankan tidak digunakan oleh balita berusia kurang dari 2 tahun. Pada bayi dan anak-anak dengan kulit sensitif, minyak kayu putih dapat memicu iritasi. Bahkan, jika tidak kuat, kulit bayi bisa terbakar karenanya.
Meskipun rasanya hanya hangat di kulit, kandungan minyak kayu putih cukuplah keras. Namun, kondisi setiap bayi berbeda-beda. Diskusikan dengan dokter mengenai penggunaan minyak kayu putih pada bayi ya, Ma.
Pastikan minyak telon dan minyak kayu putih telah terdaftar oleh BPOM RI. Mama juga perlu memperhatikan tanggal kadaluarsanya. Kulit bayi masih sangat sensitif dan tipis, oleh sebab itu ada baiknya tetap membatasi penggunaannya, tidak perlu terlalu banyak atau terlalu sering.
Itu penjelasan tentang bedanya minyak telon dan minyak kayu putih. Apakah si Kecil juga menggunakan keduanya, Ma?
Baca juga:
- Jarang Disadari, Inilah 8 Manfaat Minyak Kayu Putih untuk Kesehatan
- Fakta Penggunaan Minyak Kayu Putih untuk Bayi, Amankah?
- 6 Ciri-Ciri Bayi Alergi Minyak Telon, Kulit Tampak Bengkak