Bayi Baru Lahir Mudah Terkejut, Apakah Ini Normal?
Bayi baru lahir mudah terkejut dan menangis, apakah ada yang salah?
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama mungkin mengamati jika ada suara keras atau saat pintu dibuka, bayi yang baru lahir tersentak dan kaget. Apakah ini artinya si Kecil mudah dibuat kaget dengan suara atau gerakan tiba-tiba?
Ini normal kok, Ma. Ini merupakan respons dasar yang dimiliki bayi sejak lahir. Refleks pada bayi baru lahir ini membantu mereka bertahan hidup dan berkembang di lingkungan baru. Mengapa refleks ini penting sehingga dokter akan memeriksanya beberapa hari setelah ia lahir?
Yuk, simak penjelasan tentang mengapa bayi baru lahir mudah terkejut pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Mengapa Bayi Baru Lahir Mudah Terkejut?
Jika bayi mama mudah terkejut, ini normal, kok. Ini merupakan salah satu refleks dasar bayi, refleks moro.
Refleks ini merupakan respons saat suatu tidak terduga, seperti suara keras atau benda jatuh, terjadi.
Biasanya terjadi saat bayi tidur, namun kadang bayi juga mengalaminya saat terbangun.
Mama akan mengetahui ketika bayi mengalami refleks moro. Saat itu terjadi, si Kecil tiba-tiba akan melengkungkan punggungnya, melempar tangan ke atas atau ke luar.
Kemudian, ia akan menarik tangan dan mengepalkan, seolah-olah si Kecil akan memeluk dirinya sendiri. Beberapa bayi mungkin akan menangis setelah itu.
Sebagian bayi yang terkejut akan menangis, sebagian lagi akan bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa.
Berapa Lama Refleks Moro Bertahan?
Refleks moro dimulai setelah bayi lahir. Dokter akan memeriksanya pada jam-jam pertama setelah bayi lahir.
Biasanya berlangsung selama beberapa bulan. Sementara setiap bayi berbeda. Biasanya refleks memuncak di bulan pertama dan mulai memudar sekitar 2 hingga 4 bulan. Refleks ini akan menghilang sepenuhnya di usia 6 bulan.
Ini merupakan tanda perkembangan neurologis yang normal, Ma. Jadi jangan khawatir ya.
Cara Menghentikan Efek Kejutan dari Refleks Moro
Mama tidak bisa secara langsung menghentikan refleks ini. Refleks moro akan memudar dan kemudian benar-benar menghilang dengan sendirinya.
Namun meski normal, efek kejutnya mungkin tidak menyenangkan dan membuat bayi menangis.
Nah, berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menenangkan si Kecil setelah terkejut:
- Gendong dan peluk bayi,
- Bungkus bayi dengan lampin sehingga ia merasa nyaman dan dapat tidur dengan nyenyak,
- Ciptakan lingkungan yang nyaman untuk tidur.
Kapan Mama Harus Membawa si Kecil ke Dokter?
Dokter akan mengetahui jika ada sesuatu yang tidak beres dengan bayi. Misalnya refleks moro tidak berkembang dengan baik atau tampak lemah.
Jangan ragu untuk membawa si Kecil ke dokter bila Mama mengamati adanya gejala berikut:
- Bayi tidak lagi menunjukkan tanda-tanda refleks. Ini mungkin mengindikasikan semacam kerusakan otak atau tulang belakang.
- Bayi hanya bisa menggerakkan satu sisi tubuhnya ketika terkejut. Bisa jadi ada masalah pada bayi atau kerusakan pada saraf di lengan.
Apa yang terjadi jika refleks moro tidak hilang? Ingat, bayi berkembang dengan kecepatan mereka sendiri.
Tetapi jika setelah enam bulan refleks moro masih ada pada si Kecil, Mama dapat membawa si Kecil ke dokter. Dokter akan melakukan tes untuk mengetahui apakah ada yang salah.
Jadi jangan khawatir jika bayi baru lahir mudah terkejut, ini berarti refleksnya bekerja dengan baik, bahkan jika ia menangis setelahnya. Mama dapat menenangkan bayi untuk membuatnya merasa lebih aman.
Semoga informasi ini bermanfaat, Ma.
Baca juga:
- Amati 6 Gerakan Refleks pada Bayi Baru Lahir Ini
- Kenali Refleks Melangkah pada Bayi, Mengapa Ini Penting untuk si Kecil
- Refleks Mencari Pada Bayi: Mengapa Penting dan Bagaimana Mengujinya?