Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dari Sherlock Holmes hingga Iron Man, para genius secara teratur menjadi pahlawan dalam cerita sehari-hari.
Tidak heran jika orangtua sering mencari tanda-tanda ini pada bayi mereka sendiri. Orangtua mana yang tidak bangga memiliki bayi yang genius dan berbakat?
Namun menurut para ahli, konsep genius itu perlu dievaluasi kembali. Lantas, gagaimana mengukur kejeniusan bayi?
Nah, jika Mama penasaran, simak ulasan Popmama.com berikut ini tentang apakah ada bayi yang genius.
Apa Itu Genius?
Menurut American Psychological Association (APA), genius adalah "tingkat ekstrim kemampuan intelektual atau kreatif." Kedengarannya sederhana, tetapi pada kenyataannya, menentukan kejeniusan sangat subjektif.
Mengapa? Simak penjelasan selanjutnya, Ma.
Mengapa Genius Sulit untuk Ditentukan?
Banyak orang menganggap kejeniusan sebagai ukuran kecerdasan seseorang. Angka pertama yang diperoleh dalam tes kecerdasan (IQ) menjadi faktor penentu utama.
Para pendidik dan dokter menggunakan tes IQ untuk menilai keterampilan kognitif anak-anak. Misalnya, untuk pemahaman verbal, memori kerja, dan kecepatan pemrosesan.
Tetapi dari sudut pandang psikologis, "genius" lebih rumit dari itu dan skor IQ kehilangan banyak nuansa yang memengaruhi kecerdasan.
Berikut beberapa alasan mengapa sulit untuk menentukan seseorang genius atau tidak:
- Ada berbagai jenis kecerdasan,
- Faktor lingkungan sangat mempengaruhi kecerdasan,
- Tanda-tanda kecerdasan berbeda-beda menurut budaya.
Mengapa Sulit untuk Mengetahui Apakah Bayi Itu Genius dan Berbakat?
Jelas, ada beberapa masalah yang sudah ada sebelumnya dengan memahami dan mengevaluasi kejeniusan.
Hal-hal hanya menjadi lebih rumit ketika mencoba untuk menentukan apakah seorang bayi memiliki potensi genius. Ini alasannya:
- Bayi tidak bisa mengikuti tes IQ.
- Tidak ada "tanda-tanda jenius" yang diakui. Karena orangtua tidak dapat menguji kecerdasan bayi, mereka mencari tanda-tanda genius ini. Namun, beberapa kepribadian bayi sering diasosiasikan sebagai tanda genius. Misalnya, bayi yang hipersensitif, ini bisa jadi kepribadiannya, bukan tanda bahwa si Kecil genius.
- Bayi berkembang dengan kecepatannya sendiri. Tonggak perkembangan didasarkan pada rata-rata, biasanya ada rentang kapan bayi diharapkan untuk mencapainya. Hanya karena si Kecil berbicara lebih awal, ini bukan berarti ia genius. Sama halnya dengan bayi yang belum bisa berjalan di usia 15 bulan, bukan berarti si Kecil terlambat ya, Ma. Ia pasti punya kelebihan lain. Alih-alih menekankan hal yang kurang, yuk, fokus pada kelebihannya.
- Faktor lingkungan juga mempengaruhi perkembangan intelektual.
Apa yang berbeda tentang bayi "berbakat" mungkin bukan pada sifatnya tetapi bagaimana mereka diperlakukan.
Jika orangtua percaya bahwa bayi dan anak mereka jenius atau sangat berbakat di beberapa bidang, mereka kemungkinan besar akan melakukan yang terbaik.
Orangtua akan memberikan hal-hal yang mereka pikir dibutuhkan oleh anak-anak cerdas. Seperti buku, mainan perkembangan, dan perhatian ekstra.
Itu membantu menciptakan lingkungan yang mendukung kecerdasan bayi. Orangtua memberi bakat-bakat itu kesempatan yang lebih baik untuk berkembang.
Bagaimana Mendukung Perkembangan Bayi?
Sekali lagi, semua bayi tumbuh dan berkembang dengan kecepatan mereka sendiri yang unik. Ini seringkali tidak ada hubungannya dengan seberapa cerdas atau mampunya mereka.
Setiap bayi dan anak adalah istimewa. Mereka pantas untuk dicintai dan dirawat, tidak peduli bakat dan kemampuannya.
Kasih sayang dan dukungan orangtua dapat sangat membantu mempersiapkan bayi untuk menghadapi kegembiraan dan tantangan hidup.
Alih-alih mencari kejeniusan, para ahli mengatakan Mama dapat mengembangkan pembelajaran dan perkembangan bayi di rumah dengan cara sederhana:
- Bicaralah dengan bayi. Jangan hanya mengatakan ooh dan aah, tetapi berbicaralah dengan kata-kata yang lengkap untuk mendukung perkembangan bahasanya.
- Bacakan untuk bayi. Ini mengajarinya tentang komunikasi, membangun kosa kata, mendukung keterampilan memori pemula dan banyak lagi.
- Bermusik. Permainan musik adalah stimulasi yang bagus untuk bayi, memberikan kenyamanan, dan bonding. Ini juga kesempatan untuk mempelajari kata-kata dan cerita baru.
- Tanggapi kebutuhan bayi. Jika bayi menangis, angkat dan gendong dia. Jika dia mencoba berkomunikasi dengan ocehan dan suara, balaslah dia. Perhatian tidak memanjakan bayi; itu membantu si kecil merasa aman dan dicintai (dan bermanfaat bagi perkembangan otaknya).
- Di atas segalanya, cintai bayi. Tunjukkan kasih sayang dan perhatian, dan kenali bayi dan kelebihan uniknya.
Jika Mama khawatir dengan tonggak perkembangan bayi, diskusikan dengan dokter. Cintai si Kecil dan berikan apa yang dibutuhkannya dengan kemampuan terbaik Mama. Pada akhirnya, itulah yang terpenting yang dibutuhkan olehnya.
Jadi, sudah terjawab pertanyaan mengenai apakah ada bayi yang genius. Ya, kejeniusan bayi itu sulit untuk ditentukan ya, Ma. Alih-alih sibuk dengan hal itu, Mama dapat mendukung perkembangannya. Apakah Mama punya tips khusus untuk mendukung perkembangan bayi?
Baca juga:
- Bikin Keluarga Jadi Happy, Ini 7 Tanda Bayi Merasa Bahagia
- Ramalan Watak Bayi Berdasarkan Weton
- Tahap Bermain pada Bayi dan Jenis Permainan Sesuai Usianya